Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Harimau Sumatera Mati di Medan Zoo, WWF Indonesia Sebut Situasi Darurat

image-gnews
Relawan membersihkan kandang satwa yang terbengkalai di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Rabu, 24 Januari 2024. Kebun binatang ini viral sejak dikabarkan sejumlah satwa di antaranya harimau berada dalam kondisi memprihatinkan. ANTARA/Yudi
Relawan membersihkan kandang satwa yang terbengkalai di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Rabu, 24 Januari 2024. Kebun binatang ini viral sejak dikabarkan sejumlah satwa di antaranya harimau berada dalam kondisi memprihatinkan. ANTARA/Yudi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak November tahun lalu hingga Februari 2024, tercatat sudah lima ekor harimau sumatera yang mati di kebun binatang Medan Zoo. WWF Indonesia menilai hal ini sebagai situasi darurat yang harus ditangani dengan konkret.

WWF Indonesia adalah organisasi konservasi independen dengan fokus pada pencarian solusi dan memobilisasi aksi dari para pemangku kepentingan dan pendukung.  

Direkrut Forest dan Wildlife WWF Indonesia, M. Ali Imron, mengatakan perlu langkah yang konkret dan cepat untuk merespons permasalahan harimau sumatera yang mati di Medan Zoo. Salah satu cara yang bisa dilakukan sedari dini adalah mengevaluasi tataran teknis maupun pengelolaannya.

Selain itu, Imron meminta untuk dilakukan investigasi perihal kematian lima ekor harimau di Medan Zoo, sebab rentang waktu kejadiannya berdekatan dan diperlukan informasi soal penyebab kematiannya.

"Selanjutnya, harus benar-benar dilakukan upaya pencegahan, jangan sampai satwa yang lain juga berpotensi mati di Medan Zoo," kata Imron dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat 16 Februari 2024

Pada prinsipnya, menurut Imron, satwa liar dilindungi lebih baik hidup di habitat aslinya, bukan kebun binatang. Cara seperti ini sangat berdampak untuk menjaga populasi harimau sumatera supaya terhindar dari risiko kepunahan.

Kendati demikian, harimau sumatera bisa diletakkan di kebun binatang, namun langkah begini tidak terlalu direkomendasikan. Bila telanjur berada di kebun binatang, maka satwa dilindungi harus memiliki izin dari pemerintah dan syarat kesiapan infrastrukturnya juga harus dicek dengan teliti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Imron menyadari bahwa kebun binatang adalah lembaga yang mempunyai legalitas dari otoritas terkait di Indonesia. Petugas di kebun binatang diharapkan untuk menerima segala konsekuensi pengelolaan, seperti memberi makan yang cukup dan merawatnya dengan baik.

Lebih lanjut Imron mengatakan dampak buruk dari satwa yang tinggal di kebun binatang. Ditinjau dari segi fisik dan kemampuan bertahan hidupnya, satwa di kebun binatang cenderung lemah dan tidak mempunyai insting yang kuat seperti satwa di alam liar.

Kondisi sangat berisiko bila satwa di kebun binatang dilepasliarkan di kemudian hari. Imron menilai satwa seperti harimau sumatera di kebun binatang tidak direkomendasikan untuk dilepasliarkan ke habitat aslinya.

"Jadi kita perlu berfikir lebih jauh sebelum menyatakan akan memelihara satwa, selain dari sisi regulasinya, juga ada komitmen penuh untuk merawat satwa supaya bertahan hidup dalam jangka panjang," ucap Imron.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Desa Welora Berpotensi Menjadi Destinasi Wisata Bahari Berkelanjutan

29 hari lalu

Pesona Welora. Dok. Yayasan WWF Indonesia/Muhammad Ramadhany
Desa Welora Berpotensi Menjadi Destinasi Wisata Bahari Berkelanjutan

Desa Welora di Maluku Barat Daya selama ini dikenal sebagai destinasi wisata selam wisatawan dalam negeri maupun mancanegara


Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

31 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.


Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

35 hari lalu

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) beraktivitas di kandangnya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 3 Juni 2020. Kredit: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

35 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

36 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

36 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

38 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

41 hari lalu

Seekor Harimau Sumatra ditangkap karena dituding menyerang warga yang beraktivitas di sekitar TNGL, habitatnya. Foto: Istimewa
Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

Pemilihan lokasi pelepasliaran harimau Sumatera diklaim sudah melalui kajian kesesuaian habitat yang dilakukan BBTNGL bersama mitra pada 2022.


Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

42 hari lalu

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.


Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

43 hari lalu

Kondisi kandang hewan yang terlihat rusak di Medan Zoo, Sumatera Utara, Kamis 18 Januari 2024. Kebun binatang yang dibangun tahun 1952 dan memiliki luas 30 hektare tersebut kini kondisinya terbengkalai, bahkan dalam dua bulan terakhir tiga ekor harimau mati serta beberapa satwa ditemukan sakit dan tidak terurus. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

Karena Pengelolaan yang Buruk, Bobby Nasution Tutup Medan Zoo