Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Reporter

image-gnews
Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGelombang panas tengah melanda seluruh dunia, terutama Eropa. Hawa gerah ekstrem itu menyusul kebakaran hutan yang terjadi di sebagian wilayah Mediterania, Kanada, dan Rusia. Layanan perubahan iklim Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S), mencatat rata-rata suhu permukaan udara global meningkat menjadi 17,15 derajat Celcius pada Senin, 22 Juli 2024, atau lebih tinggi 0,06 derajat Celcius dari suhu udara sehari sebelumnya. 

Rekor hari terpanas juga terjadi pada Juli lalu. Rekor ini berulang kali terpecahkan selama empat hari berturut-turut, dari 3-6 Juli 2023. Rekor hari terpanas terakhir kali terpecahkan pada Agustus 2016. 

Penyebab Gelombang Panas di Eropa

Seorang ilmuwan iklim dari Universitat Leipzig di Jerman, Karsten Haustein, mengatakan pemecahan rekor hari terpanas itu sangat tidak biasa. Dunia disebut sudah memasuki fase netral dari El Nino-Southern Oscillation. Fase yang sudah melenceng dari pola iklim El Nino itu umumnya justru memperkuat suhu global, terutama karena perairan di Pasifik Timur lebih hangat dari biasanya. 

Pola baru itu menunjukkan pengaruh perubahan iklim yang lebih besar dari sebelumnya. Para ilmuwan menyebut perubahan iklim didorong oleh pembakaran bahan bakar fosil yang dapat meningkatkan suhu global. 

Berpendapat senada, seorang ilmuwan iklim dari Imperial College London di Inggris, Joice Kimutai, mengaku sangat khawatir soal ketiadaan tahun El Nino dan perjalanan menuju La Nina. Peneliti yang juga aktif di Departemen Meteorologi Kenya ini juga menyebut La Nina bakal menyebabkan pendinginan global yang substansial, menutupi sebagian pemanasan akibat perubahan iklim. 

“Maka kita akan benar-benar berharap suhu akan turun,” tutur Kimutai, dilansir dari Reuters, Rabu, 24 Juli 2024. “Jika tidak terjadi, maka itu berarti ada sesuatu yang salah pada planet kita.”

Suhu Udara Lebih dari 40 Derajat Celcius

Kantor berita nasional Turkiye, Anadolu Ajansi, menyebut suhu udara di banyak negara Eropa sudah menembus 40 derajat Celcius. Merujuk laporan di web resmi kantor berita tersebut, AA.com, pada Rabu, 17 Juli 2024, Kementerian Kesehatan di Italia telah mengeluarkan peringatan merah kategori tiga untuk 13 kota besar, termasuk Roma, Florence, Bologna, Palermo, dan Trieste.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peringatan itu mewakili suhu yang tinggi. Di negara-negara tersebut, para regulator tingkat daerah mulai menerapkan langkah-langkah mendesak, seperti melarang pekerjaan di luar ruangan mulai pukul 12.30 hingga 16.00 waktu setempat. 

Badan Meteorologi Nasional (EMY) di Yunani menyatakanj massa udara panas ekstrem yang menutupi sebagian besar Eropa Timur dan Balkan bakal mempengaruhi seluruh negara. Suhu di wilayah utara Yunani diperkirakan mencapai 43 derajat Celcius, sedangkan di sisi tengah dan barat sekitar 41-42 derajat Celcius. 

Suhu udara di sebagian besar wilayah Bulgaria juga mencapai sekitar 38-43 derajat Celcius. Merujuk info dari Institut Meteorologi dan Hidrologi Nasional (NIMH) Bulgaria, hanya suhu di provinsi Laut Hitam yang lebih rendah dari kisaran tersebut.

Administrasi Cuaca Nasional Rumania (ANM) juga menerbitkan peringatan khusus soal gelombang panas ekstrem yang dampaknya luas. Suhu udara di sana diperkirakan berkisar 37-42 derajat Celcius. 

Lembaga Meteorologi Nasional Spanyol (AEMET) juga mengumumkan soal gelombang panas. Mereka sempat menyebut “hari-hari terburuk” terjadi pada 18-19 Juli lalu, kecuali di pantai Mediterania.  Suhu udara di banyak wilayah dalam Negeri Matador melebihi 44 derajat Celcius.

“Malam hari akan terasa hangat. Kondisi berkabut akan menyertai panasnya cuaca,” begitu bunyi pernyataan resmi lembaga tersebut.

