Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Owa Internasional, 21 Satwa Dilindungi Dilepaskan ke Gunung Tilu Bandung

image-gnews
Owa Jawa berinteraksi dengan pengunjung di Bandung Zoo, Sabtu, 27 Mei 2023. (ANWAR SISWADI)
Owa Jawa berinteraksi dengan pengunjung di Bandung Zoo, Sabtu, 27 Mei 2023. (ANWAR SISWADI)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Owa Internasional disertai pelepasan 21 satwa dari berbagai jenis ke kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa 24 Oktober 2023. Sepasang di antaranya merupakan owa jawa (Hylobates moloch) yang sempat dipelihara orang. “Tujuan utama program pelepasliaran untuk meningkatkan populasi owa Jawa,” kata Irawan Asaad, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Selasa 24 Oktober 2023.

Sepasang owa yang dilepas itu yang jantan dinamakan Romi dengan usia sekitar 5 tahun 7 bulan. Ia diserahkan BKSDA Jawa Tengah pada 9 Februari 2023. Sementara owa betina pasangannya yang dinamakan Noni, berusia sekitar 6 tahun 8 bulan, hasil penyerahan dari seorang warga di Kabupaten Bandung Barat pada 24 Desember 2022. Mereka menjadi owa ke-57 dan 58 yang dilepasliarkan oleh BBKSDA Jawa Barat dan The Aspinall Foundation Indonesia Program (TAF-IP). 

Selanjutnya tim dari BBKSDA Jawa Barat dan TAF-IP akan memantau perkembangan harian. Caranya dengan mengikuti pergerakan dan perilaku adaptasi sepasang owa itu selama enam bulan ke depan. “Harapannya mereka akan beradaptasi dan berkembang biak di habitatnya seperti beberapa pasangan lain,” kata Irawan.

Sejak 2011, program kerja sama konservasi primata endemik Jawa antara Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan The Aspinall Foundation Indonesia Program (TAF-IP) telah melepaskan 56 owa Jawa di habitatnya. Mereka sebelumnya telah menjalani rehabilitasi. Dari pelepasan itu setidaknya tercatat kelahiran empat bayi owa. 

Owa merupakan salah satu jenis primata endemik di Pulau Jawa yang telah termasuk ke dalam daftar terancam punah secara global. Populasinya di alam hanya tersisa sekitar 2.000-4.000 individu. Mereka tersebar di beberapa kawasan konservasi dan hutan lindung di Jawa Barat dan sebagian kecil kawasan hutan lindung di Jawa Tengah. Satwa liar itu masuk ke dalam daftar 25 spesies fauna dan flora prioritas untuk ditiingkatkan populasinya oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain owa, ikut dilepasliarkan 19 satwa lain di Cagar Alam Gunung Tilu yang tergolong dilindungi. Jenisnya yaitu landak Jawa (Hystrix javanica) berjumlah 13 dari Lembaga Konservasi Cikao dan Lembang Park Zoo. Kemudian tiga kukang Jawa (Nycticebus javanicus), seekor trenggiling (Manis javanica syn. Paramanis javanica) dari Lembaga Konservasi Andys Antique Cikembulan, dan dua ekor elang bido (Spilornis cheela) dari Pusat Konservasi Elang Kamojang.

Cagar Alam Gunung Tilu dipilih sebagai lokasi pelepas liaran satwa itu karena dinilai masih sangat alami dengan tutupan hutan yang rapat. Lokasinya juga terhubung dengan Cagar Alam Gunung Simpang. Di area hutan konservasi seluas 23 ribu hektare itu juga relatif sedikit dari gangguan dan aksesibilitas manusia sehingga diharapkan satwa liarnya dapat berkembang dengan baik.  

Pilihan Editor:Mengenal Visi Misi Pendidikan Ganjar-Mahfud: 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kata Walhi tentang Pemutihan Sawit Kawasan Hutan yang Diduga Sebabkan Kejagung Geledah KLHK

11 jam lalu

Manajer Kampanye Hutan dan Kebun, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Uli Arga Siagian, saat diwawancara di Kantor Eksekutif Nasional Walhi di Jakarta, pada Selasa 23 Januari 2024. (Alif Ilham Fajriadi)
Kata Walhi tentang Pemutihan Sawit Kawasan Hutan yang Diduga Sebabkan Kejagung Geledah KLHK

Menurut Walhi, kurun waktu 2016-2024 terdapat dua kebijakan yang dikeluarkan terkait dengan pemutihan sawit dalam kawasan hutan.


Fakta-fakta Penggeledahan Kantor KLHK, 4 Boks dan 2 Kardus Diamankan

1 hari lalu

Petugas Jampidsus memindahkan box  bertuliskan Biro Hukum 1 saat penggeledehan Kantor KLHK oleh Jampidsus Kejagung, Kantor KLHK, Bendungan Hilir, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) digeledah Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung).  TEMPO/Ilham Balindra
Fakta-fakta Penggeledahan Kantor KLHK, 4 Boks dan 2 Kardus Diamankan

Tim penyidik Jampidsus Kejagung menggeledah Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis, 3 Oktober 2024.


