TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang wilayah Jawa Barat dalam sepekan ini, 9-15 Oktober 2023, diprediksi hujan selama lima hari. Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat mengatakan potensi hujan itu berintensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada skala lokal dengan durasi singkat di sebagian daerah.
Berita populer selanjutnya tentang Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat Kementerian Agama merilis program Bulan Pintar pelatihan online melalui platform MOOC Pintar. Pelatihan dilaksanakan selama sebulan penuh mulai 6 Oktober hingga 10 November 2023 secara periodik.
Selain itu, warga sekitar Jakarta, Tangerang dan Bekasi dapat menikmati fenomena hari tanpa bayangan pada hari ini, Senin, 9 Oktober 2023. Fenomena ini terjadi saat Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
1. Hujan Diprediksi Guyur Jawa Barat Lima Hari dalam Pekan Ini
Wilayah Jawa Barat dalam sepekan ini, 9-15 Oktober 2023, diprediksi hujan selama lima hari. Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat mengatakan potensi hujan itu berintensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada skala lokal dengan durasi singkat di sebagian daerah.
Secara umum, menurut Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia, wilayah Jawa Barat akan memasuki musim hujan yang bervariasi. “Mulai dari dasarian kedua Oktober hingga Desember 2023,” katanya lewat keterangan tertulis, Minggu, 8 Oktober 2023.
Pada Senin, 9 Oktober 2023, potensi hujan meliputi Kabupaten Bandung, Garut, kemudian Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Sementara Selasa, 10 Oktober 2023, hanya di daerah Kota dan Kabupaten Bogor serta Kabupaten Sukabumi.
Hujan diprakirakan tersebar luas pada Rabu 11 Oktober, yaitu mencakup Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi atau Bandung Raya. Daerah lainnya seperti Sumedang, Majalengka, Kuningan, Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten dan Kota Bekasi, serta Karawang.
2. Kemenag Buka 15 Pelatihan Online Gratis untuk Guru, Mahasiswa, hingga Dosen
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat Kementerian Agama merilis program Bulan Pintar pelatihan online melalui platform MOOC Pintar. Pelatihan dilaksanakan selama sebulan penuh mulai 6 Oktober hingga 10 November 2023 secara periodik.
Kepala Balitbang Diklat Kemenag, Amien Suyitno menerangkan Bulan Pintar adalah program kreatif dan inovatif. Ada 15 pelatihan online yang dikemas secara berseri. Tujuannya, memberi peluang dan kebebasan bagi ASN Kemenag memilih jenis pelatihan yang diminati sesuai dengan kebutuhan.
“Serial pelatihan online Bulan Pintar dimaksudkan untuk memberi peluang dan kebebasan bagi ASN Kemenag dan masyarakat umum untuk memilih jenis pelatihan sesuai kebutuhan dan minatnya. Manfaatkan kesempatan ini dengan baik,” katanya pada Jumat, 6 Oktober 2023 dilansir dari situs Kemenag.
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini menjelaskan kehadiran platform MOOC Pintar dengan berbagai terobosan baru menjadi solusi atas keterbatasan akses dan menjawab kebutuhan ASN Kemenag untuk peningkatan kompetensi. Platform ini juga memberi ruang bagi ASN non-Kemenag, non-PNS, non-Pegawai Kemenag, PPPK dan masyarakat umum lainnya untuk mengikuti pelatihan bidang agama dan pendidikan.
3. Hari Tanpa Bayangan Singgah di Jakarta, Tangerang dan Bekasi Siang Ini
Warga sekitar Jakarta, Tangerang dan Bekasi dapat menikmati fenomena hari tanpa bayangan pada hari ini, Senin, 9 Oktober 2023. Fenomena ini terjadi saat Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. “Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan,” demikian dikutip dari Bidang Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Tidak semua tempat di Bumi bisa merasakan fenomena ini karena bidang ekuator Bumi/bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika/bidang revolusi Bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU hingga 23,5 derajat LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.