Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kehutanan Digital, Peneliti Simulasikan Pertumbuhan Pohon Pakai AI

image-gnews
Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Departemen Ilmu Komputer dan Institut Kehutanan Digital Universitas Purdeu Amerika Serikat dan Universitas Kiel di Jerman memanfaatkan artificial intelligence atau AI untuk melihat pertumbuhan pohon. Penelitian ini bisa dikatakan sebagai perpaduan antara teknologi dan alam, melalui pemodelan digital.

Penelitian ini diklaim menjadi lompatan yang signifikan dari pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, khususnya untuk melihat pertumbuhan dan bentuk pohon dengan cara-cara yang lebih modern.

Profesor di Universitas Purdeu, Bedrich Benes, mengatakan bahwa penelitian terinspirasi dari fenomena alam untuk membuat model AI yang inovatif. Data-data yang telah dikumpulkan bakal diberikan ke model AI untuk ditinjau perilaku intrinsik yang ditemukan.

Pemanfaatan AI untuk simulasi pertumbuhan dan bentuk pohon ini, dinilai Benes, sangat luar biasa dan efisien. Pasalnya, dengan AI, seluruh informasi yang diberikan bisa disaring secara kompleks untuk mereplikasi bentuk pohon menjadi model saraf yang berukuran hampir satu megabita.

"Model AI belajar dari kumpulan data besar untuk meniru perilaku yang ditemukan," kata Benes dikutip dari laporan EARTH, Rabu 23 Januari 2024. Ditambahkannya, "Ini adalah tindakan yang kompleks, namun telah dikompresi menjadi sejumlah kecil data."


Habiskan Satu Dekade Penelitian

Penerapan praktis model AI sangatlah besar. Namun, teknologi ini harus menjalani serangkaian pelatihan yang ketat untuk mampu mencatat dan memberi kode pada perkembangan pohon lokal. Bila sudah berhasil, kemampuan AI sangat memungkinkan untuk pendataan pohon yang rumit dengan geometri terperinci.

Benes mengaku sudah mempelajari model AI selama satu dekade. Hasilnya dirinci dalam dua makalah yang diterbitkan ACM Transactions on Graphics dan IEEE Transactions on Visualizations and Computer Graphics.

Pemanfaatan AI untuk melihat simulasi pertumbuhan dan bentuk pohon diriset dengan sangat mendalam oleh para peneliti di Jerman. Mereka berpendapat bahwa penelitian tersebut menggunakan pembelajaran AI tingkat lanjut, tujuannya untuk mengembangkan model pertumbuhan berbagai spesies pohon, misalnya pinus, kenari, oak, dan pohon tanpa daun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Benes menjelaskan, penelitian tersebut menggunakan tahapan yang cukup rumit, salah satunya dengan pemodelan vegetasi 3D untuk bentuk grafik komputer. "Meskipun AI tampaknya telah menyebar luas, namun belum ada bukti pemodelan geometri 3D AI yang berhubungan dengan alam," ujar Benes.

Situasi tersebut dinilai Benes adalah hal yang wajar, melihat sebelumnya tidak ada pakar teknologi diajak untuk fokus meneliti pohon. Sedangkan upaya peneliti untuk mengungkap kompleksitas pertumbuhan pohon mengalami beberapa kendala. Penyebabnya, ada ribuan data yang harus mereka rangkum sebelum menarik kesimpulan.

Akibat masalah itu, para peneliti beralih ke AI dengan memasukan data ribuan pohon ke program pemodelan. Tindakan ini dikatakan Benes sebagai upaya untuk mengumpulkan data final yang sudah disortir oleh kemampuan AI, lalu secara langsung pengenalan mengenai pohon dan bentuk pertumbuhannya bisa tergambarkan dengan jelas.

Benes membayangkan kondisi masa depan bila penelitian tersebut lebih dikembangkan. Menurut dia, pada masa depan nanti ketika seseorang memotret sebuah pohon maka akan muncul geometri 3D di perangkat yang mereka gunakan. Sehingga pengalaman ini bisa disebut sebagai perspektif baru, serta memungkinkan untuk munculnya interaksi yang unik.

Visi penelitian ini selaras dengan misi kehutanan digital yang ditandai dengan era baru integrasi teknologi dan alam. Singkatnya, Benes berpendapat bahwa karya yang dirintisnya ini bisa dijadikan sebagai tonggak penting antara kecerdasan buatan dan pemodelan alami.

Pilihan Editor: Cawapres Cak Imin Dinilai Hanya Membual Jika Ajakan Tobat Ekologis Tak Disertai Konsep Operasional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

20 jam lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online


OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

1 hari lalu

Ilustrasi OpenAI. REUTERS/Dado Ruvic
OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.


Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

1 hari lalu

Threads. shutetrstock.com
Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

Threads menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengarsipkan unggahan secara manual maupun otomatis ketika diatur dalam jangka waktu tertentu


Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

2 hari lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.


Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

2 hari lalu

Ilustrasi Qualcomm Snapdragon X Elite. (Qualcomm)
Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

Qualcomm merilis chip terbaru mereka bernama Snapdragon X Plus untuk performa di laptop dengan dukungan kecanggihan AI


Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

2 hari lalu

Ilustrasi Logo Microsoft. REUTERS/Dado Ruvic
Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

Microsoft menyusun agenda pertemuan untuk membicarakan artificial intelligence atau AI bersama para eksekutif raksasa teknologi di Korea Selatan.


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

2 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

2 hari lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

3 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

3 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.