Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Sarjana Nasional: Mengenang Kakak RA Kartini, RM Sosrokartono Sarjana Pertama Bumiputera

image-gnews
Ilustrasi wisuda. shutterstock.com
Ilustrasi wisuda. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Sarjana Nasional dirayakan lantaran para sarjana dianggap menjadi salah satu aset penentu kemajuan bangsa. Menurut laman Esaunggul.ac.id, sarjana dianggap sebagai aset negara yang diharapkan mampu memberi sumbangsih bagi pembangunan bangsa serta pendidikan dan masyarakat secara umum. Para sarjana juga dianggap memiliki ilmu yang dapat mengharumkan nama bangsanya hingga ke tingkat dunia.

Sosok orang Indonesia pertama yang pernah meraih gelar Sarjana adalah Sosrokartono. Pria ini kakak kandung dari RA Kartini. Kartono beruntung mendapat kesempatan emas belajar ke Negeri Belanda dalam rangka Politik Balas Budi Pemerintah Belanda, Pada tahun 1897.

Kartono diketahui mampu lulus dalam kurun 2 tahun saja dalam menempuh studi jurusan Teknik Sipil di Polytechnische School. Tidak hanya itu, menurut catatan sejarah, Kartono adalah insan akademis yang haus pengetahuan, sehingga Sambil belajar teknik, Sosrokartono telah mampu menguasai 17 bahasa asing.

Berkaca dari kisah Sosrokartono, peringatan Hari Sarjana Nasional selain bisa menjadi tanda penghargaan bagi para sarjana yang telah berhasil mencapai strata intelektualitas, namun dapat juga menjadi sebuah momentum untuk mengintrospeksi diri baik untuk para pemilik gelar sarjana serta perihal kondisi pendidikan tinggi di Indonesia secara keseluruhan.

Karena sudah waktunya kita peduli pada dunia pendidikan tinggi dan harus menjadi suatu target bahwa seluruh kaum muda Indonesia minimal harus memiliki gelar Sarjana. Dan yang terpenting mereka juga perlu diberikan pendidikan entrepreneurship yang memadai agar para Sarjana nantinya dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan salah satunya menjadi seorang entrepreneur.

Banyak orang yang menginginkan gelar sarjana. Selain sebagai bukti keseriusan menuntut ilmu, jenjang pendidikan tinggi dianggap mampu membuka kesempatan di dunia kerja.

Awal Mula Perkenalan Hari Sarjana 

Hari Sarjana Nasional adalah istilah yang pertama kali dirayakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 29 September 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui akun Twitternya, Kemendikbud mengunggah cuitan “Selamat Hari Sarjana Nasional”. Dari sana, warganet pun ramai-ramai mengangkat topik #HariSarjanaNasional.

Peraih gelar sarjana pertama bumiputera adalah anak bupati Jepara, Raden Mas Panji Sosrokartono. Pria yang juga kakak kandung RA Kartini ini merampungkan pendidikannya di Polytechische School di Belanda pada 1897.

Saat itu, kesempatan belajar sampai perguruan tinggi sulit didapat. Beruntungnya, anak priyayi seperti RM Sosrokartono punya privilege tersebut melalui mekanisme Politik Etis (Politik Balas Budi). Perjalanan RM Sosrokartono dapat kamu jadikan inspirasi agar makin semangat menempuh pendidikan.

Dengan begitu, makna Hari Sarjana Nasional tidak hanya sebatas seremonial, melainkan betul-betul dimaknai sebagai momen untuk introspeksi diri.

Peringatan ini adalah momen penting untuk menghargai peran yang dimainkan oleh para sarjana dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya di negara ini. Perayaan ini merupakan momen yang tepat untuk menghormati dedikasi para sarjana dalam mencari pengetahuan, berinovasi, dan memberikan kontribusi berharga kepada masyarakat.

Mereka berkontribusi sebagai pemikir kreatif dan pemecah masalah, menjadi tonggak pembangunan bangsa, dan mentransfer pengetahuan kepada generasi berikutnya. Dalam berbagai disiplin ilmu, para sarjana membawa keahlia beragam untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membangun masa depan yang lebih baik.

