Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

image-gnews
Pakar bidang ilmu pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan  dan Ilmu Kelautan IPB University pada Sabtu, 27 Januari 2024 di Bogor, Jawa Barat.  Foto: Istimewa
Pakar bidang ilmu pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University pada Sabtu, 27 Januari 2024 di Bogor, Jawa Barat. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner baru saja dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB). Yonvitner menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul Pengelolaan Pesisir, Laut, dan Pulau-pulau Kecil Berbasis Risiko sebagai pidato pengukuhannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 27 Januari, 2024.  

Yonvitner memaparkan bahwa isu perubahan iklim merupakan ancaman terbesar di dunia modern, ditambah lagi risiko turunanya bisa mengancam kapan saja. Ia menambahkan, kebijakan pembangunan yang tidak tepat mampu mendorong risiko besar bagi kawasan pesisir dan laut, seperti banjir rob dan land subsidence. 

“Selain itu juga ada potensi kehilangan biodiversitas, kerentanan pulau, limbah plastik, kerentanan sumberdaya ikan, risiko investasi dan berujung pada kemiskinan,” kata lelaki kelahiran Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat pada 49 tahun silam.

Yonvitner juga memaparkan tentang potensi kerugian ekonomi lantaran perubahan iklim yang terjadi. "Estimasi potensi nilai kerugian mencapai Rp 110,4–577 triliun hanya akibat perubahan iklim, jika digabung dengan kerugian akibat kerusakan ekosistem diperkirakan mencapai Rp 4.328,4 triliun), ”ujarnya.

Ia juga merinci bahwa kerusakan ekosistem pesisir dapat mencapai kerugian sebesar  31,7 persen, kerugian karena bencana hidrometeorologi mencapai 30,8 persen, dan dampak kerugian pada kebutuhan dasar (air, energi dan pangan) mencapai 30,8 persen  terhadap product domestik bruto (PDB) tahun 2020 yang mencapai Rp 15.434 triliun.

Dalam orasi ilmiahnya, Yonvitner juga menjelaskan tentang biodiversitas alam yang Indonesia miliki. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar dengan 17.504 pulau yang dihubungkan oleh laut, 6,4 juta km² luas perairan, dengan 108 ribu km² panjang garis pantai, 290 ribu km² wilayah teritorial dan menjadi kekuatan bangsa. 

Potensi sumber daya alam yang besar di antaranya terdapat 12 juta ton ikan per tahun, 293 ribu hektare potensi lamun, 3,4 juta hektare mangrove, dan 2,52 juta hektare terumbu karang, dengan dugaan potensi ekonomi US$ 3,1 triliun dan sekitar 45 juta kesempatan kerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yonvitner memaparkan bahwa  dampak dari perubahan iklim pada skala bioma, perubahan mangrove dapat mencapai 967.000–1.693.000 hektare, dengan estimasi nilai kerugian Rp 1.837,1–3.217,5 triliun atau setara dengan 24,8–43,5 persen dari PDB.  Selain itu, kerusakan terumbu karang bisa mencapai 377.679 hektare (15 persen),  dengan estimasi nilai dampak Rp 1.303,8 triliun.  

Ditambah lagi, Padang lamun diperkirakan rusak sekitar 7 persen  dengan estimasi nilai kerusakan 20.542 hektare (0,08 persen) dengan estimasi nilai dampak 5,8 Triliun. Adapun  peningkatan tinggi muka air laut 0,35–0,8 meter potensi kerugian ekonomi mencapai Rp 1,3 triliun per hektare setiap tahun pada pada lahan produktif. 

Kenaikan 0,01 meter/tahun pada wilayah pesisir potensi kerugian ekonomi mencapai Rp 6,1 triliun.  Sementara itu peningkatan muka air air laut akibat kejadian ekstrim yang mendorong banjir di pesisir dapat menyebabkan kerugian ekonomi Rp 424  miliar hingga 2,7 triliun.

Berdasarkan data-data tersebut, menurut Yonvitner, menunjukkan kawasan pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil merupakan kawasan yang berisiko sehingga sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. 

Risiko di wilayah pesisir merupakan fungsi dari sensitivitas, kerentanan, keterpaparan sumber daya, lingkungan dan masyarakat. Sejumlah regulasi berupa undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan menteri sudah, menurutnya, sebenarnya sudah memadai sebagai modal dan fondasi dalam pembangunan kawasan pesisir, laut, pulau-pulau kecil dan perikanan. "Tinggal implementasi pembangunan pesisir dan laut berkelanjutan yang mesti dioptimalkan,” katanya.

Pilihan Editor: Profil Singkat Lulusan IPB, Mulai SBY, Bayu Krisnamurthi, Tri Mumpuni, Siti Nurbaya hingga Felix Siauw

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

3 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

7 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

8 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

8 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

8 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

8 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

9 hari lalu

Jokowi mantu menjadi salah satu topik terpopuler di 2017. Anak perempuan satu-satunya presiden, Kahiyang Ayu menikah dengan Bobby Nasution lewat rangkaian acara budaya dan adat. ANTARA
Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?