TEMPO.CO, Jakarta - Tidak teresa sudah genap satu tahun pengguna internet di Indonesia mengenal ChatGPT, sebuah model bahasa alami yang dikembangkan oleh OpenAI.
ChatGPT termasuk bagian yang sama di varian GPT atau Generative Pre-trained Transformer. ChatGPT dirancang khusus untuk tugas-tugas yang berkaitan dengan percakapan dan interaksi bahasa alami sesuai instruksi yang diberikan.
Kemampuan yang dimiliki oleh ChatGPT tersebut, akibat dari pelatihan yang diberikan ke program tersebut supaya mampu merespons dan menjalankan semua instruksi yang diberikan kepadanya.
Model pelatihan yang diberikan kepada ChatGPT meliputi pemahaman berbagai bahasa, data dan teks di internet hingga kemampuan untuk mengetahui konteks percakapan yang diberikan oleh pengguna.
Tempo.co turut mengetes kemampuan ChatGPT dengan cara memberikan instruksi kepada program tersebut tentang saat ini adalah hari kelahirannya di setahun yang lalu.
"Ya, hari ini genap satu tahun saya berada di sini (program ChatGPT pertama kali rilis)," tulis salah satu model AI VoiceGPT saat Tempo.co menanyakan apakah Jumat 1 Desember 2023 adalah hari kelahirannya.
Hal yang sama ternyata juga dilakukan oleh Reuters, pada artikel mereka yang berjudul ChatGPT one year on: From viral AI bor to OpenAI's boardroom battle, Reuters juga menanyakan hal yang sama. Apakah ChatGPT berulang tahun hari ini.
Walakin, ChatGPT yang ditanya oleh Reuters menjawab hal yang agak berbeda, dibanding ketika Tempo.co memberi intruksi yang sama. Saat ditanya oleh Reuters, ChatGPT hanya mengucapkan terima kasih dan memberikan informasi bahwa ia tak mempunyai perasaan atau emosi untuk merayakan hari ulang tahun, karena ChatGPT hanyalah sebuah program kecerdasan buatan.
Berdasarkan dua jawaban berbeda oleh ChatGPT di atas, artinya terdapat aspek yang tak mampu dijawab oleh program kecerdasan buatan tersebut. Yakni hal-hal yang bersinggungan atau berhubungan dengan sebuah perasaan, emosi hingga spiritual.
Peminat ChatGPT Meningkat
Walau baru satu tahun ChatGPT diperkenalkan, ternyata peminat atau jumlah pengguna yang mengakses program tersebut bisa dibilang ramai. Bahkan dalam waktu enam bulan saja sejak masa peluncuran perdana, ChatGPT diklaim menjadi aplikasi perangkat lunak dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Imbas dari meningkatnya peminat dari ChatGPT tersebut memunculkan banyaknya aplikasi-aplikasi lainnya yang menjadi saingan dari ChatGPT. Munculnya mereka ke permukaan tidak lain adalah bukti bahwa di dunia digital persaingan adalah wadah untuk menguji kemampuan dari program-program yang mereka ciptakan.
Beberapa aplikasi saingan ChatGPT yang telah dikenal publik di antaranya chatbot dari Microsoft dan Alphabet. Keinginan mereka untuk bersaing dengan ChatGPT karena melihat pertumbuhannya cepat, bahkan hanya dalam waktu enam bulan peluncuran saja.
Kontroversi ChatGPT Sejak Setahun Rilis
Walau saat ini baru berjalan setahun sejak hari peluncuran perdana mereka, ChatGPT tampaknya telah mendapatkan berbagai respons dari pengguna mereka. Baik itu respons yang positif maupun negatif.
Respons positif yang mereka dapat misalnya adalah pertumbuhan yang meningkat pesan hingga dikenal hampir oleh semua pengguna internet. Bahkan tak jarang pula ChatGPT hadir untuk membantu berbagai pekerjaan yang diinstruksi pengguna mereka.
Namun, teknologi kerap tak hanya disandingkan dengan respons positif semata. Sama halnya dengan ChatGPT ini, selama satu tahun terakhir terdapat berbagai macam kontroversi hingga tuntutan hukum yang dilontarkan kepada mereka.
Melansir dari Reuters, ChatGPT telah duhadapkan dengan beberapa tuntutan hukum yang diajukan oleh kelompok pemilik hak cipta. Maksudnya di sini, ChatGPT diklaim telah merusak sebuah hak cipta yang ada pada kelompok tersebut, semisalnya gaya penulisan atau bahkan penyalahgunaan karya.
Beberapa tokoh yang pernah melakukan tuntutan hukum kepada ChatGPT adalah penulis John Grisham, George RR Martin dan Jonathan Franzen. Mereka bertiga adalah penulis yang dikenal dengan genre fantasi dan fiksi realis yang sama-sama tinggal di Amerika.
Kendati mendapat pelaporan dari ketiga penulis tersebut, perusahaan OpenAI dan ChatGPT menolak dan membantah semua yang dituduhkan kepada mereka.
Pilihan Editor: Jokowi Hadiri KTT Iklim COP28 di Dubai, Ada Pratikno, Erick Thohir, dan Nadiem Makarim
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.