Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BSSN Deteksi 207 Dugaan Kebocoran Data di Indonesia pada 2023, Administrasi Pemerintahan Terbanyak

image-gnews
Ariandi Putra, Juru Bicara BSSN,  dalam acara Security Day 2023 di Hotel Shangri-La, 24 Oktober 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Ariandi Putra, Juru Bicara BSSN, dalam acara Security Day 2023 di Hotel Shangri-La, 24 Oktober 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ariandi Putra, Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengatakan lembaga itu telah melakukan deteksi 207 dugaan insiden kebocoran data di Indonesia sepanjang tahun 2023.

"Administrasi pemerintahan terbanyak, sebanyak 55 persen," ujarnya di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023. Menurutnya, hal itu terjadi karena administrasi pemerintahan memiliki sistem elektronik yang sangat banyak.

Bidang lain yang mengalami kebocoran data adalah bidang energi dan sumber daya dan mineral dengan dugaan kebocoran sebesar 6 persen, kesehatan (1 persen), keuangan (10 persen), transportasi (6 persen), teknologi informasi dan komunikasi (3 persen), pertahanan (1 persen), pangan (2 persen), dan lainnya (16 persen).

Ariandi berbicara pada acara Security Day 2023 yang mengangkat tema Cybershield 360, Safeguarding Your Business in the Digital Age dan berfokus pada kewaspadaan terkait isu keamanan siber. Hal lain yang dibahas adalah Tren Ancaman Siber 2023.

Prediksi yang Menjadi Kenyataan 

Ariandi mengatakan prediksi ancaman siber BSSN telah disampaikan kepada publik pada bulan Februari 2023 dalam bentuk Annual Report 2022, yang meliputi data breach (kebocoran data) hingga social engineering (rekayasa sosial). "Dan ini terjadi di sepanjang tahun 2023," katanya.

Berikut prediksi BSSN tersebut.

1.Data Breach (kebocoran data) 

Lemahnya sistem keamanan yang menyebabkan kerentanan  sistem IT dan perilaku pengguna yang kurang cermat dalam mengelola informasi, serta tersedianya platform untuk melakukan jual beli data menjadikan serangan  dengan tujuan pencurian data memiliki daya tarik yang cukup tinggi bagi penyerang untuk mendapatkan keuntungan. 

2.Ransomware (Malware yang meminta tebusan) 

Serangan malware yang dikirim peretas untuk mengunci dan mengenkripsi perangkat komputer milik korban. Lalu, peretas akan meminta uang tebusan untuk memulihkan aksesnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3.Serangan Distributor Denial of Service (DDoS/ Melumpuhkan sistem) 

Serangan ini bertujuan untuk melumpuhkan suatu sistem. Persaingan bisnis maupun upaya penurunan citra terhadap suatu layanan menjadi salah satu motivasi utama yang digunakan penyerang untuk melakukan DDoS dan hal ini cenderung akan menargetkan penyedia layanan baik pada pemerintah, swasta, maupun pendidikan. 

4.Phishing (pengelabuan) 

Diindikasikan masih banyak terjadi dengan melakukan pemalsuan website, email atau fake call serta SMS hal ini memanfaatkan kurangnya kewaspadaan masyarakat. 

5.Serangan Advances Persistent Threat 

Bertujuan mencuri data sensitif dalam jangka waktu lama dan tanpa disadari oleh korban. Target serangan APT bernilai sangat tinggi diantaranya bisnis skala kecil, menengah bahkan sistem informasi suatu negara. Motivasi APT dalam melakukan serangan tidak hanya faktor finansial namun juga menunjukkan eksistensi. 

6.Social Engineering (Rekayasa Sosial) 

Penyerang cenderung menggunakan teknik manipulasi psikologi terhadap manusia untuk mendapatkan data kredensial pengguna sehingga dapat masuk ke dalam sistem yang ditargetkan. 

