TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (FKG Unpad) pernah menjalin kerja sama dengan Danacita pada 2021 untuk mengatasi masalah pembayaran uang kuliah tunggal atau UKT empat mahasiswa program studi S1. Setelah setahun berjalan, kerja sama itu kemudian dihentikan karena sudah tidak ada lagi mahasiswa yang mengajukan pinjaman.
“Sebelum heboh ini kami sudah stop. Karena kami juga tidak mau berkepanjangan mahasiswa itu kan sampai mempunyai tanggungan hutang dan sebagainya,” kata Wakil Dekan Bidang Sumberdaya dan Organisasi FKG Unpad Endang Sjamsudin, Senin, 29 Januari 2024.
Besaran UKT FKG Unpad menurutnya berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 13 juta. Rata-rata mahasiswa membayar di rentang Rp 6-8 juta per semester. “Pinjaman untuk membayar satu semester yang bisa dicicil maksimal sampai 1 tahun,” ujar Endang.
Saat itu, pembayaran untuk UKT semester ganjil pada November 2021. Dia mengaku tidak mengetahui berapa bulan mahasiswa atau orang tuanya mengangsur. Dari pengakuan mahasiswa yang ditanya, kata Endang, tidak ada penekanan atau ancaman kepada pihak yang meminjam.
Pinjaman ke Danacita menurut Endang merupakan salah satu alternatif solusi dari FKG terkait pengajuan beberapa orang tua yang meminta keringanan pembayaran UKT. Fakultas bersama bagian keuangan universitas menyaring pengajuan itu.
Di masa pandemi Covid-19, beberapa mahasiswa terdampak secara ekonomi karena orang tuanya mengalami pemutusan hubungan kerja dan ada juga yang orang tuanya meninggal. Dari hasil seleksi itu diklasifikasikan antara lain, mahasiswa yang bisa dibebaskan biaya satu semester, dan UKT diturunkan, serta dibantu berbagai beasiswa seperti dari alumni juga beasiswa afirmasi. “Ada juga yang secara finansial mampu bayar tapi minta mencicil,” kata Endang.
Cicilan pembayaran UKT menurutnya tidak memungkinkan karena Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menyatakan UKT harus dibayarkan penuh. Karena itu FKG memberikan solusi yaitu meminjam ke bank pemerintah yang bekerjasama dengan Unpad.
Kemudian dari hasil pencarian FKG, ada suatu lembaga keuangan yang digunakan universitas di Indonesia dan terdaftar resmi. “Kemudian okelah saya tawarkan ke mahasiswa silakan ini ada perusahaan keuangan yang resmi seperti ini,” ujar Endang.
Orang tua dari empat mahasiswa memilih Danacita kemudian melakukan perjanjian utang piutang. Sementara FKG menurut Endang hanya memfasilitasi kedua belah pihak sekaligus mencegah mahasiswa putus kuliah atau drop out (DO).
“Perjanjiannya kami sebatas hanya memberikan informasi bahwa betul ini mahasiswa Unpad FKG, terdaftar aktif, dan besaran UKT-nya sekian,” kata dia.
Danacita lantas membayar penuh UKT langsung ke universitas tanpa memberi uang pinjaman ke mahasiswa. Dalam perjanjian itu, menurut Endang, FKG tidak memberikan jaminan, juga tidak mendapat keuntungan selain hanya untuk membantu mahasiswa.
FKG tidak menyarankan mahasiswa atau orang tua mencari lembaga peminjam uang sendiri. “Sebetulnya kami khawatir kalau seperti itu, karena nanti apa betul uangnya dibayarkan atau tidak,” kata Endang.
Danacita dinilai sebagai perusahaan yang jelas, telah bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi sehingga bisa dipercaya. “Institusi hanya memberikan jalan, mempermudah saja, daripada cari pinjol (pinjaman online) sendiri dengan tidak jelas, dikejar-kejar, kita kasih alternatif ini yang jelas.” FKG Unpad menurutnya terbantu oleh alternatif pinjaman Danacita ke mahasiswa.
Pilihan Editor: Tagar Asal Bukan Prabowo Sinyal Koalisi Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Md?
