TEMPO.CO, Jakarta - Annida Aqilla Putri, berhasil lulus S2 dengan predikat "pujian” (cum laude) dari Utrecht University, Belanda. Alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) ini merupakan mahasiswa yang aktif secara akademik maupun non-akademik.
Pada 2019 misalnya, Annida berkesempatan untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa di Leiden University, Belanda. “Kebetulan di tahun 2019 aku ada kesempatan ikut exchange di Leiden, Belanda juga selama satu semester,” ucapnya Selasa, 29 Desember 2023 dilansir dari situs Unair.
Pengalaman mengikuti pertukaran mahasiswa, kata Annida, menjadi motivasi tersendiri untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri. Terlebih, ia telah merasakan budaya dan sistem pendidikan yang berbeda meski hanya dalam satu semester. “Jadi sedikit banyak sudah tahu pengalaman kuliah di luar dan aku sangat enjoy. Setelah itu aku juga cari-cari informasi gimana caranya buat kuliah di sana,” ungkapnya.
Tekad kuat membawa Annida berhasil meraih beasiswa di Utrecht University. Selepas lulus dari FH Unair pada 2021, ia mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk mewujudkan keinginannya melanjutkan studi master. “Jadi beasiswa ini aku apply setelah aku lulus, 2021 lalu. Sempat magang dulu, lalu cari-cari info, dan pas apply Alhamdulillah langsung keterima,” tuturnya.
Annida memperoleh beasiswa Utrecht Excellence Scholarship (UES) – Law, Economics, Governance International Talent Scholarship. UES ini merupakan beasiswa langsung dari Utrecht University yang menawarkan kesempatan bagi calon mahasiswa bertalenta. Sebelumnya, Annida harus bersaing dengan calon mahasiswa lainnya dari berbagai negara untuk berhasil lolos.
Annida mengambil program penelitian hukum untuk studi master. Menurutnya, dengan penelitian tersebut ia dapat melihat berbagai isu dan masalah sosial secara lebih luas dalam lensa hukum. Termasuk, ia dapat menyalurkan perhatiannya pada isu-isu yang selama ini menjadi fokusnya.
Sejak kuliah S1, Annida telah menaruh perhatiannya pada isu-isu seputar HAM (hak asasi manusia). Ia kemudian menyalurkan perhatiannya itu pada penelitian tesisnya saat studi master. “Program yang aku ambil secara umum itu penelitian hukum. Di tahun kedua baru bisa ambil peminatan di mana aku ambilnya HAM karena memang concern di situ. Aku ambil itu karena bisa berinteraksi juga sama masyarakat. Selain itu, HAM juga bisa di-explore lebih jauh,” terangnya.
Keputusan Annida untuk menulis tesis tentang HAM yang selama ini menjadi perhatiannya terbilang tepat. Pasalnya, ia bisa meraih predikat cum laude berkat penelitian tesisnya yang mendapat nilai tinggi. Selain itu, berkat dedikasinya terhadap HAM, ia juga berkesempatan magang hingga menjadi pegawai tetap di salah satu NGO (Non-Governmental Organization) bidang HAM yang ada di Belanda.
Pilihan Editor: Perjalanan Jubir Timnas Amin Indra Charismiadji: dari Pengamat Pendidikan hingga Jadi Caleg NasDem yang Ditangkap