Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

image-gnews
Mobil terseret banjir bandang di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada 7 November 2022. TEMPO/Jamal Abdul Nasser
Mobil terseret banjir bandang di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada 7 November 2022. TEMPO/Jamal Abdul Nasser
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Berlembar-lembar kain bahan produksi kaus milik Golbi Nadifi Said, 30 tahun, warga Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang terendam air bercampur lumpur pada Jumat sore, 6 Januari 2023. Sungai Pengkol di sebelah perumahan itu tiba-tiba meluap dan menggenangi permukiman tempat tinggalnya. Ketinggian air banjir mencapai atap rumah.

Golbi sehari-hari menjalankan usaha konveksi di rumahnya. Hari itu dia mengerjakan sejumlah pesanan dari pelanggannya. Namun, kain-kain yang telah dia potong sesuai pola kotor terendam air bercampur lumpur. Banjir juga merendam barang-barang lain di rumahnya. 

Dia lantas membatalkan sejumlah pesanan kaos yang telah dikerjakan. Bahan-bahan miliknya dinilai tak lagi layak untuk dijahit menjadi kaos. "Terpaksa saya batalkan. Pelanggan saya persilakan untuk memesan di tempat lain," kata dia. 

Lantaran banjir tersebut istri dan anaknya mengungsi. Sebab, permukiman itu menjadi penuh lumpur setelah diterjang banjir. Sementara, bersama lelaki lain sesama penghuni perumahan, dia tetap berada di sana untuk berjaga.

Banjir yang hanya berlangsung sekejap kemudian surut itu juga merenggut korban jiwa. Seorang warga terjebak di dalam rumah ketika banjir datang. Korban dalam kondisi sakit dan di rumah seorang diri ditinggal kerja oleh saudaranya. Jazadnya dievakuasi oleh petugas setelah air surut.

Selang kurang dua pekan, banjir bandang kembali melanda perumahan itu. Warga sebelumnya telah membersihkan rumah mereka dari lumpur dan sampah dipaksa kembali mengungsi. 

Kejadian itu menjadi rentetan banjir yang menggenangi Kota Semarang pada awal 2023. Sejak hari terakhir 2022 banjir telah mengepung Kota Semarang. Hampir semua jalan protokol dan pemukiman di Ibu Kota Jawa Tengah ini direndam air hingga satu meter lebih. 

Jalan Kaligawe Kota Semarang menjadi titik terparah yang direndam banjir. Sejumlah kendaraan besar seperti truk dan bus mogok karena mesin tergenang air. Butuh waktu berminggu-minggu banjir di jalur nasional Pantai Utara atau Pantura itu surut. Warga yang hendak melintasi kawasan tersebut, seperti ke Rumah Sakit Sultan Agung, dibantu relawan naik perahu karet.

Banjir juga merendam Stasiun Tawang dan jalur kereta api. Akibatnya sejumlah perjalanan kereta terganggu. Banjir juga menyebabkan 13 perjalanan pesawat dari dan menuju Bandara Internasional Ahmad Yani Kota Semarang ditunda. Pasalnya akses menuju bandara direndam banjir.

Foto udara sejumlah warga dan relawan BPBD Kota Semarang menyisir Perumahan Dinar Indah yang terendam banjir bandang di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 6 Januari 2023. Banjir bandang yang mencapai 2,5 meter itu menyebabkan satu korban jiwa dan sekitar 45 kepala keluarga di perumahan tersebut mengungsi akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi pada Jumat sejak pukul 13:00 WIB serta adanya tanggul yang jebol pada pukul sekitar 15:30 WIB. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Sebelumnya, banjir juga melanda wilayah Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Hujan mengguyur wilayah Kota Semarang sejak pukul 15.00 pada Ahad, 6 November 2022 lalu. Kecamatan Ngaliyan berada di wilayah atas Ibu Kota Jawa Tengah itu. Hingga petang menjelang, hujan tak kunjung reda. 

Saat hujan masih mengguyur, sungai yang melintasi Perumahan Wahyu Utomo Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang tiba-tiba pasang. Awalnya air meluber menembus pembatas antara jalan dan sungai. Jalan Wahyu Asri Selatan di RT 9 RW 6 Kelurahan Tambakaji tersebut dalam sekejap tergenang. 

Debit air bercampur lumpur itu semakin membesar dan menerjang apa saja yang dilewati. "Datangnya tiba-tiba, surutnya juga cepat," ujar Putri, 25 tahun, warga perumahan itu. "Terus arusnya gede, terus menghanyutkan semuanya."

