TEMPO.CO, Jakarta - Perancang jembatan rel lengkung bentang panjang atau longspan kereta lintas rel terpadu atau LRT Arvilla Delitriana alias Dina menanggapi isu pelebaran tikungan agar kereta tidak melambat. Menurutnya, istilah yang tepat adalah memperbesar radius. “Kalau diperbesar efeknya bisa nabrak gedung dan jatuhnya bisa tidak di trase koridor yang sudah direncanakan,” ujarnya, Sabtu 5 Agustus 2023.
Dina mengakui jika lengkung jembatan rel kereta diperbesar efeknya memang laju kereta akan cepat. Namun begitu, jarak rel keretanya juga akan bertambah.
Sebelumnya diberitakan, jembatan lengkung bentang panjang atau longspan di lintasan LRT Jabodebek yang berada di persimpangan Jalan HR Rasuna Said atau Kuningan dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, belakangan ini mendapat sorotan. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menilai longspan LRT Jabodebek itu disebut salah desain lantaran memiliki kemiringan tajam.
Akibatnya ketika kereta melintas tidak bisa melaju dengan kecepatan tinggi. Menurutnya, jika tikungan jembatan itu digarap melebar, maka kereta LRT Jabodebek bisa tetap melaju dengan kencang. Jembatan lengkung LRT yang dibangun di atas flyover tol dalam kota itu membentang sepanjang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter.
Lengkungan jembatan, menurut Dina, dibuat oleh konsultan dan perancang menyesuaikan struktur jembatan pada lengkungan itu. Setelah selesai dibangun, dilakukan uji coba dengan kereta. Muatan pada awalnya tanpa orang, melainkan karung-karung pasir. Bebannya sesuai persyaratan komite jembatan minimum 70 persen lalu diuji dengan beberapa kecepatan sesuai perencanaan.
Kemudian pada bagian jembatan dipasang sensor yang bisa menunjukkan angka-angka yang bisa dicek dengan data desain. Menurut Dina, hasil pengujian itu sesuai dengan hasil desain. “Tidak ada yang perlu diperbaiki saat itu sehingga keluar sertifikat layak fungsi,” kata dia.
Kementerian Perhubungan sejak Juli-Agustus melakukan ujicoba LRT Jabodebek dengan penumpang hingga akan diresmikan penggunaannya oleh pemerintah pada 18 Agustus 2023. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan LRT Jabodebek itu akan mampu mengangkut sebanyak 500 ribu penumpang per hari. Tanpa masinis, keretanya akan melintasi 18 titik pemberhentian dengan total panjang lintasan mencapai 44 kilometer.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.