MELYNDA DWI PUSPITA | REUTERS | ANADOLU AJANSI

Pilihan Editor: ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

1 hari lalu

Gletser Perito Moreno. Wikipedia/Martin St-Amant
Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

Tim peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengidentifikasi gletser paling tebal di Qinghai-Xizang. Apa itu gletser?


BRGM Rangkul Generasi Muda Hadapi Triple Planetary Crisis

3 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya didampingi Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono, berfoto bersama peserta Youth Conservation Fest 2024 di Taman Nasional Kepulauan Seribu, pada 24 September 2024. Dok. BRGM
BRGM Rangkul Generasi Muda Hadapi Triple Planetary Crisis

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar Youth Conservation Fest 2024 atau #YCFest2024 bertema Let's Fight Triple Planetary Crisis sebagai salah satu bentuk inisiatif untuk menghimpun semangat generasi muda dalam memerangi isu lingkungan serta upaya pelestariannya.


Jumlah Korban Banjir Capai 218 Jiwa dan Penundaan Bantuan Picu Kemarahan Publik Nepal

3 hari lalu

Warga menyelamatkan barang-barangnya di sepanjang jalan saat air banjir surut setelah hujan lebat di Kathmandu, Nepal, 29 September 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Jumlah Korban Banjir Capai 218 Jiwa dan Penundaan Bantuan Picu Kemarahan Publik Nepal

Korban selamat dari banjir monsun yang melanda Nepal mengkritik pemerintah karena upaya bantuan yang tidak memadai


Hadapi Perubahan Iklim Global, BMKG Targetkan Cetak 500 Doktor Muda Hingga 2030

7 hari lalu

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Hadapi Perubahan Iklim Global, BMKG Targetkan Cetak 500 Doktor Muda Hingga 2030

BMKG akan mencetak 500 doktor muda Indonesia sebelum 2030 dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim global.


Mengenal Hidrogeologi, Bidang Ilmu yang Akan Digeluti Basuki Hadimuljono Usai Pensiun Jadi Menteri

11 hari lalu

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono usai Rapat Kerja Evaluasi APBN Pelaksanaan Anggaran Tahun 2024 sampai Mei 2024 di ruang Komisi V DPR, Senayan pada Kamis, 6 Juni 2024. Tempo/Bagus Pribadi
Mengenal Hidrogeologi, Bidang Ilmu yang Akan Digeluti Basuki Hadimuljono Usai Pensiun Jadi Menteri

Setelah pensiun Basuki Hadimuljono akan menggeluti hidrogeologi


Climate Innovation Week, Ajak Anak Muda Ikut Lestarikan Lingkungan

11 hari lalu

Ilustrasi pengusaha pemula. Foto: Freepik.com/tirachardz
Climate Innovation Week, Ajak Anak Muda Ikut Lestarikan Lingkungan

Anak muda diminta melihat peluang untuk memunculkan inovasi dan solusi permasalahan iklim di tengah masyarakat


7 Peneliti Undip Masuk Daftar 2 Persen Ilmuwan Teratas di Seluruh Dunia yang Dirilis Stanford-Elsevier

14 hari lalu

Tujuh ilmuwan dari UNDIP berhasil masuk dalam daftar 2% Ilmuwan Teratas di Seluruh Dunia untuk tahun 2024 yang disusun oleh Universitas Stanford. Dok. UNDIP
7 Peneliti Undip Masuk Daftar 2 Persen Ilmuwan Teratas di Seluruh Dunia yang Dirilis Stanford-Elsevier

Tujuh ilmuwan Undip masuk dalam daftar 2 persen ilmuwan teratas di seluruh dunia 2024 yang dirilis Universitas Stanford dan Elsevier.


Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

15 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.


Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

15 hari lalu

BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG
Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

BMKG yang memperoleh tambahan anggaran Rp 25 miliar untuk mendanai kegiatan modifikasi cuaca tahun depan. Bagaimana caranya?


Indonesia-PBB Luncurkan Laporan Tahunan Soal Pelaksanaan UNSDCF 2021-2025, Apakah Itu?

16 hari lalu

Laporan Hasil Tahunan PBB 2023 (Annual Result Report 2023). Foto : Pusat Informasi PBB (UNIC)/Ilham Dwi Wijaya
Indonesia-PBB Luncurkan Laporan Tahunan Soal Pelaksanaan UNSDCF 2021-2025, Apakah Itu?

Melalui Kementerian PPN/Bappenas, Indonesia dan PBB meluncurkan Laporan Hasil Tahunan pelaksanaan program pembangunan pemerintah 2021-2025.