TEMPO.CO, Jakarta - Selain pada citra satelit keluaran NASA, laju konstruksi Proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, juga terlihat jelas dalam perubahan lanskap pada peta-peta yang disediakan Nusantara Atlas. Geoplatform independen milik The TreeMap, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Prancis, itu merekam perubahan yang terjadi sejak awal 2022.
The TreeMap menyertakan catatannya bahwa saat ini tidak ada deforestasi oleh proyek IKN. Menurut perusahaan teknologi geospasial berbasis satelit yang khusus menyorot hutan tropis ekuatorial ini, kebanyakan areal di situs proyek IKN sudah dibuka dulu sekali oleh kepentingan industri kertas. Tidak terpantau adanya perambahan terhadap hutan primer yang tersisa sejauh ini.
Namun begitu, ada kawasan hutan mangrove di dekatnya, di Teluk Balikpapan, yang dicemaskan. Kawasan ini dinilai bisa saja mengalami nasib sama--deforestasi--seiring berjalannya proyek IKN jika tidak diproteksi pemerintah.
Kawasan hutan mangrove di Teluk Balikpapan (warna hijau-biru). NUSANTARA ATLAS/THETREEMAP
Menurut Nusantara Atlas, area mangrove di zona bakal IKN Nusantara seluas 5.117 hektare. Setelah dilakukan overlay beberapa peta, luasan itu diketahui terbagi menjadi dua. Pertama berada kawasan IKN, tepatnya di batas sebelah selatan. Kedua, dan sebagian besar, masuk kawasan Pengembangan IKN.
Area mangrove ada di kawasan IKN (merah) dan sebagian besar di kawasan pengembangan IKN (kuning). NUSANTARA ATLAS/THETREEMAP
Ada lagi kawasan mangrove di sebelah selatannya. masih di Teluk Baliikpapan, tapi ini ada di luar kawasan Pengembangan IKN.
Dihubungi terpisah pada Selasa malam ini, 5 Maret 2024, Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Inge Retnowati hanya menjawab singkat ketika dimintai konfirmasinya tentang keberadaan hutan mangrove di Teluk Balikpapan terancam proyek IKN. Kata dia, "IKN di tengah pulau. Tidak ada pesisir."
Sebelumnya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) juga menyorot megaproyek IKN Nusantara. Mengolah gambar dari citra satelit Landsat 9 dan Landsat 8, NASA menampilkan perbandingan penampakan di situs Nusantara yang terlihat dari luar angkasa pada April 2022 dan Februari 2024.
"Sejak musim panas 2022, hutan di Kalimantan Timur telah mengalami perubahan yang cepat," bunyi artikel di earthobservatory.nasa.gov yang terbit 23 Februari 2024 lalu. Ditambahkannya, "Jaringan jalan telah diukir pada lanskap-nya dan sejumlah bangunan telah tegak dekat Teluk Balikpapan di Kalimantan Timur, seiring Indonesia membangun sebuah ibu kota baru."
National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Artikel mengutip rencana proyek yang menetapkan kalau Nusantara akan menjadi metropolitan yang 'green, walkable', di mana sumber energi yang menghidupinya terbarukan dan 75 persen wilayahnya tetap tutupan hutan. "Tapi sejumlah peneliti khawatir perubahan peruntukan lahan ini dapat membahayakan hutan dan habitat liar di wilayah itu," tulis Emily Cassidy, penulis artikel itu yang adalah pemilik gelar master ilmu lingkungan dari University of Minnesota.
IRSYAN HASYIM
Pilihan Editor: Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Serukan Maklumat Kepemimpinan yang Membumi