Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

387 Tahun Universitas Harvard, Kisah John Harvard Sumbang Lahan dan Perpustakaan Berikut 400 Buku

image-gnews
Kampus Universitas Harvard. Wikipedia
Kampus Universitas Harvard. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Harvard atau Harvard University menjadi universitas tertua di Amerika. Pada 2023, Claudine Gay ditunjuk sebagai presiden Harvard.

Universitas Harvard memiliki banyak lulusan ternama di dunia, bahkan berpengaruh di banyak bidang maupun profesi. Salah satunya, pada 2011 silam, Barrack Obama menjadi lulusan Fakultas Hukum di Universitas Harvard. Simak sejarah berdirinya Universitas Harvard berikut.

Sejarah Universitas Harvard

Pada 8 September 1636, Harvard, perguruan tinggi pertama di koloni Amerika, didirikan. Meskipun ada pendapat umum, John Harvard tidak mendirikan Harvard. Namun, John Harvard merupakan donatur besar pertama dengan menyumbangkan setengah dari tanah miliknya dan perpustakaannya yang berisi lebih dari 400 buku ke universitas.

Universitas Harvard secara resmi didirikan melalui pemungutan suara oleh Pengadilan Agung dan Umum Koloni Teluk Massachusetts. Banyak orang yang menganggap Harvard Yard di Cambridge, Massachusetts sebagai kampus Harvard, Universitas ini juga memiliki kampus yang kuat di lingkungan Longwood dan Allston di Boston, Massachusetts.

Mereka menyetujui £400 untuk pendirian “schoale atau college” yang kemudian disebut “Harvard.” Lalu pada 1637, Pengadilan Agung dan Umum memerintahkan “perguruan tinggi” yang didirikan satu tahun sebelumnya untuk berlokasi di Newetowne (berganti nama menjadi “Cambrige” pada tahun 1638).

Harvard College hanyalah salah satu dari 14 Sekolah Harvard. Kolese ini diperuntukkan bagi mahasiswa sarjana dan 13 Sekolah pascasarjana dan profesional. Pada 1640, Pendeta Henry Dunster diangkat sebagai presiden pertama Harvard. Lalu, 2 tahun setelahnya Harvard Pertama Dimulai dengan sembilan lulusan.

Tahun 1649, Kota Cambridge dan Presiden Henry Dunster memberi Harvard “Pertanian Perguruan Tinggi” di Billerica, Mass yang membayar sewa tahunan kepada Perguruan Tinggi tersebut sampai pertanian tersebut dijual pada 1775.

Harvard Setelah 1650

Tahun 1653, John Sassamon, seorang Indian Massachusett, menjadi penduduk asli Amerika pertama yang belajar di Harvard (mungkin selama satu semester atau lebih). Seorang murid penerjemah Alkitab India John Eliot, Sassamon kemudian menjadi juru tulis dan penerjemah Kepala Metacom Wampanoag (alias Metacomet, Pometacom, Raja Philip).

Pada 1675, Sassamon dibunuh sebagai informan Inggris, memicu Perang Raja Philip, konflik paling dahsyat di New England antara penduduk asli dan pendatang baru.

Universitas Harvard 1700-1800

Pada 1764, Aula Harvard yang asli terbakar, menghancurkan sekitar 5.000 volume dan semua kecuali satu buku John Harvard. Sekitar 10 tahun setelahnya, tentara kontinental bermarkas di gedung Harvard. Lalu, pada 1776 delapan alumni Harvard menandatangani Deklarasi Kemerdekaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konstitusi Massachusetts mulai berlaku dan secara resmi mengakui Harvard sebagai universitas. Instruksi kedokteran pertama yang diberikan kepada mahasiswa Harvard pada tahun 1781 dan pendirian Fakultas Kedokteran pada tahun 1782 menjadikannya universitas sekaligus namanya.

Dilansir dari laman resmi Harvard University, cabang tertua Phi Beta Kappa yang berkelanjutan dibentuk di Harvard pada 1781. Lalu setahun setelahnya John Warren yang berusia dua puluh sembilan tahun diangkat sebagai Profesor Anatomi dan Bedah di Fakultas Kedokteran. 

