TEMPO.CO, Jakarta - LinkedIn telah mengumumkan akan menambahkan fitur baru yang didukung kecerdasan buatan (AI). Fitur-fitur ini akan memungkinkan perekrut menemukan kandidat kerja yang tepat dengan mengajukan pertanyaan dalam bahasa natural.
Perusahaan milik Microsoft ini juga mengatakan fitur AI tersebut akan memungkinkan profesional pemasaran membuat kampanye iklan dalam beberapa klik. Saat ini, perekrut harus menggunakan filter, kata kunci, dan teknik mesin pencari lainnya untuk mencari orang potensial pada database platform.
Karena lebih dari 900 juta penggunanya tidak berlangganan premium, perusahaan memungut biaya dari perekrut dan profesional pemasaran untuk mengakses datanya.
Reuters melaporkan LinkedIn menggunakan teknologi dari OpenAI, perusahaan yang menciptakan ChatGPT. Menurut laporan tersebut, perekrut dapat mengajukan pertanyaan secara natural dan AI dapat mengajukan pertanyaan balik.
Misalnya, fitur AI di LinkedIn akan menerjemahkan pertanyaan natural seperti "saya ingin menyewa pengembang perangkat lunak dengan pengalaman 10 tahun di Minneapolis" ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh database LinkedIn. AI kemudian dapat meminta lebih lanjut untuk menyaring pencarian agar lebih cocok dengan opsi yang ada.
Ryan Roslansky, Kepala Eksekutif LinkedIn, mengatakan bahwa perusahaan sedang mencoba untuk mendorong perekrutan orang-orang yang keterampilannya sesuai dengan persyaratan pekerjaan.
“Ketika Anda hanya fokus pada apakah seseorang bersekolah di sekolah Ivy League atau bekerja di Google, Anda berbicara tentang sekelompok orang yang sangat sempit yang coba direkrut oleh semua orang,” katanya.
“Ketika Anda fokus pada keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara efektif, tiba-tiba Anda melihat ada puluhan ribu kandidat di luar sana. Anda tidak bisa hanya melihat jabatannya saja."
Alat AI untuk profesional periklanan
LinkedIn juga menambahkan alat AI bagi profesional penjualan untuk membuat kampanye pemasaran produk dan layanan bisnis-ke-bisnis yang kemudian akan dijalankan di situs LinkedIn. Perusahaan tidak berencana membebankan biaya tambahan untuk fitur-fitur baru itu.
Pilihan Editor: Dampak AI, LinkedIn Sebut Keterampilan Pekerjaan akan Berubah 65 Persen pada 2030