Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Vulkanolog ITB Teringat Tsunami Selat Sunda 2018

image-gnews
CCTV saat Gunung Anak Krakatau erupsi, Senin, 26 November 2023. (ANTARA/HO-PVMBG)
CCTV saat Gunung Anak Krakatau erupsi, Senin, 26 November 2023. (ANTARA/HO-PVMBG)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Letusan atau erupsi Gunung Anak Krakatau belakangan ini mengingatkan pada peristiwa tsunami pada pengujung 2018 di Selat Sunda yang merenggut korban jiwa. Menurut vulkanolog dari Institut Teknologi Bandung Mirzam Abdurrachman, letusan Gunung api Anak Krakatau sekarang cukup besar.

”Lavanya mulai keluar, kolom erupsinya sampai ketinggian antara 1.000-2.000 meter,” kata Mirzam, Rabu, 29 November 2023.

Mirzam mengatakan aktivitas erupsi Anak Krakatau tergolong sebagai hal biasa dan normal. “Tapi mengingat kejadian 2018, longsor menyebabkan tsunami setelah kawahnya terbuka terjadi erupsi,” kata dia.

Longsor yang terjadi, menurut dosen Program Studi Teknik Geologi ITB itu, karena kondisi tubuh Gunung api Anak Krakatau tidak stabil akibat volumenya sudah sangat besar. Temuan itu diperoleh dari hasil penelitian yang melibatkan tim dari ITB, University of Oxford, University of Birmingham dan British Geological Survey. 

Tsunami vulkanik pada 22 Desember 2018 itu dinilai sulit diprediksi. Saat itu, ketinggian Gunung api Anak Krakatau, yaitu 333 meter dari permukaan laut atau mdpl. Kini tinggi gunung api dari bawah laut Selat Sunda itu menurut Mirzam sekitar 159-183 mdpl.

Dengan ketinggian sekitar 57 persen dari sebelumnya, pertumbuhan gunungnya termasuk cepat dalam kurun waktu lima tahun. “Volumenya tidak sebesar 2018, tapi potensi bahayanya masih ada,” kata Mirzam. 

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi atau PVMBG telah menaikkan status Gunung Anak Krakatau ke tingkat III. Pengamatannya sekarang menurut Mirzam dilakukan secara komprehensif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tidak hanya pergerakan magma tapi juga retakan-retakan yang mungkin menimbulkan ketidak stabilan lereng perlu diperhatikan supaya kejadian 2018 tidak berulang,” kata Mirzam.

Tsunami pada 2018 akibat longsoran itu mengakibatkan ombak setinggi 80 meter di sekitar Gunung api Anak Krakatau. Pada pesisir Banten dan Lampung, ketinggian ombak mencapai 13 meter. Kejadian itu merenggut nyawa 437 korban jiwa, 14.059 orang korban luka dan 33.719 orang kehilangan tempat tinggal.

Mirzam mengatakan beberapa faktor yang berpotensi menimbulkan longsoran itu adalah gempa bumi, pun desakan magma bisa membuat tubuh gunung tidak stabil. “Kondisi ini tetap harus waspada. Mungkin letusan tidak terjadi, tapi karena desakan atau goyangan karena tubuhnya miring potensi longsor ada,” ujarnya.

Diketahui pula Gunung api Anak Krakatau tumbuh di atas bidang tumpuan yang tidak horisontal sehingga bidang longsorannya miring dari timur laut ke barat daya. 

Pilihan Editor: Gunung Anak Krakatau Kembali Meletus Siang Ini, Sudah 21 Kali Sejak 2 Hari Lalu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PKS Ajukan Akademisi ITB Yassierli sebagai Calon Menteri Prabowo

20 jam lalu

Akademisi Yassierli tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
PKS Ajukan Akademisi ITB Yassierli sebagai Calon Menteri Prabowo

PKS mengajukan Yassierli sebagai calon mengeri di Kabinet Prabowo. Dia merupakan seorang akademisi asal Institut Teknologi Bandung.


Profil Yassierli, Guru Besar ITB Diterka Jadi Calon Menteri Prabowo

21 jam lalu

Akademisi Yassierli tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Profil Yassierli, Guru Besar ITB Diterka Jadi Calon Menteri Prabowo

Yassierli merupakan Guru Besar ITB pada bidang teknik industri. Ia merupakan salah satu tokoh yang diundang Prabowo sebagai calon menteri.


Satryo Soemantri Brodjonegoro Turut Diundang sebagai Calon Menteri Prabowo, Siapakah Dia?

22 jam lalu

Satryo Soemantri Brodjonegoro. TEMPO/Subekti
Satryo Soemantri Brodjonegoro Turut Diundang sebagai Calon Menteri Prabowo, Siapakah Dia?

Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Akankah ia menjadi menteri di Kabinet Prabowo?


Tim ITB Sukses Kucurkan Air Bor Langsung Minum di Raja Ampat

1 hari lalu

Warga meminum air langsung hasil pengeboran tim ITB di Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, Oktober 2024. (Dok.ITB)
Tim ITB Sukses Kucurkan Air Bor Langsung Minum di Raja Ampat

Tim ITB membawa peralatan bor seberat 11 ton yang beberapa kali harus dibongkar muat selama perjalanan dari Bandung hingga ke lokasi.


Pramono Anung Apresiasi Dukungan Alumni ITB untuk Pilgub Jakarta

8 hari lalu

Pramono Anung Apresiasi Dukungan Alumni ITB untuk Pilgub Jakarta

Simpul Anak ITB Menyala mendeklarasikan dukungan ke Pramono Anung dan Rano Karno untuk Pilgub Jakarta.


Alumni ITB Akan Deklarasikan Dukungan untuk Pramono-Rano

9 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung blusukan ke Jelambar Baru, Jakarta Barat, pada Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/Alfitria Nefi Pratiwi
Alumni ITB Akan Deklarasikan Dukungan untuk Pramono-Rano

Sekelompok orang yang menyebut berasal dari alumni ITB akan mendeklarasikan dukungannya kepada Pramono Anung dan Rano Karno.


Mahasiswi ITB Ditemukan Meninggal di Kos, Ini Penjelasan Kampus

11 hari lalu

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Mahasiswi ITB Ditemukan Meninggal di Kos, Ini Penjelasan Kampus

Kimberly Tanus, mahasiswi ITB ditemukan meninggal di tempat kosnya, Selasa, 1 Oktober 2024.


Cerita Tim ITB Bantu Pengembangan Desa Wisata di Merauke

15 hari lalu

Desa Nggayu, distrik Ulilin, Merauke, Papua Selatan. (itb.ac.id)
Cerita Tim ITB Bantu Pengembangan Desa Wisata di Merauke

Tim ITB dan pengurus Kampung Nggayu berharap kerja sama ini dapat berlanjut agar dapat menjadi desa wisata unggul di timur Indonesia.


ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

16 hari lalu

Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah, Ph.D. (ANTARA/HODok Humas ITB)
ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

ITB mewajibkan mahasiswa penerima beasiswa UKT kerja paruh waktu untuk kampus. Berikut profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.


Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

17 hari lalu

Mahasiswa ITB berorasi di depan Gedung   Rektorat terkait isu kewajiban kerja paruh waktu bagi mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Anwar Siswadi
Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

Ikatan Alumni meminta ITB melakukan sosialisasi tentang kerja paruh waktu di kalangan mahasiswa dan transparan dalam perjanjian penerima beasiswa.