Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Lagi Ekskul yang Wajib Diikuti, Begini Gerakan Pramuka Bermula di Indonesia dan Dunia

Reporter

image-gnews
Para peserta beristirahat saat bersiap meninggalkan lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 8 Agustus 2023. Kontingen dari Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura meninggalkan lokasi perkemahan lebih awal karena cuaca ekstrem. REUTERS/Kim Hong-Ji
Para peserta beristirahat saat bersiap meninggalkan lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 8 Agustus 2023. Kontingen dari Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura meninggalkan lokasi perkemahan lebih awal karena cuaca ekstrem. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek Nadiem Makarim telah mencabut permendikbud yang menetapkan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah. Lewat kebijakan terbaru yang diterbitkannya bulan lalu, yakni Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, Nadiem menghapus segala hal tentang Pramuka yang bersifat wajib di sekolah. 

Kebijakan itu memicu beragam tanggapan dari berbagai kalangan hingga Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menegaskan kalau kementerian saat ini tidak pernah berniat menghapus Pramuka.

Dia mengatakan peraturan tersebut hanya merevisi bagian Pendidikan Kepramukaan dalam Model Blok yang mewajibkan perkemahan, menjadi tidak wajib. Lebih lanjut, menurutnya jika satuan pendidikan akan menyelenggarakan kegiatan perkemahan, maka tetap diperbolehkan. Keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakurikuler-nya juga bersifat sukarela--senapas dengan Kurikulum Merdeka yang kini diterapkan.  

"Sejak awal, Kemendikbudristek tidak memiliki gagasan untuk meniadakan Pramuka," kata Anindito menegaskan, dikutip dari keterangannya yang dibagikan di situs web Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hari ini, Senin 1 April 2024.

Lantas, seperti apa sejarah gerakan Pramuka di dunia dan Indonesia? berikut penjelasannya.

Sejarah Pramuka

Gerakan pramuka bermula di Inggris di bawah kepemimpinan Robert Baden Powell, seorang Letnan Jenderal Inggris yang menyelenggarakan perkemahan pada 25 Juli 1907. Sebagai seorang prajurit, Baden Powell telah terbiasa menjelajahi alam sejak kecil. Setelah pengalaman perangnya, ia memutuskan untuk memimpin gerakan kepanduan, yang diawali dengan perkemahan delapan hari di Pulau Brownsea pada 1907.

Setahun setelah itu, Baden Powell menulis buku "Scouting for Boys" yang merangkum prinsip dasar kepramukaan. Gerakan kepanduan ini awalnya hanya diperuntukkan bagi laki-laki, dikenal dengan sebutan Scouting for Boys. Buku tersebut kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menyebar ke seluruh dunia.

Pada 1910, Baden Powell pensiun dari militer dan sepenuhnya mengabdikan dirinya pada Gerakan Pramuka. Bersama adiknya, Agnes, ia membentuk Pramuka untuk perempuan yang disebut Girls Guides, atau dikenal dengan nama Girl Scouts. Kemudian, empat tahun berselang, kelompok Pramuka Siaga dibentuk dengan nama CUB (Anak Serigala), terinspirasi dari buku "The Jungle Book" karya Rudyard Kipling.

Perkembangan Gerakan Pramuka terus berlanjut, termasuk pembentukan Rover Scout untuk pemuda berusia 17 tahun pada 1918. Pada 1920 diadakan Jambore Dunia pertama di Olympia Hall, London, yang dihadiri oleh pramuka dari 27 negara. Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World) pada acara tersebut. 

Tidak lama setelah dilaksanakannya Jambore, dibentuklah WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Pada 1968, kantor sekretariatnya pindah ke Jenewa, Swiss. Sebelumnya kantor sekretariat itu berada di London, Inggris, dan pada 1958 pindah ke Ottawa, Kanada.

Pramuka di Indonesia

Dilansir dari laman Museum Sumpah Pemuda, sejarah Pramuka di Indonesia dimulai dengan munculnya kepanduan Belanda, NPO (Netherlandesche Padvinders Organisatie), pada 1912. Pada 1916, NPO berganti nama menjadi NIPV (Netherland Indische Padvinders Vereeniging).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII mendirikan JPO (Javaansche Padvinder Organisatie). Kemunculan JPO kemudian memicu pembentukan organisasi pramuka lainnya seperti HM (Hizbul Wahton) pada 1918 dan JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923.

Berkembangnya organisasi Pramuka di Indonesia memunculkan beberapa federasi. Namun untuk memperkuat kesatuan, dibentuklah PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia) pada masa setelah kemerdekaan. Pada 1960, pemerintah dan MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) berusaha untuk menyatukan organisasi kepramukaan di Indonesia.

Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh Pramuka Indonesia dan membentuk panitia pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh, serta Achmadi. Hasilnya adalah dikeluarkannya lampiran Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, yang menandai Hari Permulaan Tahun Kerja.

Pada 30 Juli 1961, di Istora Senayan, tokoh-tokoh kepanduan Indonesia menyatakan bergabung dengan Gerakan Pramuka, yang dikenal sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Pada 14 Agustus 1961, dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang menandai hari lahir Pramuka di Indonesia di mana Presiden Soekarno menyerahkan panji-panji Pramuka kepada tokoh-tokoh Pramuka. 

Pada 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, yang mengizinkan organisasi profesi untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan selain Pramuka.

RIZKI DEWI AYU DARI BERBAGAI SUMBER

Pilihan Editor: Kasus Ledakan Gudang Peluru TNI, Simak Bagaimana Amunisi Kedaluwarsa Bisa Mengundang Bencana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

3 hari lalu

Mumaya Kogoya (kiri) dan anaknya Melfin Melelen menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Gudang Garam, Skanto, Keerom, Papua, Kamis 27 Agustus 2020. Program Indonesia Pintar (PIP) melalui KIP dalam adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak sekolah usia usia 6-21 tahun diresmikan sejak tahun 2014 silam. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

Program Indonesia Pintar dari kemendikbudristek untuk pendidikan keluarga miski. Cara cek penerima PIP melalui online dengan NIK dan NISN.


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

4 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


Yayasan Pramuka Sedunia Gelar World Baden-Powell Fellowship di Rio de Janeiro 25-29 Oktober

6 hari lalu

Suasana Pertemuan Dewan Yayasan Pramuka Sedunia yang dipimpin Raja Swedia Carl Gustaf di Istana Kerajaan pada 16-18 April  2024. (Ahmad Rusdi)
Yayasan Pramuka Sedunia Gelar World Baden-Powell Fellowship di Rio de Janeiro 25-29 Oktober

WSF dibentuk tahun 1969 dengan misi untuk mengembangkan dan memperkuat dampak kepanduan atau pramuka di seluruh dunia


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

8 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

9 hari lalu

Suasana peringatan Hari Kartini oleh Siswa SDN Paseban 03 Paseban, Jakarta, 21 April 2016. Hari Kartini diperingati dengan mengenakan pakaian adat dan berpawai di sekitar sekolah. TEMPO/Subekti.
Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

9 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

9 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.


4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

10 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.


KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

11 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.


Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

11 hari lalu

Amphitheater and Green Area Smart Campus STIN. koran.tempo.co
Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.