TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG hingga Rabu, 8 November 2023, pukul 13.10 WIB mendeteksi tiga kali gempa susulan setelah gempa bumi dengan magnitudo 7,1 yang terjadi di barat laut Tanimbar, Maluku, pada Rabu pukul 11.52 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan magnitudo gempa bumi susulan yang terjadi paling besar 5,6.
BMKG semula menyampaikan gempa bumi yang pusatnya berada di laut pada kedalaman 45 km di koordinat 6,15° Lintang Selatan dan 129,96° Bujur Timur, sekira 255 km arah barat laut Tanimbar, memiliki magnitudo 7,2 dan kemudian memperbaruinya menjadi 7,1.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda," kata Daryono.
Ia mengatakan bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser.
Gempa bumi tersebut dirasakan di daerah Saumlaki pada skala intensitas IV-V MMI, Banda pada skala IV MMI, Damer dan Kisar pada skala III MMI, dan Ambon pada skala II MMI.
Pada skala intensitas II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.
Getaran pada skala IV MMI pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di luar rumah dan beberapa orang di luar rumah serta dapat menyebabkan gerabah pecah, jendela dan pintu berderik, serta dinding berbunyi.
Pada skala V MMI, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat banyak orang terbangun, serta bisa menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar bergoyang, dan bandul lonceng dapat berhenti.
Berdasarkan hasil pemantauan tinggi muka laut, Daryono mengatakan, gempa bumi memicu terjadinya tsunami minor setinggi 39 cm di Damer dan setinggi 8 cm di Banda.
Pilihan Editor: Kemendikbud Tangani 127 Kasus Kekerasan di Sekolah, Terbanyak Perundungan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.