TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pusaka Israel Amichai Eliyahu pada Minggu mengatakan menjatuhkan "bom nuklir" atau bom atom di Jalur Gaza adalah "sebuah pilihan", sebut media lokal.
Eliyahu, menteri dari partai kanan jauh Otzma Yehudit, mengatakan "salah satu pilihan Israel" dalam perang di Gaza adalah menjatuhkan bom nuklir di Jalur itu," menurut harian Times of Israel, dikutip dari Antara, Senin, 6 November 2023.
Sementara dalam wawancara radio, Eliyahu juga "menyuarakan keberatannya untuk membolehkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza". "Kami tidak akan memberikan bantuan kemanusiaan Nazi," kata sang menteri, menambahkan bahwa "tidak ada hal seperti melibatkan warga sipil Gaza."
Eliyahu juga mengatakan penduduk Palestina "dapat pergi ke Irlandia atau gurun, monster di Gaza harus menemukan solusi mereka sendiri." Lalu dia menambahkan: "Siapa pun yang mengibarkan bendera Palestina atau Hamas tidak boleh terus hidup di muka bumi.”
Sementara itu, pemimpin oposisi Yair Lapid menyerukan pemecatan Eliyahu atas pernyataan yang diucapkannya. Lapid menyebutnya "sebuah pernyataan yang mengejutkan dan gila dari seorang menteri tidak bertanggung jawab."
“Dia merugikan keluarga para korban penculikan, merugikan masyarakat Israel, dan merugikan kedudukan internasional kami,” ujarnya pada platform media sosial X. Lapid juga menekankan Perdana Menteri Netanyahu "harus memecatnya pagi ini juga."
Putin juga ancam ledakkan bom nuklir
Maret tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah menyiagakan pasukannya, termasuk pasukan yang memegang kendali terhadap senjata nuklir atau bom nuklir milik Rusia.
Penyiagaan ini berkaitan dengan invansi yang dilancarkan oleh Rusia ke Ukraina dan sebagai bentuk deterensi yang dilakukan oleh Putin kepada Barat.
Namun, tahukah Anda apakah itu bom nuklir dan bagaimana kekuatannya? Bom nuklir adalah sebuah senjata pemusnah massal yang mendapatkan tenaga dari reaksi nuklir dan memiliki daya ledak yang sangat tinggi.
Bom nuklir bisa menghancurkan sebuah kota atau sebuah negara dan dalam catatan sejarah, bom nuklir sudah pernah digunakan dalam pertempuran Perang Dunia II.
Senjata nuklir bisa diluncurkan melalui berbagai cara, seperti melalui pesawat pengebom, peluru kendali balistik jarak benua, dan peluru kendali.
Mengutip Atomicarchive, daya ledak nuklir diperoleh akibat adanya fisi dan fusi nuklir dan kekuatan ledakan bom nuklir disimbolkan dengan satuan TNT, tetapi satuan TNT yang digunakan adalah kiloton dan megaton.
Dalam bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada 1945 mengandung 64 kg uranium dan memiliki daya ledak 15 kiloton. Ledakan bom nuklir di Hiroshima mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar dan memiliki dampak yang panjang terhadap seluruh warga dan lingkungan di Hiroshima.
Dampak mengerikan bom atom Hiroshima dan Nagasaki
Pada 6 agustus 2022, rakyat Jepang, khususnya di dua kota diluluhlantakkan oleh bom atom. Dua kota itu Hiroshima dan Nagasaki.
Peristiwa tersebut terjadi pada 6 Agustus 1945, pukul 8:15 dunia menyaksikan kengerian bom atom Hiroshima di Jepang. Bom atom meledak sekitar 600 meter di atas kota.
Efek mengerikan dari ledakan bom atom ini tidak terelakkan, menghasilkan lelehan api dan radiasi menyebabkan ribuan jiwa manusia melayang. Setidaknya 66.000 orang tewas dan sekitar 69.000 lainnya terluka dalam ledakan itu. US Strategic Bombing Survey memetakan Hiroshima setelah ledakan dan membuat perhitungan tentang hasil bom dan kapasitas destruktif.
