TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 17 tahun dengan burung biru ikonik yang melambangkan penyiaran ide ke dunia, juragan Tesla pemilik Twitter, Elon Musk, mengganti nama Twitter menjadi X. Dia meluncurkan logo baru Twitter, menandai fokus untuk membangun "aplikasi segalanya".
Pada Senin, 24 Juli 2023, X putih dengan latar belakang hitam menjadi logo baru di situs web Twitter, meskipun burung biru masih terlihat di aplikasi seluler.
Transformasi ini lebih merupakan cara bagi Elon Musk untuk menonjolkan diri di perusahaan, kata Tom Morton, kepala strategi global di biro iklan R/GA. “Pergantian nama dan logo Twitter tidak ada hubungannya dengan masalah pengguna, pengiklan, atau pasar. Itu simbol bahwa Twitter adalah milik pribadi Elon Musk.
Logo baru tersebut mendapat reaksi beragam dari pengguna dan memicu kebingungan tentang apa yang akan disebut tweet sekarang, sementara pakar pemasaran dan branding mengatakan bahwa perubahan merek berisiko membuang pengenalan nama Twitter selama bertahun-tahun.
"Hanya beberapa merek yang menjadi kata kerja atau melihat diri mereka dirujuk di outlet berita global sesering Twitter," kata Matt Rhodes, kepala strategi di agensi kreatif House 337, yang telah bekerja dengan perusahaan telekomunikasi Inggris Sky.
Baca Juga:
"Apa pun yang mempersulit orang untuk menemukan, atau ingin membuka aplikasi di layar ponsel yang berantakan, berisiko merusak penggunaan," katanya.
Fernando Machado, yang sebelumnya menjabat sebagai chief marketing officer di Activision Blizzard, Restaurant Brands International, dan Burger King, mengatakan perubahan merek biasanya membutuhkan waktu untuk meresap, meskipun "sebagai pengguna Twitter, saya akui bahwa saya sudah merindukan burung
Dilansir melalui Tempo.co, keputusan Elon Musk mengubah nama Twitter menjadi X dapat menimbulkan kerumitan secara hukum, karena sejumlah perusahaan termasuk Meta dan Microsoft sudah memiliki hak kekayaan intelektual untuk huruf yang sama.
X begitu banyak digunakan dan dikutip dalam merek dagang sehingga menjadi kandidat untuk gugatan hukum - dan perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter dapat menghadapi masalah sendiri dalam mempertahankan merek X di masa mendatang.
Musk mengganti nama jaringan media sosial Twitter menjadi X pada hari Senin dan meluncurkan logo baru untuk platform media sosial tersebut, versi hitam-putih.
Pemilik merek dagang - yang melindungi hal-hal seperti nama merek, logo, dan slogan sebagai identifikasi- dapat mengklaim pelanggaran jika merek lain menyebabkan kebingungan konsumen. Gugatan bisa berkisar dari kerusakan moneter hingga pemblokiran penggunaan.
Microsoft sejak 2003 telah memiliki merek dagang X terkait dengan sistem video-game Xbox-nya. Meta Platforms - yang platform Threads-nya adalah saingan Twitter - memiliki merek dagang federal terdaftar pada 2019 yang meliputi huruf biru-putih "X" untuk bidang termasuk perangkat lunak dan media sosial.
Meta dan Microsoft sepertinya tidak akan menuntut kecuali mereka merasa terancam bahwa X Twitter melanggar ekuitas merek yang mereka buat, kata Gerben.
Meta sendiri menarik tantangan kekayaan intelektual ketika mengubah namanya dari Facebook. Meta menghadapi tuntutan hukum merek dagang yang diajukan tahun lalu oleh firma investasi Metacapital dan perusahaan realitas virtual MetaX, dan menyelesaikan tuntutan lain atas logo simbol infinity barunya.
REUTERS
Pilihan editor: Twitter Berubah Jadi X, Elon Musk Klaim Jumlah Pengguna Naik Drastis