TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 11-12 Maret 2024.
Prakirawan BMKG Capriati Ariska Putri mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat - barat laut dengan kecepatan 6-35 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Barat, Samudra Hindia barat Bengkulu-selatan Pulau Sumba, Laut Sumbawa, perairan utara Flores, Laut Sawu bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar, perairan Pulau Bonerate - Kalaotoa, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Babar, Laut Arafuru," kata Capriati melalui keterangan tertulis, Senin, 11 Maret 2024.
Menurut Capriati, kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano - Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia Barat Aceh - Kepulauan Mentawai, Selat Lombok - Alas bagian utara, perairan utara Sumbawa, Selat Sape, Selat Sumba, Laut Sawu, perairan Kupang - Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Kupang, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna - Kepulauan Subi, Selat Sunda bagian utara, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan utara Jawa Timur, perairan Kepulauan Sapudi - Kepulauan Kangean, Laut Bali, Laut Sumbawa, perairan utara Flores, Laut Flores, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Selayar, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro - Bitung, perairan utara Kepulauan Sula, Laut Maluku, perairan perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua, Laut Banda, perairan Pulau Buru, Laut Seram bagian barat, perairan Kepulauan Sermata - Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru.
"Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Pulau Sumba, Selat Bali - Badung - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten - Pulau Sumba," kata Capriati.
Menurut dia, potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi, seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Capriati.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.