Bom meledak dengan kekuatan setara dengan sekitar 16.000 ton TNT. Sekitar 70 persen bangunan kota hancur total, dengan hampir setiap struktur dalam lingkaran radius 1,6 kilometer di bawah bom benar-benar musnah. Hanya sekitar 50 bangunan dengan konstruksi kuat, seperti Bank Hiroshima, yang masih utuh. Sebagian besar kota itu tersapu awan jamur yang luas.
Bom berjuluk little boy tersebut tercatat menjadi salah satu bom yang paling mematikan dalam sejarah. Senjata yang dikembangkan oleh Amerika Serikat ini juga menjadi bom nuklir pertama yang digunakan saat perang.
Little Boy dikembangkan dengan latarbelakang keprihatinan pemerintah AS terhadap laporan yang menyebut bahwa Nazi Jerman sedang mengembangkan senjata jenis baru menggunakan uranium radioaktif. Pada 1939, pejabat pemerintah AS mulai menyelidiki potensi uranium, khususnya isotop uranium-235, untuk membuat bom yang kuat.
Mengutip dari Live Science, Kamis, 5 Agustus 2021, proyek Little Boy merupakan kolaborasi para ilmuwan dari Amerika, Inggris, dan Eropa. Banyak di antara mereka merupakan pengungsi dari Jerman. Proyek ini dinamakan sebagai Proyek Manhattan karena salah satu komponen awalnya berbasis di Distrik Manhattan Angkatan Darat AS.
Robert Serber, seorang ahli fisika merupakan tokoh yang memberi nama bom atom Hiroshima sebagai Little Boy adalah ahli fisika Robert Serber.
Inspirasi nama tersebut datang dari film The Maltese Falcon yang disutradarai John Huston. Seperti yang ditulis pada laman historyhit.com, nama Little Boy berasal dari julukan yang digunakan karakter Humphrey Bogart, Spade, untuk karakter lain bernama Wilmer.
Setelah penelitian intensif di bawah kerahasiaan yang ketat selama beberapa tahun, Little Boy berhasil dibuat menggunakan 64 kilogram uranium-235 yang diperkaya. Menurut Atomic Archive, desain Little Boy lebih sederhana dari bom Fat Man yang diledakkan di Nagasaki beberapa hari setelahnya.
Salah seorang penyintas bom atom Hiroshima Sunao Tsuboi, bercerita mengenai penderitaan yang dialami kala itu. "Saya menderita luka bakar di sekujur tubuh," ungkapnya dalam wawancara dengan AFP pada 2016 seperti dikutip dari Channel News Asia.
Meninggal di usia 96 tahun pada 27 Oktober 2021 silam, semasa hidupnya Tsuboi gencar bersuara untuk penolakan senjata nuklir. Ia pernah bertemu Barack Obama saat berkunjung ke Hiroshima. Tsuboi sedang dalam perjalanan ke sekolah teknik pada 1945 ketika serangan bom nuklir pertama diluncurkan oleh Amerika Serikat.
"Dengan telanjang, saya mencoba melarikan diri selama sekitar tiga jam pada 6 Agustus tetapi akhirnya tidak bisa lagi berjalan," katanya.
Tsuboi yang kala itu berusia 20 tahun bahkan sempat mengambil sebuah batu kecil dan menulis di tanah "Tsuboi mati di sini." Ia lantas kehilangan kesadaran dan bangun beberapa minggu kemudian.
Akibat bom atom itu, dia menderita kanker dan penyakit lainnya. Namun Tsuboi lagi-lagi berhasil lolos dari maut dan menjadi advokat terkemuka untuk korban bom atom serta juru kampanye dunia bebas nuklir.
Pilihan Editor: Mahasiswa FK Unair Tewas di Mobil Kepala Terbungkus Plastik, Kampus: Kami Terpukul
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.