Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Perbedaan Google Bard dengan ChatGPT?

image-gnews
Google Bard.
Google Bard.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGoogle Bard dan ChatGPT adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan dengan tujuan membantu penggunanya menyelesaikan tugas dan aktivitas dengan lebih cepat dan efisien. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?

Dilansir dari TechTarget, ChatGPT dirancang antara lain untuk menulis kode, menggambarkan deskripsi produk, posting blog, membuat draf email, menyusun ringkasan transkrip, memberikan penjelasan sederhana tentang topik yang kompleks, memberikan arahan hukum, melakukan terjemahan, menghasilkan lelucon atau meme, serta menciptakan posting media sosial.

Adapun Google Bard juga merupakan chatbot bertenaga AI yang mensimulasikan percakapan manusia dengan pemrosesan bahasa alami dan pembelajaran mesin dengan menarik tanggapan dari internet. Bard memberikan jawaban yang lebih terperinci atas pertanyaan yang diajukan daripada pencarian Google pada umumnya melalui model bahasa yang besar ini.

Perbedaan utama antara ChatGPT dan Bard terletak pada sumber data yang digunakan. Bard secara terus-menerus mengambil informasi dari internet, sehingga memiliki akses ke informasi terbaru. Sementara ChatGPT menggunakan sumber data yang berakhir pada 2021, sehingga terbatas pada penelitian dan informasi yang lebih baru. Bard memiliki akses yang lebih luas untuk mengumpulkan informasi secara real-time dengan mengakses penelitian terkini.

Selain itu, Bard menggunakan model bahasa terbaru Google yang disebut PaLM 2. Sementara ChatGPT menggunakan GPT-3.5 dengan teknologi GPT-4 tersedia dalam versi berbayar, yaitu ChatGPT Plus. Karakteristik lainnya adalah bahwa Bard cenderung menghasilkan potongan-potongan informasi yang lebih banyak, sedangkan ChatGPT lebih condong pada pembuatan konten dalam satu prompt teks.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ChatGPT efisien dalam menghasilkan dan meringkas permintaan teks. Bard melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menjawab pertanyaan dengan informasi yang lebih relevan. Kedua chatbot ini masih terus dilatih ketika pengguna memberikan umpan balik sehingga kemungkinan ada perubahan dan peningkatan dalam waktu yang akan datang.

HAN REVANDA PUTRA

Pilihan Editor: ChatGPT Apakah Mungkin Menggantikan Google Assistant di Android?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online


OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

1 hari lalu

Ilustrasi OpenAI. REUTERS/Dado Ruvic
OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.


Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

1 hari lalu

Threads. shutetrstock.com
Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

Threads menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengarsipkan unggahan secara manual maupun otomatis ketika diatur dalam jangka waktu tertentu


Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

2 hari lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.


Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

2 hari lalu

Ilustrasi Qualcomm Snapdragon X Elite. (Qualcomm)
Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

Qualcomm merilis chip terbaru mereka bernama Snapdragon X Plus untuk performa di laptop dengan dukungan kecanggihan AI


Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

2 hari lalu

Ilustrasi Logo Microsoft. REUTERS/Dado Ruvic
Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

Microsoft menyusun agenda pertemuan untuk membicarakan artificial intelligence atau AI bersama para eksekutif raksasa teknologi di Korea Selatan.


Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

2 hari lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

3 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

4 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.


Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

4 hari lalu

Founder and Group CEO VIDA, Niki Luhur, saat diwawancarai perihal bahaya teknologi deepfake terhadap keamanan bisnis di Indonesia, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

Teknologi deepfake meningkat pesat. Salah satunya dipicu oleh hadirnya kecerdasan buatan alias AI.