Ariandi juga mengatakan bahwa BSSN sektor litbang telah melakukan literasi kepada publik pada 2022. "Kami sukses melakukan literasi sebanyak 800 ribu orang lebih," katanya. Namun, menurutnya, hal tersebut belum cukup.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

33 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

58 hari lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) menyelenggarakan diskusi kelompok terarah atau focus group discussion (FGD) soal keamanan siber.


DKPP Sebut Pemeriksaan Ketua dan Anggota KPU Dilanjutkan pada Sidang Berikutnya

28 Februari 2024

Ilustrasi pemilu. REUTERS
DKPP Sebut Pemeriksaan Ketua dan Anggota KPU Dilanjutkan pada Sidang Berikutnya

DKPP mengatakan pemeriksaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan enam anggotanya perihal dugaan kebocoran data DPT akan dilanjutkan pada sidang berikutnya


Pengamat Siber Sebut Data Internal PT KAI Dibobol Geng Ransomware Stormous

18 Januari 2024

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Pengamat Siber Sebut Data Internal PT KAI Dibobol Geng Ransomware Stormous

Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus menanggapi isu yang beredar terkait perusahaannya telah terkena serangan ransomware.


Dugaan Kebocoran Data KAI, CISSReC Minta Karyawan Diberi Edukasi Keamanan Siber

17 Januari 2024

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Dugaan Kebocoran Data KAI, CISSReC Minta Karyawan Diberi Edukasi Keamanan Siber

CISSReC menilai perlu diadakan pelatihan khusus bagi karyawan PT KAI, supaya lebih paham perihal keamanan data dan cara mencegah peretasan.


Pakar: Kebocoran Data KPU adalah Kelalaian, Bukti Tidak Menerapkan ISO 27001 dengan Baik

13 Desember 2023

Data KPU diduga diretas dan dijual di Breachforums
Pakar: Kebocoran Data KPU adalah Kelalaian, Bukti Tidak Menerapkan ISO 27001 dengan Baik

Data KPU yang bocor ini berisikan data pribadi dari daftar pemilih tetap.


Apa Kelebihan Sertifikat Tanah Elektronik? Begini Cara Mengurusnya

8 Desember 2023

Sertifikat tanah elektronik. Facebook.com
Apa Kelebihan Sertifikat Tanah Elektronik? Begini Cara Mengurusnya

Apakah itu sertifikat tanah elektronik, bagaimana keunggulannya dibanding sertifikat tanah cetak. Bagaimana cara mengurusnya?


Mengapa Tidak Dianjurkan Menjual Gawai Bekas? Ini Penjelasan BSSN

7 Desember 2023

Penjual merapikan ponsel yang dijajakan di etalase toko Pusat Elektronik Jambu Dua, Bogor, Jawa Barat, 13 Maret 2015. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Mengapa Tidak Dianjurkan Menjual Gawai Bekas? Ini Penjelasan BSSN

Data dan informasi yang tersimpan dalam gawai bekas dapat diambil dengan mudah, sekalipun data tersebut sudah dihapus.


Dugaan Kebocoran Data Pemilih Tetap, Mengapa KPU Belum Jawab Klarifikasi Kominfo?

6 Desember 2023

Mahfud MD Buka Suara Terkait Dugaan Kebocoran Data Pemilih KPU
Dugaan Kebocoran Data Pemilih Tetap, Mengapa KPU Belum Jawab Klarifikasi Kominfo?

KPU masih belum melakukan klarifikasi insiden sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik perihal dugaan kebocoran Data Pemilih Tetap.


Dugaan Data DPT Bocor, Dirjen Kominfo: Ini Motif Ekonomi

4 Desember 2023

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, ketika ditemui di Kantor Kominfo, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Dugaan Data DPT Bocor, Dirjen Kominfo: Ini Motif Ekonomi

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, mengatakan dugaan kebocoran data DPT 2024 berkaitan dengan motif ekonomi.