Mobil milik Putri turut menjadi korban banjir bandang. Mobil jenis sedan tersebut hanyut dibawa arus banjir. Awalnya, mobil itu diparkir di seberang jalan depan rumahnya. Lokasi parkir tepat berada di samping aliran sungai. 

Tak hanya kendaraan Putri, mobil milik warga lain di perumahan tersebut juga diseret banjir. Empat mobil itu kemudian ditemukan berada sekitar dua kilometer dari lokasi semula. Ketika ditemukan, kondisi mobil telah rusak. Seluruh kacanya pecah, bodi penyok, dan kabin dipenuhi material lumpur bercampur batu.

Di lokasi permukiman juga ditemukan banyak mobil tak luput dari terjangan banjir. Di Beringin Baru Kelurahan RT 10 RW 8 Kelurahan Tambakaji, ada tiga rumah warga yang jebol dihantam banjir. "Barang-barangnya hilang semua," kata Faizin, 50 tahun, salah seorang warga Beringin Baru.

Tambang galian C

Tak jauh dari Perumahan Wahyu Utomo, di sebelah atasnya, terdapat tambang galian C. Berdasarkan citra satelit Google, tambang itu muncul pada 2013. Dua tahun sebelumnya, lahan di sebelah tanjakan Silayur Jalan Prof Hamka itu masih tampak hijau.

Pengerukan material tanah dari kawasan itu masih berlangsung hingga kini. Setiap hari truk dump keluar masuk kawasan. Akibat aktivitas itu jalan Prof Hamka mengalami kerusakan tepat di akses masuk area pertambangan. Aspal jalan bergelombang dan berlubang karena dilintasi truk bermuatan material.

Padahal, pada jalan yang menghubungkan Kota Semarang bawah dan Kabupaten Kendal itu dilarang dilintasi kendaraan dengan berat 8 ton ke atas mulai pukul 05.00 sampai 23.00. Namun, selama ini truk dari lokasi pertambangan dan kawasan industri di Kecamatan Mijen dibiarkan melintas.

Larangan itu dibuat karena jalan dinilai rawan kecelakaan. Kontur jalan yang menurun dikhawatirkan sopir kendaraan berat tak mampu mengendalikan. Sementara jalur itu cukup sibuk dilintasi warga.

Menurut citra satelit Google, awalnya bukit yang dikeruk berada di sebelah jalan pada 2013. Pengerukan terus dilakukan menjauh dari tepi jalan. Hingga 2023, kawasan yang semula tampak hijau, pada 2010, kini memperlihatkan bekas galian yang menganga. 

Pengerukan ini juga hingga tepi sungai yang mengalami banjir bandang dan menerjang perumahan di bawahnya. Bahkan kawasan di seberang kali itu juga tampak menyisakan bekas galian. 

Aktivitas tambang di Kota Semarang juga terjadi di wilayah Kecamatan Tembalang. Lokasi tambang ini berbatasan dengan Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Tempat ini dikenal oleh warga Kota Semarang dengan sebutan Brown Canyon. 

Menurut citra satelit Google, aktivitas tambang telah terjadi pada 2010. Pada tahun-tahun sebelumnya dokumentasi Google tak memperlihatkan dengan jelas kondisi di kawasan itu. Pada 2013, tampak lahan yang dikeruk semakin luas. Bertambah dua kali lipat dibanding tiga tahun sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penambangan ini juga menyisakan lubang yang digenangi air. Awalnya genangan air tampak kecil dan menyebar. Namun, genangan yang ditimbulkan semakin melebar. Pada 2019 kubangan itu telah mirip rawa atau danau buatan. Pada 28 April 2019 seorang anak tenggelam di kubangan bekas tambang. Jazadnya baru ditemukan keesokan harinya.

Hingga kini, aktivitas tambang di Brown Canyon semakin meluas. Lubang-lubang sisa pertambangan dibiarkan menganga tanpa direklamasi. 

Berdasarkan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah atau Perda RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031, tak ada kawasan di Ibu Kota Jawa Tengah ini yang diperuntukkan lokasi pertambangan. Pada Pasal 93 disebutkan pertambangan yang dimaksud adalah minyak dan gas bumi di Kecamatan Tugu.

Namun, klausul itu diubah dalam RTRW yang direvisi pasa 2021. Pada pasal 96 muncul jenis pertambangan baru yaitu batuan. Sejumlah kecamatan diplot untuk pertambangan tersebut yaitu Tugu, Ngaliyan, Mijen, Gunungpati, Banyumanik, Tembalang, Pedurungan, dan Genuk.

Dua lokasi pertambangan yang telah lama operasi di Kota Semarang berada di Kecamatan Tembalang dan Ngaliyan. Mengacu Perda RTRW yang lama kegiatan itu melanggar. Selain tempat, pertambangan jenis tersebut juga tak ada dalam RTRW Kota Semarang.

