Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

image-gnews
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang yang memiliki kandungan mikroplastik dan nanoplastik dalam plak di dinding pembuluh darahnya lebih cenderung untuk mengalami serangan jantung atau stroke, dibandingkan mereka pemilik plak yang bebas dari kandungan plastik. Temuan ini disampaikan dalam laporan hasil penelitian yang dipublikasi dalam The New England Journal of Medicine terbit 7 Maet 2024.

Mikroplastik terbentuk ketika sinar matahari, air, dan unsur lain menghancurkan plastik ke dalam fragmen-fragmen berukuran kurang dari 5 milimeter. Pada ukuran ini, plastik bisa terbawa ke dalam tubuh dan darah lewat makanan, air, bahkan udara yang kita hirup. Meski begitu, sampai kini belum banyak yang diketahui tentang potensi dampaknya terhadap kesehatan. 

Atas dasar itu, Francesco Prattichizzo dari IRCCS MultiMedica, sebuah rumah sakit di Italia, mencari bukti keberadaan mikroplastik dalam plak yang menumpuk di dinding arteri dari 257 orang dewasa. Seluruh 257 orang itu menjalani operasi pembersihan penumpukan plak dalam pembuluh darah di otak antara Agustus 2019 dan Agustus 2020. 

"Produksi plastik terus meningkat dan diproyeksi masih akan terus meningkat, jadi kita harus tahu bagaimana jika beberapa di antara molekulnya itu berdampak ke kesehatan kita," kata Prattichizzo.

Analisis kimia yang kemudian dilakukan mendeteksi adanya mikroplastik dan nanoplastik dalam plak dari 150 partisipan di antaranya. Menggunakan mikroskop, Prattichizzo dan timnya juga bisa melihat partikel-partikel tak beraturan dengan tepian runcing sebagai bukti penampakan dari mikroplastik dan nanoplastik tersebut. 

Tim peneliti kemudian memantau kondisi seluruh 257 partisipan sampai Juli 2023. Hasilnya, dalam periode itu, ditemukan mereka yang plak-nya mengandung mikroplastik memiliki risiko serangan jantung atau stroke dan kematian yang meningkat. 

Rata-rata, peningkatan risiko itu lebih dari empat kali dibandingkan partisipan dengan plak yang bebas dari kandungan plastik. Ini menuntun kepada dugaan kalau mikroplastik berkontribusi kepada penyakit kardiovaskuler.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prattichizzo mengatakan, temuan ini hanya menetapkan hubungan antara mikroplastik dan penyakit jantung, bukan membuktikan mikroplastik sebagai penyebab penyakit jantung. Dia dan timnya tak dapat mendiskon kemungkinan faktor penyebab lain mungkin berada di balik hubungan keduanya, seperti diet dan polusi udara.     

Meski begitu, mereka juga menemukan banyak molekul peradangan dalam tumpukan plak yang mengandung plastik. Ini, kata Prattichizzo, "Mungkin saja mikroplastik dalam aliran darah memperparah peradangan, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke."

Tracey Woodruff dari University of California, San Francisco, menyatakan plastik mengandung begitu banyak unsur kimia yang berbeda-beda yang dapat berdampak buruk untuk kesehatan. Dia mengatakan, "Tak terkejut dengan temuan-temuan bermunculan atas bukti dampak kesehatan."

NEWSCIENTIST, NEJM

Pilihan Editor: Qualcomm Bakal Rilis Chip Terbaru, Ini Bocoran Daftar Ponsel yang Sudah Memesannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

15 jam lalu

Ilustrasi Kismis Hitam/ANTARA/Shutterstock/Kriacho Oleksii
Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung


Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

1 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?


Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi wanita kecewa atau marah. Unsplash.com/Joshua Rawson Harris
Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.


Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan suami-istri. dailymail.co.uk
Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.


Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.


Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

2 hari lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.


Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

3 hari lalu

Ilustrasi mitokondria/gangguan metabolik. Lasertherapy
Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

4 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

5 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.