Pilihan Editor: Mengenal Sosrokartono, Keistimewaan Kakak RA Kartini sebagai Wartawan Perang dan Polygot

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Nadiem Minta Anggaran Kemendikbud Pemerintahan Prabowo Ditambah Rp 26,44 Triliun

2 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024. Rapat tersebut membahas kebijakan pengelolaan anggaran pendidikan bagi PTN (Badan Hukum, BLU, dan Satker), dan pembahasan implementasi KIP Kuliah dan Uang Kuliah Tunggal (UKT). TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Nadiem Minta Anggaran Kemendikbud Pemerintahan Prabowo Ditambah Rp 26,44 Triliun

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengusulkan pagu anggaran 2025 kementeriannya ditambah sebesar Rp 26,44 triliun. Menurut dia, perlu adanya anggaran lebih banyak untuk memastikan sejumlah program kementeriannya bisa berjalan.


14 Hari Penting Sepanjang September, Hari Polwan hingga Peristiwa G30S

6 hari lalu

Patung 7 pahlawan di Monumen Lubang Buaya. Shutterstock
14 Hari Penting Sepanjang September, Hari Polwan hingga Peristiwa G30S

Tak hanya peristiwa G30S, berikut daftar hari bersejarah nasional selama September. Termasuk Hari Polwan hingga Haornas.


Persaingan Dekat IKN, Kampus Ini Tawarkan Diskon UKT kepada Lulusannya yang Berprestasi

13 hari lalu

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Antaranews Kalsel
Persaingan Dekat IKN, Kampus Ini Tawarkan Diskon UKT kepada Lulusannya yang Berprestasi

Bagi lulusan berpredikat cumlaude bahkan dibebaskan UKT selama dua semester pertama. Bagaimana keberadaan IKN bisa mempengaruhi?


Daftar Formasi CPNS Kemnaker 2024 untuk Lulusan D3 hingga S2

16 hari lalu

Ilustrasi seleksi CPNS. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Daftar Formasi CPNS Kemnaker 2024 untuk Lulusan D3 hingga S2

Deretan formasi CPNS Kemnaker 2024 untuk lulusan D3, D4, S1, dan S2


Kemendikbud Buka 40.541 Formasi CASN, Prioritas Dosen

20 hari lalu

Ilustrasi pelaksanaan Latsar CPNS. Foto/Istimewa
Kemendikbud Buka 40.541 Formasi CASN, Prioritas Dosen

Formasi CASN untuk Kemendikbud akan dimaksimalkan untuk lingkungan perguruan tinggi.


Sejarah PTNBH yang Disebut sebagai Penyebab UKT Semakin Mahal

29 hari lalu

Ilustrasi suasana belajar mahasiswa di kampus. Pixabay
Sejarah PTNBH yang Disebut sebagai Penyebab UKT Semakin Mahal

Asal-usul penerbitan peraturan tentang PTNBH yang dinilai sebagai dalang atas kenaikan UKT dan IPI.


Mengenal Program Fast Track di Perguruan Tinggi, Bisa Lulus Lebih Cepat dan Keunggulan Lainnya

32 hari lalu

Aprilia Permata Sari, alumni Fast Track S1-S2 Ilmu Kimia Unpad yang kini berkarir di Daewoong Bio Inc Korea Selatan. (Foto: Dadan Triawan/unpad.ac.id)
Mengenal Program Fast Track di Perguruan Tinggi, Bisa Lulus Lebih Cepat dan Keunggulan Lainnya

Apa itu program fast track di perguruan tinggi yang memungkinkan peserta didik untuk lulus lebih cepat. Apa keunggulan lainnya?


Kemendikbud Jelaskan Skema Sekolah Terapkan Penghapusan Jurusan IPA dan IPS

36 hari lalu

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
Kemendikbud Jelaskan Skema Sekolah Terapkan Penghapusan Jurusan IPA dan IPS

Penjelasan Kemendikbud soal skema sekolah yang hapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.


Wacana Sekolah Swasta Gratis, Heru Budi Minta Rekomendasi ke Kemendikbud

37 hari lalu

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengunjungi Pasar Pramuka, Pal Meriam, Jakarta Timur untuk membagikan sembako pada Jumat, 2 Agustus 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Wacana Sekolah Swasta Gratis, Heru Budi Minta Rekomendasi ke Kemendikbud

Pada kesempatan terpisah, Heru mengatakan anggaran untuk sekolah swasta gratis menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.


Penghapusan Jurusan di SMA, Kemendikbud Jelaskan Skema Pilihan Mata Pelajaran

38 hari lalu

Ilustrasi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). TEMPO/Prima Mulia
Penghapusan Jurusan di SMA, Kemendikbud Jelaskan Skema Pilihan Mata Pelajaran

Dengan penghapusan jurusan di SMA ini, siswa diharapkan dapat lebih fokus mendalami minatnya.