Empat Boks Barang Bukti Penggeledahan Diangkut Kejagung dari Kantor KLHK

3 hari lalu

Suasana penggeledahan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh Kejaksaan Agung masih berlangsung, Kamis malam pukul 20.00, 3 September 2024. (Tempo/Leni)
Empat Boks Barang Bukti Penggeledahan Diangkut Kejagung dari Kantor KLHK

Penggeledahan di Kantor KLHK sudah berlangsung sejak Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB.


Penyidik Kejagung Geledah KLHK, Penampakan Boks Dokumen Bertuliskan Dirjen Gakkum

3 hari lalu

Suasana penggeledahan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh Kejaksaan Agung masih berlangsung, Kamis malam pukul 20.00, 3 September 2024. (Tempo/Leni)
Penyidik Kejagung Geledah KLHK, Penampakan Boks Dokumen Bertuliskan Dirjen Gakkum

Penyidik Jampidsus Kejagung masih melakukan penggeledahan di Kantor KLHK hingga Kamis malam. Sejumlah boks berisi dokumen diturunkan dari lantai atas.


Geledah KLHK, Penyidik Kejagung Bawa Sejumlah Boks Berisi Tumpukan Dokumen

3 hari lalu

Suasana penggeledahan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh Kejaksaan Agung masih berlangsung, Kamis malam pukul 20.00, 3 September 2024. (Tempo/Leni)
Geledah KLHK, Penyidik Kejagung Bawa Sejumlah Boks Berisi Tumpukan Dokumen

Tim penyidik dari Jampidsus Kejagung menggeledah kantor KLHK terkait dengan dugaan korupsi tata kelola perkebunan sawit.


Kejagung Geledah KLHK dalam Kasus Dugaan Korupsi Tata Kelola Perkebunan Sawit

3 hari lalu

Suasana penggeledahan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh Kejaksaan Agung masih berlangsung, Kamis malam pukul 20.00, 3 September 2024. (Tempo/Leni)
Kejagung Geledah KLHK dalam Kasus Dugaan Korupsi Tata Kelola Perkebunan Sawit

Penyidik dari Jampidsus Kejagung saat ini masih melakukan penggeledahan di Kantor KLHK di Gedung Manggala Wanabakti.


Penyidik Jampidsus Kejagung Geledah Kantor KLHK

3 hari lalu

Sejumlah aktivis Greenpeace melakukan aksi di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Kamis, 8 April 2021. Aksi tersebut menuntut pemerintah agar menindaklanjuti dugaan pelanggaran penerbitan izin pelepasan hutan di Papua. Serta mengembalikan perkebunan yang belum dirusak kepada masyarakat adat Papua. TEMPO/Muhammad Hidayat
Penyidik Jampidsus Kejagung Geledah Kantor KLHK

Penggeledahan oleh Jampidsus di kantor KLHK ini terkait dengan dugaan korupsi dalam tata kelola perkebunan kelapa sawit.


BRGM Rangkul Generasi Muda Hadapi Triple Planetary Crisis

4 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya didampingi Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono, berfoto bersama peserta Youth Conservation Fest 2024 di Taman Nasional Kepulauan Seribu, pada 24 September 2024. Dok. BRGM
BRGM Rangkul Generasi Muda Hadapi Triple Planetary Crisis

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar Youth Conservation Fest 2024 atau #YCFest2024 bertema Let's Fight Triple Planetary Crisis sebagai salah satu bentuk inisiatif untuk menghimpun semangat generasi muda dalam memerangi isu lingkungan serta upaya pelestariannya.


Ekspedisi 40 Hari di Pegunungan Sanggabuana Temukan 311 Ekor Owa Jawa

5 hari lalu

Di Pegunungan Sanggabuana, terdapat populasi owa Jawa. Hal itu terungkap setelah ekspedisi selama 40 hari di tahun 2024 (dok. Sanggabuana Wildlife Ranger)
Ekspedisi 40 Hari di Pegunungan Sanggabuana Temukan 311 Ekor Owa Jawa

Tim Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana melakukan ekspedisi di kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana. Kawasan itu didorong jadi taman nasional.


KKP Minta Gakkum KLHK Tindak Aktivitas Tambak Udang yang Masih Aktif di Karimunjawa

9 hari lalu

Ketua komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa Bambang Zakariya menyaksikan hutan mangrove yang mati akibat tercemar sisa limbah tambak udang vaname intensif di tepi pantai Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2023. Menurut data yang dihimpun komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa sebanyak 33 titik tambak udang intensif tak berizin di wilayah Karimunjawa telah merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi. ANTARA FOTO/Aji Styawan
KKP Minta Gakkum KLHK Tindak Aktivitas Tambak Udang yang Masih Aktif di Karimunjawa

KKP meminta agar aktivitas tambak udang yang masih aktif dan merusak lingkungan ditindak.