TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video yang menunjukkan pusaran api di area kebakaran Bukit Teletubbies, Gunung Bromo viral di media sosial. Video yang diunggah oleh akun Instagram @pendakilawas itu menyebut api bergulung bak puting beliung terjadi pada Ahad, 10 September 2023.
Peneliti pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Didi Satiadi mengatakan fenomena pusaran api di kawasan Gunung Bromo yang dilaporkan masyarakat kemungkinan “fire tornado” atau disingkat firenado. Menurut dia, tornado api biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan angin lebih rendah dibandingkan puting beliung.
Lantas, apa saja jenis-jenis tornado?
Jenis-jenis Tornado Berdasarkan Ukurannya
Dilansir dari situs Pusat Pendidikan Sains di Amerika Serikat (UCAR), terdapat tiga jenis tornado yang didasarkan pada ukuran, waktu berlangsung atau durasi dan seberapa besar kerusakan yang ditimbulkannya. Berikut daftarnya:
1. Tornado Lemah
Tornado lemah biasanya berlangsung kurang dari 10 menit, memiliki Skala Enhanced Fujita atau EF0 dan EF1 serta berkecepatan angin kurang dari 100 mph (160 kph). Akibat yang ditimbulkan oleh tornado lemah adalah patahnya dahan pohon dan rusaknya atap.
2. Tornado Kuat
Tornado kuat dapat berlangsung selama 20 menit atau lebih dan memiliki kecepatan angin 110-205 mph (177-330 kph). Tornado jenis ini termasuk ke dalam dua kategori Skala Fujita EF2 dan EF3. Dampak yang dihasilkannya, antara lain menghancurkan rumah, mobil, membalikkan kendaraan hingga menyebabkan hampir sepertiga kematian akibat tornado.
3. Tornado Dahsyat
Tornado dengan kecepatan angin lebih dari 205 mph (330 kph) pada Skala Fujita EF4 dan EF5, dapat berlangsung lebih dari satu jam. Tornado yang juga dikenal dengan istilah tornado monster tersebut mampu melemparkan mobil dan rumah ke udara serta membawanya bermil-mil dari lokasi. Meski jarang terjadi, jenis tornado ini paling mematikan dan mengakibatkan lebih dari dua pertiga kematian terkait tornado.
Jenis-jenis Tornado Berdasarkan Bentuknya
Menurut Layanan Cuaca Nasional Inggris, ada lima jenis tornado paling utama yang dibedakan oleh bentuknya. Akan tetapi, bentuk tornado tidak selalu menunjukkan kekuatannya. Berikut daftarnya:
1. Tali
Tornado tali merupakan jenis tornado terkecil yang terlihat seperti seutas tali dan berliku-liku di menit-menit terakhirnya. Walaupun tampak lebih lemah dibandingkan tornado yang lebih besar, tornado tali bisa berubah menjadi lebih kuat karena menyempit dan mengencang.
2. Kerucut
Tornado kerucut memiliki bagian dasar yang lebih kecil dibandingkan sisi atasnya. Tornado jenis ini sering kali menjadi gambaran semua orang ketika mendengar kata “tornado”.
3. Baji
Tornado baji memiliki corong kondensasi yang bagian dasar dan atasnya berukuran sama lebar. Tornado baji biasanya muncul bersamaan dengan tornado monster dan memiliki peringkat EF4 atau EF5 pada Skala Fujita.
4. Multi-pusaran
Tornado multi-pusaran adalah angin puting beliung yang mempunyai dua atau lebih corong kondensasi. Mereka sering berputar di sekitar pusat yang sama dan bersifat sangat merusak.
5. Puting beliung
Puting beliung merupakan kolom angin yang berputar di atas perairan dan dapat berpindah ke daratan. Meski begitu, pusaran anginnya tidak berisi air dan bisa menghilang dengan cepat.
Apa itu Tornado Api?
Selain jenis tornado berdasarkan ukuran dan bentuknya, terdapat firenado yang dikenal dengan istilah setan api, seperti yang terjadi di Gunung Bromo. Menurut SKYbrary, tornado api adalah angin puyuh yang terdiri dari api atau abu.
Firenado dimulai dengan pusaran angin yang sering terlihat melewati asap. Tornado api dapat terjadi ketika suhu panas di sekitar meningkat dan kondisi angin bergejolak serta bergabung membentuk pusaran udara. Pusaran tersebut mampu menyedot puing-puing dan gas yang mudah terbakar.
Meski diberi nama firenado, pusaran api tidak diklasifikasikan sebagai tornado karena pusarannya tidak selalu membentang dari dasar awan hingga ke permukaan tanah. Pusaran api dapat mencapai suhu 1.090 derajat Celcius saat kebakaran hutan atau badai api.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Peneliti BRIN Duga Terjadi Fenomena Firenado di Bromo