TEMPO.CO, Jakarta - Badan Energi Internasional atau IEA akan berupaya memastikan Bank Dunia, bank pembangunan regional, dan lembaga lainnya memprioritaskan biaya investasi pada energi ramah lingkungan di negara-negara berkembang setelah KTT COP28 pekan lalu. Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional mengungkapkan hal ini, dikutip dari Reuters, Sabtu, 23 Desember 2023.
Pemerintah-pemerintah di dunia sepakat untuk melipatgandakan kapasitas pembangkitan energi terbarukan pada tahun 2030 dan beralih dari bahan bakar fosil pada konferensi iklim PBB COP28 di Dubai. Namun tidak ada mekanisme yang disepakati untuk membiayai transisi menuju energi ramah lingkungan di negara-negara berkembang.
Investasi energi ramah lingkungan di negara-negara berkembang tidak mengalami perubahan sejak tahun 2015, sedangkan secara global meningkat hampir dua kali lipat, dengan sebagian besar pertumbuhan berasal dari Tiongkok dan negara-negara maju. Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan pada hari Jumat di sela-sela konferensi energi di Istanbul.
“Bagi IEA, cerita utama antara saat ini dan Baku adalah bagaimana kita dapat menemukan mekanisme pengurangan risiko untuk memastikan adanya aliran modal ke negara-negara berkembang dan berkembang,” kata Birol kepada Reuters. KTT iklim berikutnya akan diadakan di Baku tahun depan.
Risikonya berarti biaya modal untuk investasi pembangkit listrik tenaga surya di negara berkembang bisa mencapai empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan biaya modal di negara maju, sehingga menghambat aliran modal, kata Birol.
“Adalah tugas kita untuk memastikan bahwa pembiayaan energi ramah lingkungan, mengurangi risiko investasi tersebut, dan menyediakan pendanaan lunak merupakan prioritas utama bagi Bank Dunia, bank pembangunan regional, dan juga sektor keuangan.”
“Saat ini kita mempunyai lebih dari cukup modal di dunia. Jika Bank Dunia, bank pembangunan regional dan lembaga keuangan memberikan jaminan, mekanisme pengurangan risiko, maka uang akan mengalir dengan sangat cepat karena potensinya sangat besar,” ujarnya.
Pilihan Editor: BMKG Prediksi Hujan akan Turun Saat Natal 2023 di Wilayah Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.