TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Ciherang, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tetap berupaya memulung saat tempat pembuangan akhir sampah atau TPA Sarimukti, Bandung, masih belum padam dari bara api.
Hingga 15 September 2023, asap masih mengepul di berbagai bagian TPA Sarimukti. Terlihat juga dua mobil pemadam kebakaran masuk ke lokasi untuk terus bekerja memadamkan sisa-sisa bara.
Keadaan yang dianggap masih berbahaya bagi pemulung itu membuat aparat banyak berjaga. Nandang alias Beceng, 54 tahun, sebagai pengurus Kampung Ciherang menyebutkan warga terpaksa memulung secara diam-diam. "Kerja juga diam-diam sambil dikejar-kejar," kata Nandang.
Hal senada juga diceritakan Lilis, 47 tahun. Ia sudah 17 tahun tinggal di Kampung Cihareng setelah merantau dari Garut. Karena di daerah asal tidak ada pekerjaan selain bertani, dia ikut bersama saudara mengadu nasib di kampung pemulung itu.
Memang, yang bekerja sebagai pemulung adalah suami dan anak-anak yang sudah besar. Lilis memilih mengurus delapan anaknya dengan usia bervariasi 5-29 tahun.
Sampah yang dipilih oleh suaminya adalah benda berbahan plastik. Sebelum terjadi kebakaran di TPA Sarimukti, pendapatan keluarga rata-rata Rp 200 ribu seminggu. Kini dia mengaku tidak ada pemasukkan. Meskipun ada lokasi baru untuk menaruh sampah di TPA Sarimukti, namun pemulung juga tetap tidak boleh datang ke sana.
Lilis menceritakan mengenai penjagaan bagi pemulung. "Ada tembakan ke udara," katanya. Menurutnya, tembakan tersebut memang tidak diarahkan ke pemulung, tapi ke udara sebagai peringatan.
Pada bagian TPA Sarimukti yang baru, terlihat beberapa tentara dan petugas BPBD. Rano Harjaya, URC Pusdalops BPBD Jawa Barat, mengatakan ada 32 sumber gas metan. "Fokus pemadaman masih banyak di sektor 3 dan 4," jelasnya. Gas metan di bawah sampah pemicu penyalaan.
Mengenai pemulung, ia mengakui ada yang diam-diam tetap berusaha mencari bahan. Pemulung mulai berkeliaran setelah pihak penjaga TPA tutup kegiatan pukul 16. "Nanti pada pukul 17 saat kami evaluasi, masuk mereka dari jalan bawah," jelasnya tanpa menyebut nama kampung terduga lokasi asal pemulung.
Warga Pendatang
Warga yang tinggal di Kampung Ciherang disebut berasal dari Bogor, Garut, Sukabumi dan Banten. Walau pendatang, namun sudah memulung bertahun-tahun di sana.
Nandang sebagai pengurus kampung mengakui adanya saran untuk meminta warga kembali ke daerah asal. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah pekerjaan yang dilakukan nanti di kampung halaman. Warga merantau justru karena tidak memiliki pekerjaan.
Status Darurat
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin pada Selasa, 12 September 2023, meninjau lokasi TPA Sarimukti dan status tanggap darurat kebakaran TPA Sarimukti diambil alih pemerintah provinsi Jawa Barat. “Di provinsi lebih tinggi kewenangannya, dan juga kalau anggaran bisa digunakan tanggap darurat. Kita akan bergerak lebih cepat,” kata Bey Machmudin.
Kebakaran di TPA Sarimukti terjadi sejak 19 Agustus 2023. Bupati Bandung Barat menetapkan status tanggap darurat untuk kebakaran TPA Sarimukti mulai 22 Agustus 2023 dan berakhir pada 11 September 2023. Kebakaran saat itu belum juga padam.
Bey mengatakan, pemerintah provinsi memutuskan perpanjangan status tanggap darurat TPA Sarimukti sekaligus mengambil alih penetapan status tanggap darurat tersebut oleh pemerintah provinsi. Status tanggap darurat TPA Sarimukti oleh pemerintah provinsi diperpanjang hingga 24 September 2023.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.