Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Pulau Sampah Terbesar Di Dunia, Ada yang Sebabkan Wabah Lalat

image-gnews
Tumpukan sampah apung yang dikenal Great Pacific Garbage Patch di Samudra Pasifik.[Forbes/The Ocean Cleanup]
Tumpukan sampah apung yang dikenal Great Pacific Garbage Patch di Samudra Pasifik.[Forbes/The Ocean Cleanup]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau sampah merupakan tempat pembuangan akhir sampah yang berada di laut. Pulau sampah juga dibuat sebagai tempat pengelolaan sampah. Tempat tersebut secara sengaja difungsikan dan ditata sedemikian rupa untuk menampung ribuan sampah setiap harinya.

Namun, ada pula juga 'pulau sampah' yang tidak sengaja terbentuk di tengah lautan. Kumpulan sampah tersebut dibawa arus dan terjebak akibat pergerakan arus gyre yang membentuk pusaran.  Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 pulau sampah terbesar di dunia: 

1.Pulau sampah Yumenoshima (Jepang)

Yumenoshima merupakan pulau sampah yang disulap menjadi kota metropolitan. Dirangkum dari nautilus.org, Yumenoshima dikembangkan menjadi area rekreasi seperti taman tropis, rumah kaca, lapangan golf dan kolam renang. 

Pulau Yumenoshima merupakan pulau buatan yang dibangun dari jutaan ton sampah rumah tangga Tokyo. Pulau ini dibuat untuk mengatasi kurangnya lahan tempat pembuangan sampah, sekaligus upaya untuk mengurangi volume sampah di TPA di Teluk Tokyo. 

Pertumbuhan penduduk di Tokyo yang meningkat menyebabkan penumpukkan sampah di TPA, termasuk di Pulau sampah Yumenoshima. Bahkan kondisi ini menimbulkan wabah lalat selama 1960-an. Oleh karena itu, sebagian besar Yumenoshima dibakar pada Juni 1970 untuk mengendalikan wabah tersebut.

2. Pulau Thilafushi (Maladewa)

Thilafushi merupakan satu satunya tempat pembuangan sampah di Maladewa. Dirangkum dari savethewater.org, Thilafushi berada di sebelah ibu kota negara, Male dan menampung sampah harian lebih dari 330 ton. 

Penggunaan pulau Thilafushi sebagai tempat pembuangan sampah dimulai pada 1991. Kala itu, Pulau Thilafushi didirikan untuk mengatasi masalah sampah di Male. Namun pengelolaan sampah yang kurang baik dan melonjaknya jumlah pengunjung di negara itu membuat tumpukan sampah menggunung. 

Seiring waktu, Pemerintah Maladewa melakukan pembenahan Pulau Thilafushi. Dikutip dari Who,int, mereka menerapkan strategi pengelolaan sampah berkelanjutan dengan meluncurkan Proyek Greater Malé Waste to Energy pada 2021. Langkah ini menjadikan sistem pengolahan limbah sampah di pulau Thilafushi lebih ramah lingkungan. Saat ini, pulau buatan manusia yang terbentang seluas 124 hektar itu, menyimpan jutaan sampah yang meningkat setiap tahunnya.

3. Pulau Semakau (Singapura)

Jika Thilafushi di Maladewa, maka Pulau Semakau ada di Singapura. Dilansir dari gaiadiscovery-com, TPA Semakau sekaligus pulau sampah Semakau berada sekitar 4 kilometer ke arah selatan Singapura. Pulau ini memiliki luas kurang lebih 3.5 kilometer persegi dan dirancang sedemikian rupa untuk pengelolaan sampah.

Pada awalnya, pulau Semakau merupakan rumah nelayan subsisten yang tinggal di gubuk panggung. Kemudian diambil alih oleh pemerintah Singapura pada 1987 dan merubahnya menjadi depot sampah reklamasi. Pulau Semakau dibangun sejak 1995 dan dipakai pada 1999, lalu dikagetkan menampung sampah Singapura hingga 2045. 

Saat ini, Semakau menjadi pulau sampah yang memiliki fasilitas dan teknik pengelolaan yang canggih. Sehingga disebut sebagai tempat pembuangan sampah yang hidup berdampingan dengan ekosistem laut dan habitat garis pantai. Kawasan ini juga menjadi tempat hidup biota laut, seperti tumbuhan bakau, lamun, terumbu karang, kepiting, bintang laut, bunga karang, udang dan tanaman menarik lainnya. Selain itu, Pulau Semakau menjadi rumah bagi peternakan ikan barramundi terbesar di Singapura. 

4. Great Pacific Garbage Patch (Samudera Pasifik)

Great Pacific Garbage Patch merupakan kumpulan sampah di Samudera Pasifik Utara dengan luas mencapai 1,6 juta kilometer persegi. Dikutip dari rhinoplas.co.id, Great Pacific Garbage Patch menampung jutaan limbah plastik yang sulit diurai sehingga membentuk sebuah pulau bernama Floating Garbage Island

Great Pacific Garbage Patch secara tidak sengaja ditemukan oleh Kapten Charles Moore pada 1997. Dikutip dari education-nationalgeographic-org, Great Pacific Garbage Patch membentang dari perairan Pantai Barat Amerika Utara hingga Jepang. Pulau sampah ini menjadi tempat jutaan sampah yang terjebak akibat pusaran air, yakni pertemuan air hangat dari Pasifik Selatan dengan air dingin dari Arktik.

Kumpulan sampah di Great Pacific Garbage Patch juga disebabkan Pusaran Subtropis Pasifik Utara. Kondisi ini dibentuk oleh empat arus yang terdiri dari arus California, arus Khatulistiwa Utara arus, arus Kuroshio, dan arus Pasifik Utara. Arus tersebut kemudian berputar searah jarum jam di area seluas 20 juta kilometer persegi, sehingga menarik puing-puing sampah ke pusat pusaran yang cenderung tenang dan stabil. 

Kumpulan sampah di Great Pacific Garbage Patch berbentuk potongan-potongan kecil atau disebut mikroplastik. Serta berupa barang-barang besar, seperti alat pancing, jaring dan sepatu.

Pilihan Editor: Gili Trawangan Terancam Jadi Pulau Sampah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

6 jam lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, umumkan pensiun. Instageam
Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.


Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

6 jam lalu

Pelatih Jepang Go Oiwa dan pelatih Uzbekistan Timur Kapadze menjelang final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?


Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

7 jam lalu

Timnas Jepang AFC U23 2024 di Qatar. (AFP/KARIM JAAFAR)
Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.


Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

15 jam lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.


Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.


Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

1 hari lalu

Kento Momota. Doc. BWF.
Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.


Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

1 hari lalu

Konsep foto album 17 IS RIGHT HERE SEVENTEEN. (pledis.co.kr)
Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang


Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

2 hari lalu

Karubi Maru menghadirkan konsep open kitchen. (dok. Istimewa)
Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.