Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makan Korban, Jembatan Kaca Banyumas Tak Sesuai Prinsip Wisata Lingkungan

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah (Antara/Sumarwoto)
Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah (Antara/Sumarwoto)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) meminta pemerintah mempertimbangkan kembali pembangunan wahana jembatan kaca menyusul peristiwa jatuhnya wisatawan di The Geong Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah.

Selain kontruksi yang dinilai tidak aman, wanaha tersebut juga tidak sesuai dengan prinsip pariwisata yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. "Pemerintah sebaiknya perlu mempertimbangkan kembali pembangunan jenis wahana wisata seperti ini," kata Chusmeru pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Menurutnya, peristiwa jatuhnya wisatawan dari jembatan kaca tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi para pemangku kebijakan sektor pariwisata.Pengelola wahana wisata dan wisatawan yang berkunjung, kata dia, perlu memperhatikan tiga hal, yaitu keamanan, keselamatan, dan kenyamanan.

"Wahana semacam itu sangat berpotensi terjadinya kecelakaan. Keamanan dan keselamatan wisatawan menjadi prioritas agar nyaman dalam berwisata," ujarnya.

Di sisi pemerintah, kata dia, perlu dipertimbangkan kembali pembangunan jenis wahana wisata seperti itu. Selain sangat beresiko terhadap faktor keamanan, banyak jembatan kaca di berbagai objek wisata alam, menurutnya, justru menimbulkan distorsi visual sehingga objek wisata alam kehilangan pemandangan yang indah dengan adanya jembatan kaca itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dari perspektif ekologis, jembatan kaca sangat tidak sesuai dengan prinsip ecotourism dan berkelanjutan," ujarnya.

Peristiwa jatuhnya wisatawan di wahana jembatan kaca objek wisata The Geong Limpakuwus, kawasan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah terjadi pada Rabu, 25 Oktober 2023. Dua orang wisatawan yang jatuh itu berjenis kelamin perempuan berinisial AI (41) mengalami luka-luka dan FA (49) dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter.

Pilihan Editor: Unpar Buka Jalur PMDK Mahasiswa Baru 2024, Ada Beasiswa Diskon Biaya Kuliah 50 Persen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

1 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen


Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

2 hari lalu

Cinta Laura/Foto: Instagram/Cinta Laura
Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.


Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

2 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.


Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

20 hari lalu

Ilustrasi Salat Idul Fitri. ANTARA FOTO/Jojon
Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.


Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

22 hari lalu

Ilustrasi bencana alam.
Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.


Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

27 hari lalu

Profesor ITS ke-198 Prof. Harmin Sulistiyaning Titah saat meninjau tanaman yang menjadi objek penelitiannya di rumah kaca. Dok. Humas ITS
Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

35 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

49 hari lalu

Innovilage 2023. Dok. Telkom University
16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.


Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

53 hari lalu

Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Companies in Health, Safety, Security, and Environmental (HSE) Implementation 2024 dari SWA Media. Penghargaan diserahkan di Ceria Room, Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.


Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

54 hari lalu

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Adipura kepada Kota Balikpapan atas kinerjanya mengatasi masalah lingkungan.