TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan 15, 25 dan 35 tahun dan purnabakti. Acara penerimaan penghargaan diselenggarakan secara daring dan luring serta disampaikan Rektor UGM, Ova Emilia, kepada sejumlah perwakilan di Balai Senat UGM pada Rabu, 17 Januari 2024.
Mereka yang menerima penghargaan terdiri dari 416 dosen dan 491 tenaga kependidikan. Sedangkan berdasarkan jenis tanda penghargaan yang diberikan sebanyak 260 orang menerima tanda penghargaan Purnabakti, 280 orang menerima tanda penghargaan kesetiaan 15 tahun, 221 menerima tanda penghargaan kesetiaan 25 tahun, dan sebanyak 146 orang menerima tanda penghargaan kesetiaan 35 tahun.
Sementara unit kerja penerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti Universitas Gadjah Mada periode tahun 2023 di lingkungan Universitas Gadjah Mada sebanyak 41 unit kerja.
Direktur Sumber Daya Manusia UGM Suadi menyampaikan penghargaan diberikan dalam rangka menghargai dedikasi dan pengabdian para dosen dan tenaga kependidikan selama menjalankan tugas di Universitas Gadjah Mada. Piagam penghargaan diberikan pimpinan Universitas Gadjah Mada kepada dosen dan tenaga kependidikan PNS dan non-PNS yang dinilai telah bekerja dan mengabdi dengan penuh kesetiaan, kejujuran, kecakapan dan disiplin kepada Universitas Gadjah Mada.
“Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan, sikap keteladanan, semangat juang, dan motivasi untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif kepada Universitas Gadjah Mada khususnya dan meningkatkan darmabakti kepada bangsa dan negara Republik Indonesia,” katanya dilansir dari situs UGM pada Kamis, 18 Januari 2024.
Hal senada disampaikan Rektor UGM Ova Emilia. Rektor menyampaikan penghargaan purnabakti dan kesetiaan 15, 25 dan 35 tahun sebagai bentuk apresiasi dari Universitas Gadjah Mada kepada para dosen dan tenaga kependidikan yang telah bekerja keras dan mengabdi untuk menopang Universitas Gadjah Mada.
Kepada yang telah memasuki purnabakti, Ova secara khusus menyampaikan bila penghargaan yang diberikan tentunya bisa sebagai suatu tauladan atau contoh untuk para generasi penerus. Memasuki purnabakti, menurutnya, menjadi kesempatan baik untuk menggeluti bidang yang selama ini belum mendapatkan porsi perhatian begitu banyak.
“Mungkin yang hobi tanam-tanam, hobi berkebun ataupun melukis, itu juga dapat dikembangkan atau bahkan menulis yang saya kira pemikiran dan pengalaman yang dimiliki sangat baik apabila dapat diteruskan kepada generasi penerus yang berikutnya,” katanya.
Ucapan selamat juga disampaikan kepada para pegawai yang menerima penghargaan kesetiaan 15, 25 dan 35 tahun. Penghargaan yang diterima, diyakini Ova, bukan sebuah capaian puncak tetapi hal tersebut memperlihatkan komitmen sekaligus sebagai pengingat usia.
“Selamat untuk semuanya, penghargaan ini sekaligus mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga integritas, loyalitas dan dedikasi civitas akademika dalam kerja dan karya serta menjadi motor penggerak untuk UGM mencapai visi misinya,” katanya.
Pilihan Editor: Inilah 11 Panelis Debat Cawapres, dari Dosen UGM hingga Rektor IPB University