TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan Annida Aqilla Putri untuk melanjutkan kuliah di luar negeri telah ada sejak ia menempuh pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair). Ia pun bisa mewujudkan keinginannya dengan kuliah di Utrecht University Belanda lewat beasiswa, bahkan lulus dengan predikat pujian atau cum laude.
Annida mengatakan keinginannya melanjutkan pendidikan di luar negeri salah satunya muncul saat ia mengikuti pertukaran mahasiswa ke Leiden University. “Kebetulan di tahun 2019 aku ada kesempatan ikut exchange di Leiden, Belanda juga selama satu semester,” kata dia dikutip dari laman Unair, Kamis, 28 Desember 2023.
Saat itu, Annida merasa nyaman dengan budaya dan sistem pendidikan yang berbeda meski hanya dalam satu semester. “Jadi sedikit banyak sudah tahu pengalaman kuliah di luar dan aku sangat enjoy. Setelah itu aku juga cari-cari informasi gimana caranya buat kuliah di sana,” kata dia.
Selepas lulus dari Unair pada 2021, Annida segera mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk mewujudkan keinginannya melanjutkan studi master. “Sempat magang dulu lalu cari-cari info dan pas apply, Alhamdulillah langsung keterima,” ujarnya.
Annida memperoleh beasiswa Utrecht Excellence Scholarship (UES) – Law, Economics, Governance International Talent Scholarship. UES adalah beasiswa langsung dari Utrecht University yang menawarkan kesempatan bagi calon mahasiswa bertalenta. Sebelumnya, Annida harus bersaing dengan calon mahasiswa lainnya dari berbagai negara untuk berhasil lolos.
Tertarik HAM
Annida mengambil program penelitian hukum untuk studi master. Dengan penelitian itu, ia merasa dapat melihat berbagai isu dan masalah sosial secara lebih luas dalam lensa hukum. Ia juga dapat menyalurkan perhatiannya pada isu-isu yang selama ini menjadi fokusnya melalui penelitian hukum.
Sejak S1, Annida telah menaruh perhatiannya pada isu-isu seputar HAM (Hak Asasi Manusia). Ia kemudian menyalurkan perhatiannya itu pada penelitian tesisnya saat studi master.
“Di tahun kedua baru bisa ambil peminatan di mana aku ambilnya HAM karena memang concern di situ. Aku ambil itu karena bisa berinteraksi juga sama masyarakat. Selain itu, HAM juga bisa di-explore lebih jauh,” kata Annida.
Dari tesis tentang HAM itu, Annida bisa meraih predikat cumlaude. Ia juga berkesempatan magang hingga menjadi pegawai tetap di salah satu NGO (Non-Governmental Organization) bidang HAM yang ada di Belanda.
Pilihan Editor: IDI dan USK Berikan Beasiswa S1-S3 untuk Mahasiswa Palestina