TEMPO.CO, Jakarta - President University (Presuniv) menerima surat keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV Jawa Barat-Banten mengenai pemberian izin untuk membuka fakultas kedokteran.
Merujuk SK yang diteken pada 21 Agustus 2023 itu, President University diperbolehkan mendirikan program studi (prodi) kedokteran jenjang sarjana dan profesi dokter jenjang profesi. Lantas, apa saja syarat mendaftar di Fakultas Kedokteran Presuniv?
Syarat Daftar Fakultas Kedokteran President University
Dilansir dari presunivcenter.com, seleksi masuk Fakultas Kedokteran President University (FKPU) tahun akademik (TA) 2023/2024 terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Seleksi administratif
Tahap I berupa seleksi administratif yang diselenggarakan secara daring (online). Calon mahasiswa baru diharuskan mengunggah rapor Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X dan XI. Kemudian pelamar mengetikkan nilai (skala 10-100) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, kimia, dan biologi.
Baca juga:
Selain itu, calon peserta bisa mengunggah informasi prestasi akademik dan nonakademik (bersifat opsional), serta nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2023 (jika ada).
Prestasi akademik yang dimaksud adalah juara kelas, juara paralel sekolah, juara debat, juara Olimpiade Sains Nasional (OSN), juara lomba esai, dan penghargaan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan akademik di SMA.
Sedangkan prestasi nonakademik, misalnya ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK), ketua ekstrakurikuler, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), juara lomba seni (drama, pertunjukan, atau Festival Lomba Seni Siswa Nasional/FLS2N), juara lomba olahraga (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional/O2SN, Pekan Olahraga Nasional/PON, atau Sea Games), atau juara pidato bahasa Inggris di SMA.
2. Ujian saringan masuk
Tahap II juga dilaksanakan online, meliputi President University English Test (PUET), President University Attitude Test (PUAT), dan tes psikologi.
3. Wawancara dan tes kesehatan
Wawancara diadakan secara tatap muka atau luring (offline) di kampus President University. Tak hanya itu, calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran President University juga harus mengikuti serangkaian tes kesehatan (medical checkup), meliputi tes buta warna, tes kesehatan, tes Hepatitis-B, dan tes bebas narkoba.
Untuk nilai angka rapor mata pelajaran kelas X dan XI (semester 1-4), ada ketentuan yang harus dipenuhi, antara lain:
- Pilihlah dan input nilai (matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, kimia, dan biologi) yang paling tinggi.
- Bandingkan nilai angka keterampilan vs pengetahuan, wajib vs minat, atau umum vs permintaan.
- Nilai angka yang dimasukkan harus sesuai dengan nilai angka rapor (soft copy yang diunggah).
Cara Daftar Fakultas Kedokteran President University
Adapun langkah-langkah cara mendaftar program studi Sarjana Kedokteran FKPU adalah sebagai berikut.
1. Kunjungi situs https://presunivcenter.com/reg_med/.
2. Gulir layar hingga menemukan bagian ‘Formulir Registrasi’.
3. Isi formulir, meliputi nama lengkap asal sekolah, tipe asal sekolah, tahun lulus SMA, tanggal lahir, nomor handphone (HP), agama, alamat email, jenis kelamin, informasi orang tua (nama, pekerjaan, nama institusi, pendapatan, dan nomor HP), serta alamat domisili.
4. Unggah dokumen rapor kelas X dan XI (semester 1-4) dengan format .pdf, .zip, .jpg, atau .png serta ukuran maksimal 3 MB.
5. Ketikkan nilai rapor sesuai dokumen yang diunggah untuk masing-masing mata pelajaran.
6. Unggah sertifikat dan isi deskripsi prestasi akademik atau nonakademik (opsional).
7. Unggah sertifikat UTBK, isi nomor peserta, dan Nomor Induk Siswa Nasional atau NISN (opsional).
8. Pilih alasan memilih dan mengetahui informasi pendaftaran Fakultas Kedokteran President University.
9. Pastikan informasi yang diisikan lengkap dan benar, lalu tekan tombol ‘Daftar’.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Ramai Kampus Buka Fakultas Kedokteran, Dirjen Kemenkes Sebut Jumlah Dokter Masih Kurang