TEMPO.CO, Jakarta - Arie Sujito adalah salah satu panelis dalam debat cawapres malam ini, Ahad, 21 Januari 2024. Dia merupakan dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM). Arie menyelesaikan gelar sarjana hingga doktor di kampus tempat dia mengajar.
Pada 1997, Arie lulus S1 dari jurusan Sosiologi. Dua tahun setelah bergelar sarjana, Arie memulai karier sebagai dosen di almamaternya. Ia melanjutkan pendidikan jenjang magister dan lulus pada 2004. Pada 2015, Arie mendapatkan gelar doktornya.
Selama berstatus sebagai mahasiswa, Arie aktif berorganisasi di senat mahasiswa, pers kampus Sintesa, bahkan menjadi Presidium Dewan Mahasiswa UGM. Selain itu, ia juga menekuni kegiatan olahraga pencak silat di UKM Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Pada penghujung 1994, Arie bersama kawan-kawannya membubarkan Senat Mahasiswa dan mendirikan Dewan Mahasiswa UGM.
Melansir laman blog pribadinya, Arie aktif dalam organisasi pergerakan Indonesia, serta gerakan sosial antikorupsi, maupun aktivitas perjuangan demokrasi.
Berbekal niat memberi ruang yang lebih besar bagi pengembangan tradisi kritis, Arie membuka Sanggar Maos Tradisi pada 2017. Sanggar yang dibangun di depan rumahnya itu menjadi ruang untuk banyak aktivitas. Mulai dari diskusi, menulis, pameran seni, pertunjukkan teater, hingga berlatih gamelan.
Riwayat karier
Pada tahun 2013, ia mengemban jabatan sebagai Ketua Departemen Sosiologi. Selain mengajar, laki-laki kelahiran Madiun Jawa Timur itu juga aktif meneliti di sebuah NGO bernama Institute for Research and Empowerment (IRE) Yogyakarta. Di sana, ia mengombinasikan antara spirit intelektualitas dan aktivisme. Pada rentang 2007-2009 dan 2009-2011, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif IRE. Selama melakoni riset di IRE, ia lebih banyak fokus pada tema demokrasi, terutama isu-isu reformasi desa dan politik lokal.
Selama mengajar di UGM, Arie tercatat pernah mengampu mata kuliah Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, Masyarakat Sipil dan Demokrasi, Pembangunan Keterbelakangan, Ketimpangan Sosial dan Kemiskinan, Masyarakat dan Lingkungan Hidup, hingga Lingkungan Hidup dan Masyarakat Berkelanjutan, serta mata kuliah lainnya.
Saat ini, Arie menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM periode 2022-2027. Di samping itu, ia juga terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sosiologi Indonesia untuk periode 2023-2027.
Aktif menulis
Arie aktif mencurahkan gagasannya melalui tulisan opini di media massa, jurnal, dan buku. Beberapa buku yang pernah ia tulis seperti buku berjudul "Pemuda Pasca Orde Baru" (2012), "Pendangkalan Politik" (2012), Negara Sibuk Rakyat Terpuruk (2012), dan "Mutiara Perubahan dari Indonesia Timur" (2013). Ada pula jurnal mandatory berjudul "Konteks dan Arah Pembaruan Desa dalam Advokasi RUU Desa" yang terbit pada 2013.
Pada 2019, Arie kembali meluncurkan bukunya yang ke-8 berjudul "Secangkir Politik." Buku tersebut berisikan 40 artikel yang mengupas situasi politik tahun 2019. Ia juga berpartisipasi dalam publikasi book chapter yang berjudul "Kerentanan, Solidaritas Sosial dan Masyarakat Tangguh" dari buku "New Normal – Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Akibat Covid-19" pada 2020 terbitan UGM Press.
Pilihan Editor: Kata Pegiat Lingkungan soal Komitmen Capres 2024 untuk Nol Deforestasi Transisi Energi