Pada tahun sebelumnya, ketika menjabat sebagai kepala rumah sakit militer di Boston, dia memberikan instruksi medis formal pertama kepada mahasiswa Harvard. Benjamin Waterhouse diangkat menjadi profesor Sekolah Kedokteran kedua, dalam “Teori dan Praktek Fisika.”

Harvard Medical School secara resmi dibuka sebagai “Institusi Kedokteran Universitas Harvard.” Rumah pertamanya adalah Kapel Holden yang serbaguna. Pada 1791, seorang penulis di pers Boston menuduh Harvard meracuni pikiran mahasiswanya dengan “Sejarah Kemunduran dan Kejatuhan Kekaisaran Romawi” karya Edward Gibbon yang monumental (1776-88).

Presiden Joseph Willard menjawab bahwa alih-alih mempertimbangkan Gibbon, Kolese tersebut menggunakan teks karya sejarawan Prancis Abbé Millot. Nathaniel Ames, yang meninggalkan Harvard sekitar tahun 1812, mengenang karya Millot sebagai “karya yang paling tidak berharga dan hina dari jenisnya atau karya lainnya yang masih ada.”

Perkembangan Universitas Harvard Saat Ini

Harvard pada saat ini meraih peringkat 2 menurut Times Higher Education World University Rankings 2023 mencakup 1,799 universitas di 104 negara dan wilayah, menjadikannya peringkat universitas terbesar dan paling beragam hingga saat ini.

Tabel ini didasarkan pada 13 indikator kinerja yang dikalibrasi dengan cermat yang mengukur kinerja lembaga di empat bidang yakni pengajaran, penelitian, transfer pengetahuan, dan pandangan internasional.

Pemeringkatan tahun ini menganalisis lebih dari 121 juta kutipan di lebih dari 15,5 juta publikasi penelitian dan mencakup tanggapan survei dari 40.000 akademisi di seluruh dunia.

Universitas Harvard berhasil melahirkan orang-orang berpengaruh di seluruh dunia. Termasuk dari Indonesia, seperti Nadiem Makariem dan Mikha Tambayong.

Pilihan Editor: Mulai Hari Ini, Harvard University Ajarkan Bahasa Indonesia di Kampus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

2 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


Ingin Kuliah di Kampus Asing Bergengsi, Ini 3 Pilar Utama Penerimaan Ivy League

3 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Ingin Kuliah di Kampus Asing Bergengsi, Ini 3 Pilar Utama Penerimaan Ivy League

Former Admissions Coordinator & Current Interviewer Harvard University, Benito Nishizawa Rodriguez menjelaskan 3 pilar utama yang jadi poin penerimaan Ivy League.


4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

8 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

8 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

10 hari lalu

Siswa Sekolah Dasar Islam Excellent Plus Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengenakan pakaian adat untuk seragam sekolah. Foto: SF Islam Excellent Plus/Istimewa
Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.


Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

11 hari lalu

Pedagang seragam sekolah menunggu calon pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.


Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

11 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

Seragam sekolah sempat diisukan alami perubahan, begini respons Kemendikbudristek. Begini bunyi Permendikbudristek soal Seragam Sekolah.


Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

16 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kanan) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa (tengah), dan Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bachtiar Utomo (kiri) saat acara Kreasi Bangkit di Buperta, Cibubur, Jakarta, Ahad, 20 Agustus 2023. Dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Kwatir Nasional (Kwarnas) menggelar kegiatan KEJAR Prestasi dan Bangun Generasi Kita (KREASI BANGKIT) yang bertemakan Bangun Generasi Indonesia Menabung, Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Indonesia Maju. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

Kwarnas masih enggan membahas pengembangan pendidikan Pramuka sebelum permendikbudristek direvisi


Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

22 hari lalu

Pengurus Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028 yang dipimpin oleh Budi Waseso dikukuhkan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.


Soal Polemik Pramuka, JPPI: Bungkusnya Bisa Berbeda, yang Penting Muatannya Masuk

22 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Soal Polemik Pramuka, JPPI: Bungkusnya Bisa Berbeda, yang Penting Muatannya Masuk

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) setuju dengan kebijakan terbaru Nadiem soal ekskul Pramuka yang tak wajib.