TEMPO.CO, Jakarta - Dalam memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 10 Agustus, Garapan Indonesia mengadakan diskusi panel dengan mengangkat tema "Memberantas Judi Online Melalui Inovasi Teknologi" pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Maksud dari tema yang diusung oleh Garapan Indonesia ini adalah bahwa upaya memberantas judi online tidak hanya sekadar melalui penegakan hukum saja, melainkan juga dengan cara mengajak masyarakat untuk mau memulai mengembangkan inovasi digital.
Acara ini dihadiri oleh puluhan warga yang berasal dari kalangan anak muda hingga orang tua, di Lapangan Warga, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Singgih, tokoh pemuda Desa Cikasungka, mengatakan sekurang-kurangnya ada tiga alasan mengapa banyak dari anak muda, terutama anak muda di Desa Cikasungka yang terjerumus judi online.
Alasan pertama, karena tidak adanya wadah yang menampung mereka dalam berkreatifitas. Kedua, pengetahuan yang minim terhadap bahaya judi online. Ketiga, sulitnya mencari lapangan pekerjaan. “Ketiga hal inilah yang membuat mereka mengambil jalan pintas dalam mencari peruntungan agar tetap dapat bertahan hidup,” ujar Singgih.
Founder Garapan Indonesia, yakni Fauzan Raisal Misri Fauzan, mengatakan disrupsi digital adalah tantangan terberat di abad ini yang banyak tidak kita sadari. Kemampuan berinovasi dalam menggunakan tekonologi penting karena keberadaan teknologi bisa berdampak baik apabila kita pandai dan tahu cara menggunakannya, juga bisa berdampak buruk apabila kita sekadar ikut-ikutan dan tidak mengerti cara memainkannya.
Rizki Ameliah, Koordinator Literasi Digital Masyarakat Kominfo, mengatakan Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna sosial media terbesar di dunia. Namun, dengan jumlah pengguna yang besar tersebut belum tentu dapat menjamin para pengguna pun memiliki kualitas yang baik dalam penggunaannya. Salah satunya adalah keberadaan konten negatif seperti hoax.
Banyak sekali dari masyarakat yang mudah percaya dengan konten yang tersebar sebelum memverifikasi atau mencari tahu lebih dulu. Rizki mengajak masyarakat, terutama kepada ibu-ibu, untuk “melek" digital. Dengan melek terhadap digital, dapat menghindari konten-konten negatif yang dapat merusak pribadi dan sosial masyarakat kita.
Riyan Hidayat, Sekjen DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, mengatakan ada empat prinsip yang harus menjadi pegangan masyarakat, terutama anak-anak muda, baik yang sudah terlanjur ataupun yang belum bermain judi online.
Pertama, harus punya basis ideologi yang kuat. Dengan basis ideologi yang kuat, dapat mencegah kita dari pengaruh buruk yang datang dari luar diri kita. Kedua, punya wawasan literasi yahg luas. Dengan wawasan yang luas, akan mudah bagi kita mengetahui dampak buruk dari judi online. Ketiga, skill (keterampilan). Dengan memiliki keterampilan, dapat lebih mudah bagi kita untuk mencari pekerjaan yang halal. Keempat, networking (jaringan). Dengan memiliki jaringan yang luas, dapat lebih mudah bagi kita menjangkau apapun dengan mudah, baik itu informasi, pengetahuan, pengalaman, pertemanan hingga pekerjaan dengan mudah.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.