TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang srikandi Universitas Brawijaya atau UB dikukuhkan sebagai profesor baru dengan bidang ilmu berbeda. Mereka dikukuhkan secara bersamaan di Gedung Samantha Krida kampus setempat, Sabtu, 23 September 2023.
Keempat srikandi yang dikukuhkan sebagai profesor baru tersebut adalah Pudji Purwanti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Rofiaty dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ksuwati dari Fakultas Peternakan dan Asfi Manzilati dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Dalam acara pengukuhan, keempatnya bergantian menyampaikan pidato ilmiah. Pudji Purwanti sebagai profesor aktif ke-17 di FPIK dan ke-180 atau ke-339 dari seluruh profesor yang dihasilkan UB menyoroti industri perikanan yang melakukan pengelolaan menjadi tidak jelas sehingga terjadi overfishing (tangkapan ikan berlebihan).
"Oleh karena itu, armada penangkapan ikan harus dikendalikan secara efektif agar sumber daya ikan berada pada pemanfaatan yang sesuai, sehingga bisa berkelanjutan," kata Pudji.
Selain itu, kata Pudji, perlu ada mata pencaharian alternatif bagi nelayan. "Agar rumah tangga perikanan tetap tahan pangan, tahan sosial dan sejahtera serta tercipta lingkungan bioekonomi yang seimbang dan berkelanjutan," ujarnya.
Selanjutnya, Rofiaty sebagai profesor aktif ke-23 di FEB dan ke-181 di UB menyampaikan pelaku bisnis perlu melakukan terobosan baru agar tetap survive, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Salah satu terobosan tersebut adalah menggunakan entrepreneurial flexible orientation.
"Model ini merupakan konsep yang dikembangkan dengan memadukan orientasi entrepreneurial, fleksibelitas, kemampuan menyesuaikan terhadap perubahan dan lingkungan bisnis," kata Rofiaty.
Selanjutnya Kuswati, profesor aktif ke-19 di Fapet dan ke-182 di UB menyampaikan pidato berjudul "Pendekatan Model Three in One (MTO) untuk Peningkatan Produktivitas Sapi Madura". Dalam pidato itu, dipaparkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas sapi di daerah itu diperlukan integrasi teknologi dengan model three in one (MTO).
Model ini merupakan modifikasi penerapan dari konsep klasik tiga pilar peternakan, yaitu breeding, feeding dan manajemen. "Inovasi MTO dapat meningkatkan produktivitas sapi Madura secara morfologi yang dapat meningkatkan performa sapi layak bibit," kata Kuswati.
Terakhir, Asfi Manzilati sebagai profesor aktif ke-24 di FEB dan ke-183 di UB atau ke-342 dari seluruh profesor yang dihasilkan kampus tersebut menyampaikan pidato berjudul "Kontrak Manunggal (Syirkah) sebagai Model untuk Menumbuhkan Ekonomi yang Berkeadilan dan Berkelanjutan". Ia mengatakan model kontrak manunggal (syirkah) atau MKM mendasarkan pada kontrak yang menggunakan mekanisme pembagian manfaat dan/atau biaya/risiko di antara para pelaku bisnis secara proporsional.
"Dalam mekanisme ini terdapat linieritas manfaat dan atau biaya/risiko antar-pihak. Hal ini akan menumbuhkan rasa memiliki sekaligus bertanggung jawab atas kontrak tersebut, sehingga menjaga keberlanjutan ekonomi," kata Asfi.
Pilihan Editor: Cerita Wisudawan Termuda Universitas Brawijaya, Raih Sarjana di Usia 20 Tahun