TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari satu setengah dekade yang lalu Mars Express memulai perjalanan untuk mengungkap rahasia permukaan planet Mars dengan fokus pada Formasi Medusae Fossae (MFF) yang penuh teka-teki.
Fitur geologis yang menarik ini awalnya dipelajari untuk mengetahui endapannya yang luas, namun tetap menjadi subyek spekulasi dan keingintahuan. Namun kini, berkat penelitian baru, tabir MFF akhirnya terkuak.
Thomas Watters, dari Smithsonian Institution di AS dan penulis utama studi asli dan terbaru, menyoroti temuan terbaru ini seperti dilansir earth.org edisi 22 Januari 2024.
“Kami kembali menjelajahi MFF menggunakan data terbaru dari radar MARSIS Mars Express, dan menemukan bahwa endapan tersebut bahkan lebih tebal dari yang kami duga: tebalnya mencapai 3,7 km,” kata Watters.
“Menariknya, sinyal radar cocok dengan apa yang kita harapkan dari lapisan es, dan mirip dengan sinyal yang kita lihat dari lapisan kutub planet Mars, yang kita tahu sangat kaya akan es.”
Implikasi dari penemuan ini sangat besar. Es di dalam Formasi Medusae Fossae, jika mencair, dapat menyelimuti Mars dalam lapisan air berukuran kedalaman antara 1,5 hingga 2,7 meter.
Ini mewakili waduk air terbesar yang ditemukan di wilayah Mars, menampung cukup air untuk menyaingi volume Laut Merah di bumi.
Formasi Medusae Fossae sendiri merupakan keajaiban geologis, terbentang ratusan kilometer dan tingginya beberapa kilometer. Letaknya di persimpangan dataran tinggi dan dataran rendah Mars, yang berpotensi menjadi sumber utama debu Mars dan salah satu endapan paling luas di planet ini.
Pemahaman terkini mengenai kawasan MFF menunjukkan bahwa ada komposisi lapisan debu dan es, yang di atasnya terdapat lapisan pelindung debu atau abu kering, yang tebalnya ratusan meter. Mars, meski kini tampak gersang, menunjukkan tanda-tanda masa lalu yang kaya akan air, termasuk sisa-sisa saluran sungai, dasar laut kuno, dan lembah yang diukir air.
Penemuan es besar di dekat ekuator Mars, seperti yang diduga terjadi di bawah permukaan MFF, menunjukkan era iklim yang sangat berbeda dalam sejarah planet ini. “Analisis terbaru ini menantang pemahaman kita tentang Formasi Medusae Fossae, dan menimbulkan banyak pertanyaan sekaligus jawaban,” kata Colin Wilson, ilmuwan proyek ESA untuk Mars Express dan ESA ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO).
“Berapa lama endapan es ini terbentuk dan seperti apa Mars saat itu? Jika dipastikan merupakan air es, endapan besar ini akan mengubah pemahaman kita tentang sejarah iklim Mars. Setiap waduk air purba akan menjadi target menarik untuk eksplorasi manusia atau robot,” kata Colin.
Namun Wilson memperingatkan, “Endapan MFF, yang terkubur di bawah lapisan debu yang luas, masih berada di luar jangkauan untuk saat ini. Namun, setiap penemuan es di Mars memperkaya pemahaman kita tentang sejarah hidrologi planet ini dan distribusi air saat ini.”
Mars Express terus memetakan air es jauh di bawah permukaan, sementara pengorbit Mars TGO, mensurvei indikasi air di dekat permukaan.
Colin Wilson menyimpulkan, “Upaya eksplorasi kolektif kami di Mars secara bertahap mengungkap misteri dari tetangga planet kita, memberikan gambaran sekilas tentang masa lalunya dan potensi eksplorasi di masa depan.”
Temuan terbaru Mars Express di Formasi Medusae Fossae menandai tonggak penting dalam pemahaman kita tentang Mars dan sejarah iklimnya. Penemuan simpanan es yang luas ini juga memperkaya pengetahuan manusia tentang Planet Merah ini dan mengubah prospek eksplorasinya di masa depan.