Foto udara kondisi banjir bandang yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 6 Januari 2023. Banjir bandang yang mencapai 2,5 meter itu menyebabkan satu korban jiwa dan sekitar 45 kepala keluarga di perumahan tersebut mengungsi akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi pada Jumat (6/1) sejak pukul 13:00 WIB serta adanya tanggul yang jebol pada pukul sekitar 15:30 WIB. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Perubahan lain yang diatur dalam RTRW setelah direvisi adalah tentang kawasan resapan air. Kota Semarang memilki luas 39.923 hektare termasuk daratan asli dan reklamasi. Dalam RTRW 2011 Pasal 59, kawasan resapan air di Kota Semarang kurang lebih seluas 433 hektare.

Pasal itu juga mengatur wilayah untuk kawasan resapan air yaitu Kecamatan Tembalang, Banyumanik, Gunungpati, Mijen, Ngaliyan, Gajahmungkur, Semarang Selatan, dan Candisari. Kawasan itu diatur rencananya untuk penghijauan dan sebagai fungsi hutan.

Kemudian dalam RTRW yang telah diubah pada 2021, di pasal yang sama tak ditulis luasan wilayah resapan air. Dalam poin tentang rencana kawasan itu, fungsi hutan juga hilang. 

Luasan hutan produksi dalam RTRW juga mengalami perubahan. Pada RTRW yang disusun pada 2011 luas hutan produksi di Kota Semarang kurang lebih 2.171 hektare di Kecamatan Mijen, Ngaliyan, dan Banyumanik. Luas itu menyusut pada RTRW yang diubah 2021 yaitu 1.991,86 hektare.

Wilayah Kecamatan Mijen yang sebelumnya berupa perkebunan, kini sebagian telah berubah. Banyak perumahan elite dibangun di kawasan tersebut dilengkapi pusat perbelanjaan, pendidikan, perkantoran, dan industri.

Alih fungsi lahan

Pakar lingkungan dan tata kota Universitas Islam Sultan Agung Kota Semarang, Mila Karmila, menilai banjir bandang yang terjadi di Kota Semarang dipicu banyak faktor antara lain lantaran model pembangunan tak ramah lingkungan. "Misal, banyaknya perumahan di sekitar Ngaliyan, yang awalnya adalah kawasan hijau," ujar dia.

Menurut dia, pembangunan juga mulai bergeser ke kawasan pinggir seperti Semarang Barat wilayah atas. Hal tersebut menyebabkan alih fungsi lahan yang semula wilayah resapan air kini berdiri bangunan.

Mila menyebut, degradasi luasan wilayah tangkapan air di Kota Semarang, khususnya wilayah atas harus dikendalikan untuk mencegah banjir. "Bagaimana mengendalikan kawasan agar tidak semakin berkurang khususnya di daerah atas," sebutnya.

Kondisi tersebut diperparah adanya kegiatan eksplorasi tanah dari daerah perbukitan di Semarang yang dikeruk. Sejak bertahun-tahun sebelum Pemerintah Kota Semarang mengatur adanya tambang praktik itu telah berjalan. "Keberadaan tambang galian C juga menjadi faktor adanya banjir," ujar dia.

Menurutnya, tambang galian C menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar lokasi eksplorasinya. "Secara langsung hal ini juga berdampak pada kejadian banjir karena lokasi penambangan galian C biasnaya dilakukan di daerah bagian atas seperti Ngaliyan dan Tembalanh," ujar Mila.

Padahal daerah itu merupakan wilayah tangkapan air. Kondisinya yang telah dieksploitasi menyebabkan fungsinya sebagai resapan air tak bekerja optimal. "Fungsi sebagai area tangkapan air akan hilang, berimbas pada air larian, dan mengakibatkan terjadinya banjir," sebut dia.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut banjir bandang yang melanda wilayahnya seperti di Perumahan Dinar Indah merupakan kiriman dari kabupaten tetangga. "Kiriman dari atas," ujarnya. Dia tak menanggapi ketika ditanya soal dampak tambang terhadap banjir di wilayahnya.

Selanjutnya, dia mengatakan berencana menebar sumur resapan di wilayah Kota Semarang sebagai upaya mencegah banjir. "Kami akan masukkan  ke Peraturan Wali Kota. Jadi nanti jika ada IMB baru, baik perumahan, perkantoran, perhotelan, harus seperti itu," tuturnya.

Pilihan Editor: Daftar Lengkap 38 Provinsi di Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

17 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

3 hari lalu

Suasana alam di lokasi wisata di kepulauan Karimunjawa. (Dok.Tim ITB)
Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.