Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Guru Hati-hati Unggah Video Siswa di Medsos, Ini Alasannya

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha meminta setiap guru untuk bersikap lebih waspada dan berhati-hati dalam mengunggah video yang menyertakan wajah siswa tanpa pemburaman atau blur di media sosial.

"Diimbau kepada guru dan staf administrasi yang ingin mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah untuk lebih memahami batasan-batasan apa saja yang diperbolehkan dan dilarang sehingga video yang mereka ambil dan unggah tidak melanggar serta memiliki konsekuensi hukum,” kata Pratama di Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023.

Doktor Ilmu Komputer lulusan Universitas Indonesia ini menuturkan kehadiran media sosial dapat dimanfaatkan berbagai pihak untuk mempromosikan berbagai hal, salah satunya sekolah yang ingin memperkenalkan kegiatan belajar mengajar, sekaligus sebagai wadah informasi bagi orang tua murid.

Sayangnya, pihak sekolah maupun guru yang terlibat tidak jarang menampilkan wajah anak-anak secara jelas tanpa adanya pemburaman ataupun persetujuan orang tua murid terlebih dahulu.

Mantan Direktur Pam Sinyal BSSN tersebut menilai kejadian itu disebabkan oleh kurangnya literasi digital karena masyarakat tidak membaca syarat dan ketentuan yang ada di masing-masing platform media sosial.

Akibatnya, pihak sekolah tidak mengetahui adanya batasan-batasan pengambilan video yang diperbolehkan untuk diunggah ataupun konsekuensi hukum terhadap video yang diambil di media sosial.

Ia juga mengakui jika masalah pemburaman wajah siswa dalam video masih menjadi perdebatan karena adanya kekhawatiran tujuan pembuatan video. Contohnya seperti ingin memperkenalkan bakat anak maupun sekolah tidak tercapai.

Hanya saja, jika tidak ada sensor pada wajah anak-anak di dalam isi video dikhawatirkan dapat dimanfaatkan oleh orang yang ingin melakukan tindak kejahatan, seperti penculikan sampai kejahatan seksual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Media sosial saat ini banyak dipergunakan oleh banyak pihak untuk mencari ketenaran serta uang dari video-video yang di-upload, tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu apakah video yang mereka ambil melanggar hukum atau tidak," kata Pratama.

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber Communication & Information System Security Research Center (CISSEReC) itu menilai pihak sekolah perlu memiliki izin dari orang tua murid dari siswa yang tampil dalam video untuk mengunggah di akun salah satu guru maupun sekolah.

"Baik dengan mencantumkan pemintaan izin pada syarat dan ketentuan pendaftaran peserta didik atau akan lebih baik jika ditanyakan terlebih dahulu ke grup Whatsapp kelas, sehingga sebelum diunggah, orang tua murid sudah mengetahui terlebih dahulu isi video tersebut," ujarnya.

Kalaupun nantinya ada temuan bahwa video terkait mengandung muatan yang tidak pantas dan dilarang sebagaimana yang dicantumkan Undang-Undang, Pratama meminta Kominfo bersama Kemendikbudristek untuk berkoordinasi memberikan sanksi pada pelaku dan teguran bagi pihak sekolah.

"Misalnya seperti perintah penghapusan video maupun memberikan sanksi administratif kepada guru atau pihak administratif yang mengambil video dan mengunggah serta kepada pihak sekolah tempat video diambil," katanya.

Pilihan Editor: Jejak Pendidikan Almas Tsaqibbirru Penganggum Gibran, Pernah Mondok hingga Ambil Paket C

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

2 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

2 hari lalu

Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka masih hadir di kantor Wali Kota Solo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 24 April 2024, usai penetapan oleh KPU kemarin. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.


Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

2 hari lalu

BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

3 hari lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

3 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

6 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

6 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

7 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

9 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman