Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Lebah Madu akan Mati setelah Menyengat Manusia?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Sejumlah lebah madu Trigona (Trigona sp) berkumpul di pintu masuk sarang madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah madu trigona (Trigona sp). ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja
Sejumlah lebah madu Trigona (Trigona sp) berkumpul di pintu masuk sarang madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah madu trigona (Trigona sp). ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sekitar 20.000 spesies lebah di seluruh dunia. Namun tidak semua dari mereka memiliki kemampuan untuk menyengat. Beberapa di antaranya bahkan tidak memiliki sengat sama sekali. 

Dilansir dari Live Science, lebah, termasuk lebah madu, sebenarnya bersifat pemalu ketika mereka berada jauh dari sarang mereka dan tidak memiliki sesuatu yang perlu mereka lindungi. Mereka akan menyengat jika merasa terancam atau jika sarang mereka diserang.

Lebah madu adalah salah satu spesies yang sering dikaitkan dengan sengatan. Biasanya, lebah madu akan mati setelah menyengat manusia atau mamalia lain, dan ini terjadi karena anatomi sengat mereka.

Sengat lebah madu memiliki duri yang menancap di kulit, memungkinkan sengat tetap tertanam dan terus memompa racun ke dalam korban yang tersengat.

Sengatan lebah madu tidak selalu berakibat fatal jika mereka menyengat serangga atau laba-laba lain, karena mereka dapat menembus eksoskeleton relatif tipis dari serangga tersebut.

Mereka juga dapat menarik sengatnya tanpa mengalami kerusakan. Namun, ketika lebah madu menyengat manusia, yang memiliki kulit yang jauh lebih tebal daripada eksoskeleton serangga, sengatnya menjadi terjepit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika lebah madu menyengat manusia dan terbang menjauh, sengatnya tetap tertanam di kulit manusia. Organ dalam perut lebah akan tertarik dan terlepas, yang pada akhirnya menyebabkan kematian lebah tersebut.

Meskipun lebah mungkin akan bertahan beberapa jam setelah menyengat, namun mereka akan mati akibat kehilangan cairan dan kegagalan organ dalam.

Penelitian yang dilakukan oleh Nicholas Naeger, seorang biolog molekuler di Washington State University, telah mengonfirmasi bahwa lebah madu tidak bisa bertahan setelah menyengat target yang mirip manusia. Mereka tidak akan hidup hingga pagi berikutnya.

Pilihan Editor: Bagaimana Lebah Madu Berbagi Peran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perjalanan Harijono Djojodihardjo Majukan Penerbangan Tanah Air Lebih dari 61 Tahun

17 jam lalu

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Perjalanan Harijono Djojodihardjo Majukan Penerbangan Tanah Air Lebih dari 61 Tahun

Harijono Djojodihardjo mengabdi dalam berbagai aspek termasuk pendidikan pengajaran penelitian, ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa dan industri.


Saran Menjaga Kesehatan Kulit di Musim Hujan

7 hari lalu

Ilustrasi kulit kering. Shutterstock
Saran Menjaga Kesehatan Kulit di Musim Hujan

Sebagian orang lebih rentan mengalami kulit kering dan udara yang lebih sejuk musim hujan tak bisa membantu. Jadi, ini yang perlu dilakukan.


Studi Cisco Soroti Kesenjangan dalam Kesiapan Perusahaan terhadap AI

11 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Studi Cisco Soroti Kesenjangan dalam Kesiapan Perusahaan terhadap AI

Penelitian baru ini menemukan bahwa pengadopsian AI berkembang secara lambat selama puluhan tahun.


Ini Efek Samping jika Salah Pemakaian Urutan Skincare

11 hari lalu

Ilustrasi Skincare/Canva
Ini Efek Samping jika Salah Pemakaian Urutan Skincare

Mengaplikasikan skincare dengan urutan yang salah dapat menciptakan penghalang pada kulit dan mencegah penetrasi bahan aktif ke dalamnya.


Badan Geologi Teliti Gunung Api Bawah Laut Menggunakan Kapal Riset Geomarin III

13 hari lalu

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid (kiri) bersama Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Hadi Wijaya (kanan) memaparkan tentang kapal riset Geomarin III di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 15 November 2023. (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Badan Geologi Teliti Gunung Api Bawah Laut Menggunakan Kapal Riset Geomarin III

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan durasi riset setiap gunung api bawah laut berlangsung sekitar satu bulan.


Tim Dosen Unissula Terima 5 Hak Paten, Ada Produk Deterjen Hingga Pupuk Organik

13 hari lalu

Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Prof Gunarto saat penyerahan hak paten untuk tim peneliti Unissula. (ANTARA/HO-Dok Unissula).
Tim Dosen Unissula Terima 5 Hak Paten, Ada Produk Deterjen Hingga Pupuk Organik

Unissula sebelumnya telah memiliki 20 dan 12 hak paten sederhana.


Menyimpan Rahasia Tak Selalu Buruk, Peneliti Ungkap Sebaliknya

14 hari lalu

Ilustrasi wanita pekerja menyimpan rahasia. shutterstock.com
Menyimpan Rahasia Tak Selalu Buruk, Peneliti Ungkap Sebaliknya

Penelitian menemukan menyimpan rahasia kabar baik lebih menyenangkan dibanding tidak merahasiakannya. Simak penjelasannya.


Program Hibah Riset RI-Australia Tahap 2 Diluncurkan, Terbuka untuk Semua Kalangan

15 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pada peluncuran Pusat Kolaborasi Riset di Padang, Kamis, 3 November 2022. (Antara/Ikhwan Wahyudi)
Program Hibah Riset RI-Australia Tahap 2 Diluncurkan, Terbuka untuk Semua Kalangan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan semua skema riset RI-Australia tahap kedua bersifat terbuka bagi semua kalangan.


UI Ungkap 3 Strategi untuk Pacu Lahirkan Banyak Inovasi

15 hari lalu

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim saat melihat pameran hasil riset dan inovasi produk dari Pusat Unggulan Ipteks-Perguruan Tinggi (PUI-PT) memperingati Harteknas ke-27, Rabu 10 Agustus 2022. Foto : kemendikbud
UI Ungkap 3 Strategi untuk Pacu Lahirkan Banyak Inovasi

Direktur DISTP UI, Ahmad Gamal mengungkapkan strategi UI untuk memacu geliat sivitas akademika dalam penelitian dan menghasilkan produk inovasi. Menurut Gamal, strateginya harus mencakup dari hulu hingga hilir, tidak bisa hanya di salah satunya saja.


Terganggu Munculnya Stretch Mark, Berbahayakah?

16 hari lalu

Ilustrasi stretch marks. beautyandmakeup.net
Terganggu Munculnya Stretch Mark, Berbahayakah?

Stretch mark sering membuat orang tak nyaman, terutama perempuan. Berbahayakah stretch mark?