Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Padang dan Klaim Piramida Tertua yang Lampaui Giza di Mesir

Reporter

image-gnews
Tim peneliti kembali melakukan penelitian dengan sistem georadar di Situs Gunung Padang Cianjur, Jawa Barat, Selasa (17/7) dan Rabu (18/7). TEMPO/Deden Abdul Aziz
Tim peneliti kembali melakukan penelitian dengan sistem georadar di Situs Gunung Padang Cianjur, Jawa Barat, Selasa (17/7) dan Rabu (18/7). TEMPO/Deden Abdul Aziz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situs Gunung Padang adalah situs prasejarah peninggalan zaman Megalitikum. Situs yang dilaporkan pertama kali oleh Nicolaas Johannes Krom dalam tulisannya yang bertajuk Rapporten Oudheidkundige Dienst (Buletin Dinas Kepurbakalaan) pada 1914 itu bukanlah gunung aktif, tetapi lebih tepat disebut sebagai sebuah bukit. 

Situs Gunung Padang tercatat sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Berada di ketinggian sekitar 885 meter di atas permukaan laut (mdpl), situs itu memiliki kompleks utama dengan luas sekitar 900 meter persegi dan luas total areal sekitar 3 hektare. Lantas, benarkah Situs Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia yang diketahui saat ini?

Pakar paleotsunami dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Danny Hilman Natawidjaja, dan timnya menuliskan artikel ilmiah berjudul Geo-archaeological Prospecting of Gunung Padang Buried Prehistoric Pyramid in West Java, Indonesia. Laporan ilmiah itu diajukan ke Jurnal Archaeological Prospection pada Desember 2022. Naskah kemudian mengalami direvisi pada Juli 2023, dan diterima pada September, sebelum terbit pada Oktober 2023. 

Laporan berjumlah 25 halaman tersebut menyatakan bahwa Situs Gunung Padang merupakan sebuah piramida buatan manusia berusia sekitar 20 ribu tahun. Peneliti menyebut situs yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu sebagai piramida yang tertua di dunia, jauh lebih tua dibandingkan Piramida Giza di Mesir yang diperkirakan berusia 4.000 tahun. 

Namun, setelah dipublikasikan, kritik datang dari ahli arkeologi, geofisika, dan teknik penanggalan radiokarbon. Mereka mempertanyakan cara Danny cs menarik kesimpulannya, berdasarkan bukti-bukti yang ada atau yang didapat, seperti yang ditampilkan dalam isi laporannya. 

Kemudian, penerbit sekaligus pemilik basis data Wiley Online Library, John Wiley & Sons Ltd melakukan investigasi. Di akhir investigasinya, penerbit, bersama Eileen Ernenwein dan Gregory Tsokas, Co-Editors-in-Chief di jurnal itu sepakat menyebut laporan Danny dkk mengandung kekeliruan besar (major error). Kesalahan itu diakui tak teridentifikasi saat dikaji oleh ilmuwan lain yang tak terlibat penelitian (peer review). 

Adapun kesalahan yang dimaksud adalah teknik penanggalan karbon yang dipakai pada sampel tanah yang dianggap tim investigasi tidak terkait dengan artefak atau fitur apa pun yang bisa secara meyakinkan menginterpretasikan sebagai antropogenik atau buatan manusia. 

Oleh karena itu, jurnal online Archaeological Prospect di Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah itu atas kesepakatan antara penerbit dan pemimpin redaksi di jurnal itu pada Senin, 18 Maret 2024. “Karenanya, interpretasi bahwa situs ini merupakan sebuah piramida purba yang dibangun 9.000 tahun lalu atau lebih tidaklah benar, dan artikel harus dicabut,” bunyi hasil investigasi tersebut. 

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa

Selain itu, hasil investigasi tersebut juga melampirkan tanggapan Danny cs yang tak setuju atas pencabutan jurnal itu. Adapun anggota tim peneliti Situs Gunung Padang meliputi Danny Hilman Natawidjaja, Andang Bachtiar, Bagus Endar B. Nurhandoko, Ali Akbar, Pon Purajatnika, Mudrik R. Daryono, Dadan D. Wardhana, Andri S. Subandriyo, Andi Krisyunianto, Tagyuddin, Budianto Ontowiryo, dan Yusuf Maulana. 

Apa Kata Tim Peneliti Situs Gunung Padang?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pernyataannya kepada TEMPO, Danny Hilman Natawidjaja menilai penarikan kembali makalah mereka oleh penerbit sebagai tindakan yang salah. “Karena tidak berdasarkan alasan major error yang jelas,” ujarnya.

Tim, kata Danny, juga menilai pihak penerbit tidak menghargai diskusi ilmiah. Seharusnya, menurut tim, ketika ada sekelompok orang menganggap penelitian mereka tidak benar, seharusnya publikasi tidak perlu ditarik. Pihak yang menolak bisa membuat artikel atau ulasan.

“Intinya kalau dalam dunia ilmu pengetahuan ya diskusi ilmiah perlu diteruskan," ujar profesor riset di BRIN ini sambil menambahkan, "Ini kan riset kami seperti dikubur, dipetieskan.”

Kekecewaan senada disampaikan anggota tim peneliti dari Universitas Indonesia (UI), Ali Akbar. Dalam tim, Ali Akbar memimpin kelompok peneliti arkeologi. Dia menerangkan, keraguan atas kesimpulan yang diambil tim peneliti situs Gunung Padang berasal dari hasil pengeboran di lapisan kedalaman yang ketiga, hingga 15 meter, atau yang terdalam dilakukan dalam penelitian itu. 

Dari lapisan tersebut, tim mendapat petunjuk usia situs Gunung Padang sekitar 10 ribu tahun atau lebih tua lagi. Penanggalan itulah yang menyimpulkannya piramida tertua di dunia. 

Ada dua hal sumber kekecewaan Ali Akbar. Yang pertama, vonis retraction atau pencabutan publikasi artikel telah memberangus begitu saja hasil penelitian atas dua lapisan di atasnya yang menurut sang arkeolog tak mengundang keraguan.

Yang kedua, vonis major error diberikan penerbit dan pimpinan redaksi jurnal tanpa riset pembanding dari lokasi, di kedalaman yang sama. "Seharusnya ada penelitian serupa lalu bilang, 'Oh Anda salah', baru saya (menaruh) respek," katanya.

MELYNDA DWI PUSPITA 

Pilihan Editor: Microsoft Luncurkan 2 Laptop Perdana Bertenaga AI, Harganya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

8 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

5 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Pertamina Patra Niaga memperkirakan kebutuhan energi masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 meningkat 56 persen dibandingkan tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?


Demi Lobster Kawan Vietnam

5 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

8 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

9 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.