TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan keunggulannya di dunia kemaritiman dengan membuat inovasi Intelligence Boat (i-Boat) untuk pelaksanaan survei hidrografi. Inovasi ini bernama Autonomous Bathymetric Survey Vehicle.
Ketua peneliti Danar Guruh Pratomo menjelaskan, Autonomous Bathymetric Survey Vehicle adalah sebuah kapal yang beroperasi secara otonom dan terintegrasi dengan instrumen pengukuran survei batimetri. “Sistem ini untuk memudahkan surveyor dalam melakukan pengukuran tanpa harus ke lapangan secara langsung,” kata Danar melalui keterangan tertulis, Sabtu, 2 Maret 2024.
Kapal ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya pemetaan kedalaman pada area pelabuhan guna menentukan lokasi pendangkalan. Autonomous Bathymetric Survey Vehicle dirancang untuk mencapai hampir semua kedalaman perairan laut, danau, sungai, dan area pelabuhan dengan hasil data batimetri yang presisi dan akurat.
Danar menambahkan, instrumen yang terpasang pada i-Boat adalah Multibeam Echosounder (MBES) untuk mengetahui topografi di dasar perairan dan Sub-Bottom Profiler (SBP) dan menggambarkan lapisan sedimen di dasar perairan. Sensor Light Distance and Ranging (Lidar) dan Telemetry Sensor juga dipasang untuk mendeteksi jarak serta objek pada area survei. “Untuk mengetahui posisi koordinat, kami menggunakan sistem satelit,” kata dia,
Terintegrasinya sejumlah instrumen tersebut, kata Danar, dapat meningkatkan efisiensi survei terutama di perairan dangkal. Dengan berkurangnya surveyor yang turun ke lapangan juga dapat menawarkan nilai ekonomis tersendiri. “Manfaat yang utama adalah meminimalkan risiko kecelakaan kerja pada surveyor itu sendiri,” ungkap Danar yang juga sebagai Kepala Departemen Teknik Geomatika ITS.
Rektor IV ITS Bambang Pramujati menyatakan, inovasi ini menjadi bukti bahwa bidang maritim ITS semakin baik. “Semoga Autonomous Bathymetric Survey Vehicle ini dapat digunakan oleh mitra-mitra terkait untuk melakukan survei di perairan,” kata Bambang.
IRSYAN HASYIM