TEMPO.CO, Depok - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Society of Exploration Geophysicists Universitas Indonesia Student Chapter (SEG UI SC) mendapat pendanaan internasional untuk mengatasi krisis air bersih di Cipayung, Depok.
Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI meraup dana dari SEG Foundation sebesar US$ 12.500 atau sekitar Rp 195 juta melalui program Geoscientist Without Border (GWB).
Proyek sosial bertajuk Aquinas akan mengidentifikasi dan mengatasi kontaminasi air tanah untuk meningkatkan kualitas hidup. Terobosan ini juga meminimalisir risiko kesehatan warga Cipayung.
Presiden SEG UI SC 2024 yang merupakan mahasiswi Prodi Geofisika UI 2021, Stella Eulia Andoko, bersama tim riset yang diketuai Michael Partogi (Geofisika 2022) dan Muhammad Rizki Setiawan (Geofisika 2022) akan meneliti kondisi air tanah serta mengedukasi masyarakat setempat mengenai pentingnya air bersih.
Menurut Stella, Cipayung merupakan daerah padat penduduk yang masih bergantung pada air tanah sebagai sumber mata air utama. Selain itu, lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung dekat dengan pemukiman. "Hal ini meningkatkan risiko pencemaran air tanah yang mengancam kesehatan masyarakat," katanya pada Senin, 18 Maret 2024.
Pada pertengahan 2024 hingga akhir 2025, kata dia, tim riset akan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data untuk menemukan solusi jangka panjang dan menyelesaikan masalah tersebut.
"Dalam melaksanakan proses akuisisi data di Cipayung, tim riset memanfaatkan berbagai metode geofisika, di antaranya metode resistivitas, self-potential, ground penetrating radar (GPR), dan metode geokimia," tutur Stella
Proyek dilanjutkan dengan pengolahan dan interpretasi data yang akan dijadikan patokan untuk saran pembangunan sumur air bersih bagi warga Cipayung. Tim juga akan memasang water filter untuk mengoptimalkan kualitas akses air bersih di lokasi penelitian.
Tim riset juga bakal menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan regulator lokal untuk memastikan keberhasilan proyek. Bahkan, anggota SEG UI SC juga akan dikerahkan untuk merespons isu pencemaran air bawah tanah di sekitar TPA Cipayung yang dipicu oleh penumpukan sampah.
"Untuk membangun kesadaran masyarakat pentingnya ketersediaan air bersih, proyek Aquinas menyelenggarakan Charity Event yang akan dilaksanakan di sekolah-sekolah dan puskesmas terdekat," jelas Stella.
Proyek Aquinas, Stella meneruskan, juga mendorong tercapainya tiga tujuan atau Goals Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di antara Goal 3, yaitu Kehidupan yang Sehat dan Sejahtera. Caranya dengan memastikan air bersih selalu tersedia.
Ada pula Goal 6 terkait Air Bersih dan Sanitasi, yaitu memastikan keterjangkauan akses air bersih dbagi seluruh warga Cipayung, sekaligus membantu menjaga kualitas sanitasi. Tim juga berusaha mewujudkan Goal 17 yang merupakan Kemitraan untuk Memenuhi Tujuan Bersama. Langkahnya adalah menggandeng pihak eksternal kampus untuk mencapai tujuan bersama. Hasil akhir dari proyek Aquinas nantinya akan dipresentasikan secara langsung dalam acara SEG Annual Meeting 2025 di Houston, Texas, Amerika Serikat.
Pilihan Editor: 5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun