TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda memiliki akun Google lama yang ingin Anda pertahankan tetapi tidak digunakan dalam beberapa tahun terakhir, Anda sebaiknya segera masuk ke akun tersebut untuk mencegah penghapusannya berdasarkan kebijakan akun tidak aktif Google.
Aturan baru ini diumumkan pada bulan Mei, ketika Google mengatakan bahwa penghapusan akun paling awal adalah pada bulan Desember 2023. Sejak saat itu, Google mulai mengirim email kepada pengguna yang terkena dampak dan mengatakan bahwa akun akan memenuhi syarat untuk dihapus mulai tanggal 1 Desember.
Google belum mengatakan akan menghapus setiap akun yang memenuhi syarat mulai hari Jumat, 1 Desember 2023. Perusahaan mengatakan pihaknya berencana untuk mengambil pendekatan bertahap, “dimulai dengan akun yang dibuat dan tidak pernah digunakan lagi,” sebagaimana dikutip The Verge, 28 November 2023. Namun sekarang sepertinya saat yang tepat untuk memastikan akun lama Anda dalam keadaan baik sehingga Anda tidak mengambil risiko kehilangan data penting.
Dalam banyak kasus, login saja sudah cukup untuk membuat akun Google tetap aktif selama dua tahun berikutnya. Google juga mengatakan membaca atau mengirim email, menggunakan Google Drive, menonton video YouTube, mengunduh aplikasi dari Google Play Store, menggunakan Google Search, atau menggunakan Sign In dengan Google untuk masuk ke layanan pihak ketiga adalah hal-hal yang dihitung sebagai aktivitas berdasarkan kebijakan akun tidak aktifnya.
Setelah Anda masuk, sebaiknya pastikan Anda memiliki alamat email pemulihan yang dapat diakses dan dikaitkan dengan akun Anda. Itu karena Google mengatakan akan mengirimkan banyak pemberitahuan ke akun Google yang terkena dampak serta alamat email pemulihannya untuk memperingatkan penghapusan yang akan datang.
Meskipun masuk ke akun Google Anda seharusnya cukup untuk mencegah penghapusan keseluruhan selama dua tahun, Anda harus masuk ke Google Foto secara khusus jika Anda ingin mencegah penghapusan konten yang disimpan di layanan tersebut. Raksasa pencarian tersebut mengatakan bahwa mereka “berhak menghapus data dalam suatu produk jika Anda tidak aktif dalam produk tersebut setidaknya selama dua tahun,” berdasarkan kebijakan yang berlaku sejak tahun 2020. Namun, akun dengan video YouTube tidak akan dihapus, juga tidak akan dihapus akun dengan langganan aktif terkait dengannya.
Ketika mengumumkan kebijakan baru pada bulan Mei, Google mengatakan bahwa mereka mengubah kebijakannya karena alasan keamanan, dan mencatat bahwa akun lama dan tidak digunakan lebih mungkin untuk disusupi. “Akun yang terlupa atau tidak dijaga sering kali mengandalkan kata sandi lama atau yang digunakan kembali yang mungkin telah disusupi, belum menyiapkan autentikasi dua faktor, dan menerima lebih sedikit pemeriksaan keamanan oleh pengguna,” tulis Wakil Presiden Manajemen Produk Google Ruth Kricheli di postingan blog perusahaan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.