TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Mahasiswa (KM ITB) menyatakan menolak pilihan pinjaman online yang ditawarkan kampus bagi mahasiswa untuk melunasi tunggakan uang kuliah tunggal atau UKT. Alasannya, menurut Presiden Kabinet KM ITB Yogi Syahputra, karena cara itu memberatkan. “Harusnya ITB bisa menyediakan bentuk pinjaman atau pembayaran cicilan tanpa bunga sepersen,” katanya Jumat, 26 Januari 2024.
KM ITB menurutnya telah mengimbau agar jangan ada mahasiswa yang mengambil pinjaman online. Namun, begitu dia menduga sudah ada yang meminjam, namun jumlahnya tidak banyak. KM ITB tidak mendata mahasiswa yang melakukan pinjaman online.
Sebenarnya, menurut Yogi, masalah utamanya soal kebijakan baru rektorat ITB. “Intinya memaksa cuti mahasiswa yang masih memiliki tunggakan UKT,” ujarnya. Jumlahnya berdasarkan pendataan KM ITB sebanyak 120 mahasiswa.
Di saat yang sama, ITB menawarkan opsi pembayaran berupa pinjaman online melalui platform Danacita. Tampilannya antara lain menawarkan pinjaman Rp 12,5 juta dengan pembayaran Rp 15,5 juta selama 12 bulan pembayaran. Akibat masalah itu KM ITB melakukan pertemuan dengan Direktorat Kemahasiswaan dan Direktorat Keuangan pada Kamis, 25 Januari 2024.
Ribuan Mahasiswa Ajukan Keringanan UKT
>>