TEMPO.CO, Jakarta - Scrubber merupakan salah satu teknologi untuk mengurangi dampak negatif industri terhadap lingkungan. Alat pengendali polusi udara ini efektif dalam membersihkan gas buang dari berbagai jenis industri.
Dikutip dari publikasi Evaluasi Kinerja Alat Pengendali Partikulat Cyclone dan Wet Scrubber Unit Paper Mill 7/8 PT. Pura Nusapersada Kudus, scrubber adalah perangkat yang digunakan untuk menghilangkan kontaminan dan polutan dari gas buang yang dihasilkan oleh proses industri.
Gas buang ini mungkin mengandung partikel padat, gas beracun, dan senyawa kimia yang dapat merusak lingkungan serta kesehatan manusia jika dilepaskan tanpa pemrosesan.
Dikutip dari Koran Tempo edisi 27 Agustus 2023, scrubber berfungsi mengendalikan dan membersihkan gas buang hasil aktivitas industri dengan menggunakan cairan atau padatan.
Cara Kerja Scrubber
- Penangkapan Partikel Padat
Beberapa scrubber dirancang untuk menangkap partikel padat di gas buang. Ini biasanya dilakukan dengan memakai media filtrasi atau electrostatic precipitator. Partikel-partikel padat menempel pada permukaan media filtrasi atau ditarik oleh medan listrik dalam electrostatic precipitator.
- Penyaringan Gas
Scrubber dapat menghilangkan gas-gas beracun seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan hidrogen sulfida (H2S). Salah satu metode yang umum digunakan adalah scrubber basah, di mana gas buang melewati cairan pembersih, seperti larutan alkali yang menetralkan atau mengendapkan kontaminan gas.
- Adsorpsi
Beberapa scrubber menggunakan media yang memiliki kemampuan adsorpsi tinggi, seperti karbon aktif untuk menyerap gas beracun atau senyawa organik dari gas buang.
- Reaksi Kimia
Dalam beberapa kasus, scrubber menggunakan reaksi kimia untuk mengubah kontaminan menjadi senyawa yang lebih aman. Contohnya adalah penggunaan kalsium hidroksida (kapur hidrat) untuk mengubah SO2 menjadi kalsium sulfat (gipsum).
Pilihan Editor: Tekan Polusi Udara dari Industri, DKI Wajibkan Pemasangan Scrubber dan CEMS
