TEMPO.CO, Balikpapan - Jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur pada Senin dan Selasa, 25-26 Desember 2023, tetap bertahan di 34 titik dengan perubahan pada lokasi yang sebelumnya tersebar di empat kabupaten, namun pada Selasa tersebar di satu kota dan tiga kabupaten.
"Sebanyak 34 titik panas baik sepanjang Senin maupun Selasa kemarin, terdeteksi mulai pukul 01:00 - 24:00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Rabu, 27 Desember 2023..
"Saat ini memang sudah masuk musim hujan, tetapi masih ada sejumlah kawasan yang tidak terjadi hujan dalam beberapa hari, sehingga menyebabkan daun dan ranting mengering sehingga mudah terbakar, maka semua harus tetap waspada," tambahnya.
Menurut Diyan, sebanyak 34 titik panas yang terpantau Senin, tersebar di empat kabupaten, yakni Paser (1), Kutai Barat (1), Kutai Timur (23), dan Kutai Kartanegara (9).
Sedangkan yang terpantau pada Selasa, sebarannya adalah di Kota Samarinda (1), Kabupaten Kutai Timur (29), Kutai Kartanegara (3), dan Kabupaten Berau (1) titik.
Rincian per kecamatan 34 titik panas yang terdeteksi pada Selasa kemarin adalah satu titik di Samarinda berada di Kecamatan Samarinda Utara, satu titik di Berau berada di Kecamatan Talisayan, keduanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Kemudian 29 titik di Kutai Timur, tersebar pada enam kecamatan, yakni 16 titik di Kecamatan Bengalon, satu titik di Kaliorang, lima di Kaubun, lima di Kongbeng, satu di Muara Wahau, dan satu titik di Kecamatan Sangkulirang yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Untuk tiga titik di Kabupaten Kutai Kartanegara tersebar di dua kecamatan, yakni Loa Janan satu titik dan Kecamatan Tabang dua titik yang keduanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
"Informasi sebaran titik panas ini sudah kami sampaikan ke pihak terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota masing-masing, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut," katanya.
Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), karena masih banyak daun dan ranting kering di lahan yang mudah terbakar.
Pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat antara lain tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak melakukan pembakaran saat membersihkan atau membuka lahan, karena daun dan ranting kering rawan menyebarkan kebakaran lebih luas.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.