Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Universitas Toronto: Berhenti Merokok Bisa Memperpanjang Usia

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Seorang aktivis gelar aksi damai tentang bahaya merokok di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (26/05). aksi ini dalam rangka memperingati Hari Tembakau, Mereka memberikan imbauan pada masyarakat tentang bahaya merokok. TEMPO/Dasril Roszandi
Seorang aktivis gelar aksi damai tentang bahaya merokok di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (26/05). aksi ini dalam rangka memperingati Hari Tembakau, Mereka memberikan imbauan pada masyarakat tentang bahaya merokok. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Inilah pesan dari studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Toronto, yang dimuat di phys.org.

Penelitian yang dipublikasikan di NEJM Evidence 8 Februari 2024 menunjukkan bahwa perokok yang berhenti merokok sebelum usia 40 tahun dapat berharap untuk hidup hampir sepanjang hidup mereka yang tidak pernah merokok. 

Mereka yang berhenti merokok pada usia berapa pun akan hampir mencapai tingkat kelangsungan hidup orang yang tidak pernah merokok 10 tahun setelah berhenti, dan sekitar separuh manfaat tersebut diperoleh hanya dalam waktu tiga tahun.

"Berhenti merokok sangatlah efektif dalam mengurangi risiko kematian, dan orang-orang dapat memperoleh manfaatnya dengan sangat cepat," kata Prabhat Jha, profesor yang juga direktur eksekutif dari Pusat Penelitian Kesehatan Global di Unity Health Toronto.

Studi observasional ini melibatkan 1,5 juta orang dewasa di empat negara (Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Norwegia), yang diikuti selama 15 tahun. 

Hasil observasi menunjukkan bahwa perokok berusia antara 40 dan 79 tahun memiliki risiko kematian hampir tiga kali lipat dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok. Artinya, rata-rata mereka kehilangan 12 hingga 13 tahun kehidupannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Banyak orang yang menganggap sudah terlambat untuk berhenti merokok, apalagi di usia paruh baya," kata Jha. "Tetapi hasil ini bertentangan dengan pemikiran tersebut. Tidak ada kata terlambat, dampaknya cepat dan Anda dapat mengurangi risiko berbagai penyakit utama, sehingga kualitas hidup lebih lama dan lebih baik."

Para peneliti menemukan bahwa berhenti merokok mengurangi risiko kematian khususnya akibat penyakit pembuluh darah dan kanker. Mantan perokok juga mengalami penurunan risiko kematian akibat penyakit pernafasan, namun sedikit berkurang kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan paru-paru yang tersisa.

Saat ini terdapat sekitar 60 juta perokok di empat negara yang terlibat dalam penelitian ini, dan lebih dari satu miliar perokok di seluruh dunia. Tingkat merokok global telah menurun lebih dari 25 persen sejak tahun 1990, namun tembakau masih menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah.

Prabhat Jha mengatakan temuan ini harus menambah urgensi upaya pemerintah untuk mendukung masyarakat yang ingin berhenti merokok.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

9 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

12 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

16 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

17 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

25 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024


Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

28 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.


Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

29 hari lalu

Kepadatan penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta pada H+1 lebaran atau Selasa, 3 Mei 2022. Dok. PT KAI Daop 6 Yogyakarta
Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

Sejak Januari hingga Maret 2024 setidaknya sudah ada 11 penumpang Kereta Api yang diturunkan paksa karena kedapatan merokok di dalam kereta.


Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

33 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?