TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memantau pergerakan Siklon tropis Koinu di Laut Filipina sebelah timur Filipina. Siklon dengan kecepatan angin maksimum 50 knots atau 95 km/jam dan tekanan udara minimum 990 hPa itu bergerak ke arah barat laut.
Intensitas siklon tropis Koinu diprakirakan akan meningkat dalam 24 jam ke depan. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis tersebut.
Dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia akibat siklon tersebut adalah hujan skala sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di qwilayah Kalimantan Utara bagian utara. Gelombang laut setinggi 1,25-2,5 meter di Laut Maluku bagian utara, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud dan Samudra Pasifik utara Kepulauan Halmahera.
Selain itu, BMKG menyebutkan kemungkinan hujan disertai petir pada hari ini Senin, 2 Oktober 2023 terjadi di Banda Aceh. Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan terjadi di Medan. Dan hujan ringan berpeluang terjadi di Jambi, Tanjung Pinang, Jayapura, Manokwari dan Pekanbaru.
Sejumlah wilayah masih diselimuti asap akibat kebakaran lahan dan hutan seperti di Jambi, Banjarmasin, Palangkaraya, dan Palembang.
Suhu udara berkisar antara 17-36 °C dengan suhu terendah di Bandung. Suhu tertinggi di Serang, Semarang, Banjarmasin, Palangkaraya dan Palembang. Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status waspada di Aceh, Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Papua Barat dan Papua. BMKG menyebutkan tidak ada provinsi yang berstatus siaga.
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 2-3 Oktober 2023. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8–20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan 8-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan perairan Merauke.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 2,5 - 4 m di perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai, perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan Bali hingga Sumbawa dan Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB.
Pilihan Editor: BUMN Buka Program Magang Daring untuk Mahasiswa hingga Fresh Graduate, Ini Syaratnya