Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Sampah sachet dari lima perusahaan mencemari perairan Jakarta. Foto Tim Brand Audit
Sampah sachet dari lima perusahaan mencemari perairan Jakarta. Foto Tim Brand Audit
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Kajian Pembangunan Berkelanjutan Makara Universitas Indonesia bekerja sama dengan Dietplastik, Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL), dan Greenpeace Indonesia melakukan survei dampak lingkungan dan sosial pemanfaatan sachet dan pouch di Jabodetabek. Dari 800 responden, 100 persen menyatakan pernah mengkonsumsi produk yang dikemas dalam sachet dan pouch. 

"Kalau dilihat distribusinya memang sebagian besar produk itu dalam bentuk makanan, seperti mie instan, penyedap, dan sebagainya," kata Kepala Kajian Pembangunan Berkelanjutan Makara UI, Bisuk Abraham Sisungkonon dalam acara penyampaian laporan survei secara daring, Kamis, 28 Maret 2024. 

Menurut Bisuk, kecenderungan pilihan masyarakat untuk mengkonsumsi produk yang dikemas sachet dan pouch karena pertimbangan harga yang jauh lebih murah. Namun, kata dia, konsumen melupakan hal lainnya: sampah yang dihasilkan juga besar. 

Setiap individu, kata Bisuk, bisa memproduksi sekitar 4 kilogram sampah sachet dan pouch per tahun. "Dari estimasi kami, dari timbunan sampah plastik 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch," kata dia. Temuan ini cukup konsisten juga dengan temuan oleh lembaga lain.

Bisuk menambahkan, hasil penghitungan oleh tim mendapatkan estimasi ada Rp 1,12 - 1,6 juta sampah sachet dan pouch per ton sampah plastik. Sehingga biaya murah yang didapatkan konsumen belum memasukkan komponen dampak akibat sampah ini. Estimasi ini juga diyakini masih di batas bawah. 

"Ada beberapa dampak yang belum kami masukkan. Paling signifikan itu terkait dengan mikro plastik. Dan juga penurunan dari ekowisata dan pengembangan ekonomi pesisir akibat sampah plastik yang terdampar di kawasan pantai," kata Bisuk. Namun dia menambahkan, ketika dilakukan penghentian secara total produk yang dikemas pouch dan sachet, pasti ada implikasi ekonominya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menjawab masalah sampah sachet dan pouch ini, tim peneliti menyarankan solusi guna ulang sampah sachet dan pouch sekali pakai itu. Menurut Bisuk, 60 persen responden juga ingin mendapatkan kembali produk yang mereka pakai dengan sistem guna ulang sehingga ikut berkontribusi menjaga lingkungan. 

"Selain itu, solusi guna ulang dapat berpotensi memberikan kontribusi nilai ekonomi bersih sampai dengan Rp1,5 Triliun pada tahun 2030 dengan syarat sistem guna ulang bisa memiliki standar dan infrastruktur yang memadai dengan dukungan kebijakan pemerintah," kata Bisuk.

Deputy Director Dietplastik Indonesia Rahyang Nusantara menyatakan akan menindaklanjuti studi ini. Saat ini Dietplastik sedang menyusun peta jalan sistem guna ulang bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk mendukung implementasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Rahyang berharap studi ini semakin memperkuat keyakinan bahwa sistem guna ulang bisa menjadi industri baru yang dapat berkontribusi pada kebangkitan ekonomi. Setelah melihat fakta sampah sachet dan pouch dalam laporan ini, Dietplastik Indonesia semakin yakin bahwa dalam ekonomi sirkuler, sistem guna ulang lebih tepat untuk diprioritaskan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

4 hari lalu

Dua orang penyelam mengumpulkan sampah yang telah diambil dari dasar laut saat aksi bersih  pantai di Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu, 27 Januari 2024. Aksi yang digelar Gerakan Selamatkan Lingkungan Hidup yang melibatkan Polairud Polda Maluku Utara tersebut sebagai upaya melindungi ekosistem bawah laut dari pencemaran sampah sekaligus mengampanyekan laut bebas sampah plastik. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.


Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

14 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.


Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

22 hari lalu

Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menunjukkan sampah impor terpapar limbah asal Australia di Terminal Petikemas Surabaya, 9 Juli 2019. Sampah plastik itu tercampur ke dalam sampah kertas (waste paper) yang diimpor dari negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong oleh sejumlah pabrik kertas untuk bahan baku kertas baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.


Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

31 hari lalu

Nelayan mendorong perahunya melewati tumpukan sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.


Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

32 hari lalu

Ha Long Bay Vietnam (Pixabay)
Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.


Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

50 hari lalu

Sekretaris Daerah Nurdin Yana (kedua kanan) bersama perwakilan dari Yayasan Bakti Barito dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) saat acara Gelar Aspal Plastik Terpanjang di Satu Wilayah Kabupaten Garut di Simpang Lima Garut, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). (ANTARA/Feri Purnama)
Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

Untuk mengurangi tumpukan sampah plastik kantong resek, Pemkab Garut bersama Chandra Asri membangun jalan berbahan aspal plastik sepanjang 50,2 km.


Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

53 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Penghargaan Piala Adipura Tahun 2023 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

Kota Balikpapan, Kota Surabaya, Kota Bontang, Kota Bitung, dan Kabupaten Ciamis raih Adipura Kencana 2023.


Mahasiswa KKN Undip di Pemalang Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Paving Block

59 hari lalu

Mahasiswa Tim I KKN Universitas Diponegoro yang ditempatkan di Desa Datar, Kabupaten Pemalang, menggagas paving block dari limbah plastik. Dok. Humas Undip
Mahasiswa KKN Undip di Pemalang Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Paving Block

Mahasiswa KKN Undip menemukan cara pengelolaan sampah plastik dengan mengubah sampah plastik menjadi ecobrick berbentuk paving block.


Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

7 Februari 2024

Petugas memeriksa sampah plastik yang diduga mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) saat melakukan pemeriksaan lanjutan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 19 Juni 2019. Tim gabungan Kemenko Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Batam melanjutkan pemeriksaan terhadap kontainer sampah plastik yang diindikasi terkontaminasi limbah B3. ANTARA
Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Produktif."


Ecoton Rilis Modul Sekolah Bebas Sachet sebagai Solusi Masalah Sampah Plastik di Gresik

2 Februari 2024

Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Wringinanom, Gresik, saat melakukan kegiatan simulasi mengubah sampah plastik jadi kompos. Kegiatan ini berbarengan dengan launching modul sekolah bebas sachet dan keluarga sakinah oleh ECOTON, Kamis 1 Februari 2024. Sumber foto: Istimewa
Ecoton Rilis Modul Sekolah Bebas Sachet sebagai Solusi Masalah Sampah Plastik di Gresik

Kegiatan Ecoton itu dihadiri oleh para pelajar tingkat dasar, menengah atas dan kader lingkungan setempat.