TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini, Gerakan Universitas Indonesia Mengajar atau Gerakan UI Mengajar memasuki angkatan ke-13. Pada Selasa, 12 September 2023, dilakukan Grand Opening dengan
mengangkat tema “Problematika Pendidikan Indonesia: Jurang Kualitas Guru Menuju
Pendidikan yang Inklusif”.
Kegiatan grand opening itu merupakan kegiatan tahunan yang menjadi simbolisasi dari pembukaan secara resmi kegiatan Gerakan UI Mengajar. Acara diisi dengan gelar wicara.
Pada kesempatan itu, Nuril Furkan selaku perwakilan dari Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan angka partisipasi pendidikan Indonesia harus betul-betul diperhatikan, dari tingkat menengah hingga tinggi. "Kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan butuh sentuhan yang lebih mendalam," ujarnya dalam keterangan dari UI.
Nuril pun menekankan peranan mahasiswa dalam mewujudkan pemerataan pendidikan karena masih memiliki idealisme untuk itu. "Tiada yang mengubah keadaan suatu kaum kecuali kaum itu sendiri," kata dia.
Paulus Wirutomo selaku Dosen Sosiologi Pendidikan FISIP UI menyampaikan pentingnya fungsi sekolah sebagai elevator social. Menurut dia, sekolah memegang peranan penting dalam mengangkat status maupun kedudukan sosial seseorang.
Karena itu, Gerakan UI Mengajar ini bisa menjadi bagian pengabdian masyarakat untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik lewat pendidikan di sekolah. Apalagi mengingat belum semua sekolah memiliki kecukupan guru atau fasilitas.
"Usaha untuk pergi ke daerah karena kekurangan guru apakah dapat menyelesaikan masalah Kalaupun tidak menyelesaikan masalah, kegiatan pergi ke daerah untuk mengajar sudah jadi sesuatu yang memberikan dampak,” kata Paulus.
Hikmat Hardono selaku Chairman Indonesia Mengajar memberikan pesan bahwa kegiatan Gerakan UI Mengajar memiliki peran yang sangat penting dan bermakna bagi pendidikan di Indonesia. “Tidak boleh menganggap enteng apa yang kita kerjakan, tidak boleh menganggap remeh apa yang kita lakukan di desa. Mungkin kita tidak bisa menyelesaikan masalah di meja pendidikan, tetapi beberapa minggu di sana kalian itu sudah membentuk fundamen yang sederhana tetapi menjadi contoh bagi masyarakat di sana–seorang sosok orang pintar yang
bisa jadi teladan bagi mereka,” kata Hikmat.
Selain itu, Hikmat mengatakan cita-cita Indonesia Mengajar adalah menjadikan warga negara yang tidak hanya pintar dalam pengajaran formal dan akademik, tetapi dalam pendidikan informal seperti budi pekerti.
Gerakan UI Mengajar
Angkatan 13 ini disebut membawa semangat baru dalam melakukan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pendidikan anak di tingkat sekolah dasar. Pada tahun yang ke-13, Gerakan UI Mengajar menetapkan wilayah Kabupaten Pesawaran, Lampung sebagai titik sasaran aksi yang akan diselenggarakan pada Januari 2024.
“Dengan adanya acara ini, diharapkan mimpi besar pemerataan pendidikan di sekolah dasar Indonesia dapat terwujud,” kata Heidera selaku Ketua Pelaksana Gerakan UI Mengajar
Angkatan 13.
Pilihan Editor: Pendaftaran Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan 2023 Dibuka, Cek Jadwal dan Kategorinya