Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

image-gnews
Ilustrasi asteroid. youtube.com
Ilustrasi asteroid. youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan mendeteksi asteroid yang meledak di atmosfer Bumi pada Minggu, 21 Januari 2024 lalu. Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api, namun tidak berbahaya bagi Bumi.

Asteroid yang meledak di atmosfer dan terlihat dari Berlin ini, dikatakan ilmuwan sudah yang ke delapan kalinya dalam sejarah yang mampu dideteksi. Asteroid tersebut menghasilkan bola api yang terang dan terlihat hingga bermil-mil jauhnya dari langit Berlin.

Asteroid tersebut dijuluki 2024 BXI, pertama kali ditemukan oleh Astronom Stasiun Gunung Piszkesteto Hongoria, Kriztian Sarneczky. Ia mengidentifikasi dengan teleskop schmidt 60 sentimeter di observatorium. Tidak lama setelah Sarneczky mengidentifikasi asteroid itu, NASA langsung memberikan prediksi detailnya yang akan menghantam atmosfer Bumi dan meledak.

Keterangan NASA juga disampaikannya di media sosial X, yang mengatakan bahwa asteroid kecil itu akan hancur namun tidak berbahaya, di sebelah barat Berlin dekat Nennhausen. Dikutip dari laporan Live Science, tampak cahaya sangat terang lalu menghilang dalam rentang waktu beberapa detik saja di langit Berlin. 

Asteroid ini diperkirakan memiliki lebar 3,3 kaki atau setara dengan satu meter. Prediksi ilmuwan menyebut kalau asteroid sudah mulai hancur sejak 30 mil sebelum terlihat di langit Berlin. Sarneczky telah menemukan ratusan asteroid pada beberapa tahun terakhir, namun untuk kali perdananya di 2024 ia bisa mendeteksi dengan akurat lokasi dan waktu yang pas saat asteroid ini hancur di atmosfer Bumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Badan Antariksa Eropa mencatat bahwa terdapat sekitar 99 persen asteroid dekat Bumi yang berukuran kurang dari 30 meter belum ditemukan. Sebab semakin kecil ukuran sebuah asteroid maka semakin dekat pula jaraknya dengan Bumi, sehingga sulit untuk memperkirakan dampaknya terlebih dahulu.

Badan Antariksa Eropa menemukan beberapa kasus asteroid yang tidak terdeteksi di masa lalu, semisal pada 2013 sebuah meteor melesat ke arah terbitnya matahari di atas kota Chelyabinsk Rusia. Meteor ini bersembunyi di bawah sinar matahari. Hal ini menyebabkan batu luar angkasa itu memecahkan jendela rumah warga dan ada pula pejalan kaki yang buta, dan menyebabkan luka bakar akibat sinar ultravioletnya.

Untuk itu, badan antariksa pemerintah saat ini sedang mengembangkan teknologi baru yang mampu mendeteksi lebih akurat seluruh asteroid yang akan sampai ke Bumi. Tujuannya untuk memastikan seberapa besar dampak yang ditimbulkannya di Bumi. Salah satu teknologi yang sedang dikembangkan ini adalah satelit NEO Surveyor milik NASA, direncanakan pada 2027 akan diluncurkan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

2 hari lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

17 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

17 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Menyusuri Lokasi Syuting Queen of Tears dari Korea hingga Jerman

18 hari lalu

Queen of Tears dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won. Instagram.com/@tvn_drama
Menyusuri Lokasi Syuting Queen of Tears dari Korea hingga Jerman

Tak hanya ceritanya yang bikin penasaran, lokasi syuting Queen of Tears juga bisa jadi inspirasi destinasi perjalanan berikutnya


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

18 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

19 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024


Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS


Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

24 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.